close

31/10/2013

Sains

Ayo Rancang Sendiri Sepeda Listrikmu

Minat memakai sepeda listrik kian hari semakin meningkat, baik untuk komuter atau untuk bersenang-senang. Ada juga yang tergoda untuk merancang sendiri sepeda listrik  tapi biayanya masih sangat mahal. Hal ini membuat banyak dari kita masih mengayuh sepeda manual.

Namun, ada cara lain untuk mendapatkan sepeda listrik Anda , dan itu melalui konversi e -sepeda yang dapat menghemat sekitar 75 persen biaya.

Jika gagasan untuk membangun sepeda listrik sendiri terdengar agak sulit, mungkin dengan menonton video yang berisi panduan membuat sepeda listrik ini bisa membantu anda merancang sepeda listrik yang dapat digunakan kemana-mana.

” Sepeda listrik membantu orang menghemat uang, berkeliling sekitar kota dengan cepat dan ramah lingkungan. Belajarlah untuk membangun sendiri dengan video ini! ” kata Micah Tol , penulis The Ultimate Do- It-Yourself eBike Guide

Video Kursus Belajar Untuk Membangun Sendiri Sepeda Listrik  Anda, berasal dari Micah Tol, penulis The Ultimate Do- It-Yourself eBike Guide, seorang guru yang telah lama malang melintang merancang sepeda listrik.

” Saya sering mendengar dari orang-orang, mengapa Anda ingin mengganti sepeda tradisional dengan ebikes ? ” Namun, yang saya lihat kebanyakan orang yang memakai sepeda listrik bukanlah pengendara sepeda sebelumnya. Mayoritas orang yang saya bantu rancang sepeda listriknya adalah orang-orang yang ingin mengganti mobil mereka. Jadi sepeda listrik tidak menggantikan sepeda tradisional,” kata Micah Tol.

Kebanyakan orang terkejut dengan cara sederhana proses konversi sepeda menjadi sepeda listrik. Keterampilan yang dibutuhkan sangat minim karena konversi menjadi sepeda listrik sederhana, tidak perlu solder, cukup plug and play. Jelas ada beberapa pilihan yang lebih kompleks di luar sana untuk orang yang mencari kepuasan ekstrim.

Jadi pada dasarnya, jika Anda dapat mengubah kunci dan menggunakan tang atau obeng , Anda dapat membangun sebuah sepeda listrik.

Membuat sebuah sepeda listrik minimal akan membutuhkan sekitar $ 200-250 , tapi itu tergantung kualitas dan keandalan. Sepeda listrik istri saya, biayanya sekitar US $ 350, tidak termasuk sepedanya. Saya setiap hari mengendarai sepeda listrik dengan kecepatan sekitar 30 mph hingga 20 mil dan sepeda ini butuh biaya sekitar $ 580. Ini setara dengan sepeda listrik yang seharga $ 2.500 di pasaran. []

Sumber: treehugger.com

read more
Kebijakan Lingkungan

Aktivis Lingkungan Minta Menhut Tak Izinkan Jalan Tambang

Penolakan Hutan Harapan dibuka buat jalan angkut hasil tambang, tak hanya datang dari manajemen pengelola kawasan ini, PT Restorasi Ekosistem Indonesia (Reki). Organisasi lingkungan, Greenpeace juga menyuarakan agar Menteri Kehutanan, tak memberikan izin pembukaan jalan itu.

Greenpeace di Indonesia, pada 12 Juli 2013, telah menyurati Menteri Kehutanan (Menhut), Zulkifli Hasan,  agar tak memberikan izin jalan angkut batubara di Hutan Harapan kepada perusahaan tambang PT Musi Mitra Jaya (MMJ).  “Kami khawatir, kalau izin jalan ini disetujui, dampak sudah hampir dipastikan lebih banyak negatif daripada positif,” kata Longgena Ginting, Kepala Greenpeace Indonesia, di Jakarta, 24 Oktober 2013.

Greenpeace berpandangan,  kepentingan ekonomi tak seharusnya selalu ditempatkan di atas kepentingan lingkungan dan sosial. “Kami sudah menyampaikan pandangan kami kepada Menhut Zulkifli melalui surat.”

Dalam surat itu, Greenpeace menyatakan, usulan jalan angkut batubara ini sangat berpotensi merusak dan menghancurkan kawasan hutan dataran rendah tersisa di Sumatera yang kaya flora dan fauna. Jalan ini,  bisa menyebabkan fragmentasi habitat dan menutup akses pergerakan satwa liar termasuk yang dilindungi.

