close

24/11/2013

Green Style

Lima Cara Bikin Produk Hijau

Produk yang ramah lingkungan berpotensi mengurangi limbah, menghemat energi, waktu dan biaya. Menciptakan produk hijau juga bisa menjadi pintu masuk terciptanya proses manufaktur yang ramah lingkungan.

Kedua aksi hijau ini (produk dan proses manufaktur yang ramah lingkungan) akan menghemat sumber daya dan memangkas emisi CO2, gas rumah kaca penyebab perubahan iklim dan pemanasan global. Ada lima langkah untuk menciptakan produk yang ramah lingkungan. Berikut kiat-kiatnya yang diambil dari tulisan Naomi Stevens di situs Greenerideal yang diterbitkan baru-baru ini.

1. Kurangi limbah
Cara penggunaan dan fungsi dari sebuah produk menentukan proses manufaktur dan bahan baku yang akan digunakan. Proses manufaktur sebisa mungkin mengoptimalkan bahan-bahan yang telah tersedia. Semakin sedikit bahan baku yang digunakan, semakin sedikit pula limbah yang akan berakhir di lokasi pembuangan sampah. Gunakan bahan baku yang limbahnya bisa dipakai untuk memroduksi produk lain, baik melalui proses pencampuran atau peleburan. Misalnya, jika Anda menggunakan bahan plastik, limbah plastik (yang berkualitas) bisa diproses untuk bahan produk-produk yang lain.

2. Kurangi komponen produk
Semakin sedikit komponen produk semakin sedikit pula emisi CO2 yang akan dihasilkan. Anda tidak hanya bisa mengurangi bahan baku dan waktu produksi, namun juga mengurangi jumlah cetakan produk yang diperlukan. Menciptakan cetakan metal yang kuat dan awet dalam proses manufaktur memerlukan energi yang sangat besar.

Semakin sedikit jumlah cetakan, semakin sedikit pula energi – dan biaya – yang diperlukan. Bahan baku yang digunakan juga jauh lebih sedikit sehingga menekan jumlah limbah. Proses produksi bisa berjalan lebih cepat sehingga mesin beroperasi secara optimal.

3. Manfaatkan semua sumber daya lokal
Walaupun kemungkinan biayanya akan lebih tinggi (terutama di negara-negara maju, namun tidak di negara berkembang), usahakan menggunakan semua sumber daya lokal yang tersedia sehingga produk Anda dan proses manufakturnya bisa mengurangi jejak karbon dan jarak pengiriman produk.

4. Jangan memesan berlebihan
Memesan melebihi kuota bisa memicu produksi dan pemakaian sumber daya yang berlebihan. Termasuk sumber daya listrik, tenaga kerja, bahan baku, yang tidak hanya meningkatkan biaya namun juga menambah limbah dan emisi karbon yang tidak perlu, kecuali produk Anda bisa dipakai ulang.

5. Gunakan bahan baku yang bisa didaur ulang dan bisa terurai di alam
Memilih bahan baku yang bisa didaur ulang dan terurai di alam bisa mengurangi dampak negatif produk Anda terhadap lingkungan. Bahan baku hijau juga memberikan nilai tambah bagi produk Anda sehingga bisa bersaing dengan produk-produk lain. Jika produk tersebut tak lagi bisa terjual, bahan bakunya bisa Anda gunakan untuk memroduksi produk baru.

Pastikan Anda selalu memertimbangkan kelima faktor di atas sebelum mendesain dan memroduksi sebuah produk. Sehingga produk Anda bisa menekan emisi karbon, mengurangi biaya dan pemakaian sumber daya yang berlebihan yang tentu saja tidak ramah lingkungan.

Sumber: hijauku.com

read more
Ragam

Pawang Rusa Diterkam Harimau yang Dilepaskannya

Muhammad Jalil (55), warga Desa Lhok Puntoi, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya, juga dikenal sebagai pawang rusa, berusaha melepas seekor Harimau yang terjerat jaring Babi di kebun kacang tanah di Desa Suka Damai, kecamatan yang sama, Sabtu (23/11/2013), sekira pukul 11.30 WIB, siang tadi.

Ironisnya, setelah berhasil dilepas, Harimau yang sudah terkena jaring sejak Jumat (22/11/2013) malam, kemudian menerkam Muhammad Jalil sehingga korban mengalami luka pada bagian muka dan punggung. Korban pukul 12.00 WIB, Sabtu siang tadi, ditangani oleh dokter di Ruang IGD RSUD Teungku Peukan, Abdya.

Informasi diperoleh, jaring babi yang kemudian menjerat Harimau itu, dipasang oleh Tgk Nasir, warga Desa Seuneulop sebagai pengaman areal tanaman kacang tanah miliknya di kawasan Desa Suka Damai. Tidak diyana, yang terjerat justru binatang buas, Harimau pada Jumat (22/11/2013) malam. Informasi tersebut segerara menarik perhatian besar masyarakat, kemudian berduyun-duyun menuju lokasi.

“Ribuan warga menonton di lokasi sejak Jumat malam hingga Sabtu siang. Namun warga tidak berani mendekat, melainkan menonton dari jarak jauh sekitar ratusan meter,” ungkap Jasman, Kadis Sosial, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Abdya, juga warga Manggeng.

Warga tidak berani mendekat, karena menurut Jasman, di lokasi terdapat dua ekor harimau. Harimau yang satu lagi tidak terjerat jaring, tapi tetap bertahan di sekitar lokasi mengawasi rekannya yang sudah terjerat jaring babi. Diantara warga yang datang ke lokasi, adalah Muhamad Jalil, warga Desa Lhok Pontoi, juga dikenal sering bertindak sebagai Pawang Rusa.

Tiba di lokasi, Muhammad Jalil segera mendekati Harimau yang tidak berdaya itu. Pawang Rusa tersebut, kemudian meminta izin kepada Harimau untuk melepas “sang nenek” dari jaring yang menjerat. Keberanian Muhammad Jalil, berhasil melepas binatang buas tersebut dari jaring yang menjerat. Tapi, ironisnya, setelah terlepas sang Harimau justru menerkam korban sehingga mengalami luka-luka pada bagian muka dan punggung. Sementara Harimau, kemudian lari masuk ke dalam semak-semak sekitar lokasi kebun kacang tanah tersebut.

Sedangkan korban Muhammad Jalil yang berlumuran darah akhir ditolong masyarakat yang sedari Sabtu pagi tadi sudah berkumpul di sekitar lokasi Harimau yang terkena jaring babi. Korban segera dilarikan oleh masyarakat bersama personel Polsek dan Koramil Manggeng ke Puskesmas Manggeng. Korban selanjutnya dibawa dengan ambulanS ke RSUD Teungku Peukan Abdya.()

Sumber: serambinews.com