Jika jalan dibuka, dapat mendorong kepunahan satwa seperti harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), gajah asia (Elephas maximus), beruang madu (malayan sun bear), ajag (Cuon alpinus) dan ungko (Hylobates agilis). Satwa-satwa bisa stres karena kebisingan dan gangguan lalu lintas 35 truk setiap jam dengan kapasitas 100 ton atau sekitar 800 truk per hari. Ia juga dapat menimbulkan erosi dan polusi.

Tak hanya itu. Surat Greenpeace menyatakan, usulan ini bertentangan dengan upaya pemulihan ekosistem dan kebijakan Menhut tentang pedoman pinjam pakai kawasan hutan. Dalam pasal 1 ayat 1 UU No. 4/2009 juga menyebutkan, aktivitas pengangkutan tambang batubara termasuk kegiatan pertambangan.

Jalan angkut batubara ini, akan menyebabkan dampak kerusakan hutan yang berpotensi pada kerawanan pangan bagi 200 keluarga Batin Sembilan yang tergantung Hutan Harapan. Ia juga bisa mendorong perambahan baru dan pelaku illegal logging yang akan memperburuk kondisi dan kehancuran hutan ini.

Greenpeace menyatakan, kawasan restorasi ekosistem di Sulawesi Selatan dan Jambi, yang pertama di Indonesia, sekaligus terbesar di dunia. Ia menjadi perhatian publik baik nasional maupun internasional, dan mendapat dukungan masyarakat gobal.  “Jika rencana pembangunan jalan angkut disetujui Kementerian Kehutanan, akan banyak berdampak negatif, dan menurunkan citra Indonesia di mata internasional,” bunyi surat Greenpeace.

Manajer Energi dan Tambang Walhi Nasional Pius Ginting, juga angkat bicara. Dia merasa aneh bila Menhut sampai mengeluarkan izin jalan angkutan batubara di kawasan restorasi ekosistem. Sebab, dia juga yang memberikan izin wilayah itu menjadi restorasi ekosistem.

“Batubara itu sumber utama gas rumah kaca, karbon diserap kawasan RE. Pembolehan angkutan batubara lewat kawasan RE menunjukkan pemerintah saat ini telah mencapai tingkat fundamentalis pro batubara.” Pemerintah pro batubara ini juga terlihat pada proyek ambisius rel kereta api yang hendak dibuat di Kalimantan, dan Jambi.

Hutan Harapan adalah eks pengusahaan hutan produksi yang dialihkan ke restorasi ekosistem untuk dikelola dan dipulihkan. Izin pengelolaan Hutan Harapan berdasarkan SK Menhut No 293/Menhut-II/2007 mengenai IUPHHK RE seluas 52.170 hektar di Sumsel. Lalu, SK Menhut No 327/Menhut-II/2010, tertanggal 23 Mei 2010 tentang izin IUPHHK RE seluas 46.385 hektar di Jambi.

Hutan ini dikelola lembaga non profit yang dibantu lembaga donor. Cikal bakalnya, Bird Life Internasional, RSPB dan Burung Indonesia membentuk Yayasan Konservasi Ekosistem Hutan Indonesia. Lalu, yayasan ini membentuk PT Restorasi Ekosistem Indonesia (PT Reki). Pendanaan PT Reki lewat yayasan ini.[]

Sumber: mongabay.co.id

read more
Sains

Penerapan Biopori di Aceh Minim

Kondisi kota Banda Aceh yang hanya terletak 1 meter dari permukaan laut menyebabkan air sulit mengalir ke sungai. Genangan air di atas permukaan tanah akibat air tidak meresap dalam tanah. Salah satu solusinya adalah dengan membuat lubang biopori. Sayangnya penerapan teknologi sederhana ini belum di sosialisasikan dengan baik.

Hal ini dikatakan oleh ahli lingkungan Universitas Syiah Kuala, Purwana Satrio, S.TP kepada The Globe Journal, beberapa waktu lalu di Banda Aceh. Ia sendiri bersama mahasiswa telah melakukan berbagai penelitian tentang manfaat Biopori.

“Penelitian yang kami lakukan pada lahan gambut dan drainase perkotaan,”katanya.

Purwana menjelaskan Biopori adalah lubang resapan yang dibuat dalam tanah. “Diameternya sekitar 10-30 cm dan kedalaman 100 meter,”jelasnya. Kedalam lubang ini, tambahnya, bisa diisikan sampah organik yang berfungsi untuk menahan air. “Air yang ditahan ini jadi sumber makanan bagi makhluk sekitarnya,”tambahnya. Selain itu sampah yang berada dalam lubang Biopori pun kemudian melapuk menjadi kompos dan bisa dimanfaatkan untuk pupuk.

Biopori dapat diterapkan dimana saja baik itu di halaman rumah, kantor, sekolah maupun di taman. Jika hal ini diterapkan dikawasan perkotaan dapat mencegah terjadinya genangan. “Seperti daerah pertokoan Peunayong yang kalau hujan sedikit saja langsung banjir, kalau ada biopori air bisa masuk (dalam tanah-red),”katanya.

Cara ini juga untuk mencegah mengalirnya air hujan ke selokan yang kemudian terbuang percuma ke laut lepas begitu saja.

Berapa banyak jumlah lubang biopori sebaiknya dibuat? “Tinggal hitung saja curah hujan, laju resapan air dan luas wilayah yang tergenang,”ujarnya menjelaskan.

Hanya saja sayangnya gerakan pembuatan Biopori di Banda Aceh belum tampak. Purwana Satrio mengatakan pihaknya baru sebatas melakukan sosialisasi di kampus semata. “Kalau ada yang mau melakukan sosialisasi kami siap membantunya,”katanya.[m.nizar abdurrani]

read more
Ragam

Penjualan Kopi Luwak di Eropa Merosot

Penjualan kopi luwak yang terkenal akan cita rasa dan harganya selangit di Eropa mengalami trend penurunan. Kopi luwak yang berasal dari kotoran binatang ini mengalami kemerosotan penjualan di beberapa tempat bukan karena rasa atau warga eropa tidak mampu membeli melainkan dampak kampanye perlindungan hewan.

Organisasi yang intens mengkampanyekan perlakuan etis terhadap kesejahteraan binatang, People for The Ethical Treatments of Animals (PETA) Asia, telah mengedarkan video investigasi rahasia yang menampilkan satwa luwak yang di tangkap dan ditempatkan dalam kandang kecil dan kotor. Binatang kecil ini tidak henti-hentinya mondar-mandir, berputar-putar, menggigit tiang-tiang kurungan, dan menggelengkan atau menganggukan kepala mereka. Semua ini adalah indikasi luwak liar yang dikandangkan ini mengalami gangguan psikis akibat kebosanan dan depresi.

Sekitar lebih dari 50.000 konsumen dari berbagai negara telah melakukan perjanjian dengan PETA untuk tidak membeli produk luwak ini. Beberapa jaringan hotel besar dan  penjual terbesar pun telah berhenti menmperjualkan kopi luwak, diantaranya Grand Hyatt di Singapura, InterContinental, Hotel Langham dan Mandarin Oriental di Hong Kong serta cabang department store ikonik Harrods di U.K.

“Membeli suatu produk yang berasal dari hasil penyiksaan binatang justru menunjukkan bentuk dukungan terhadap penyiksaan tersebut, itulah sebabnya banyak konsumen dan perusahaan besar di seluruh dunia menolak segala hal yang berkaitan dengan kopi luwak,” kata Wakil Presiden Operasi Internasional Jason Baker.

Walaupun sebagian peternakan mengiklankan biji-bijiannya sebagai produk yang berasal dari “sumber liar”, banyak kontak yang memberitahukan pada investigator PETA bahwa dalam memproduksi kopi berjumlah banyak secara eksklusif dari sumber liar adalah bukan hal yang memungkinkan.

Di alam liar, luwak sering memanjat pohon untuk meraih dan memakan buah kopi matang, tetapi didalam kandang, mereka diberi makan buah kopi dalam jumlah lebih banyak dari yang biasanya mereka konsumsi secara alamiah.

Seorang peternak menjelaskan bahwa luwak-luwak pada umumnya tetap dikurung selama maksimal tiga tahun sebelum dilepaskan kembali ke alam habitatnya. Merka mengalami stress yang akibat pengukungan, serta kurangnya nutrisi yang diperlukan satwa ini mengakibatkan timbulnya kerontokan bulu. Peternak lain pun memberitahukan pada investigator bahwa beberapa luwak bahkan ada yang tidak bisa bertahan hidup setelah mereka dilepaskan kembali ke alam habitat.

Sumber: suaranews.com

read more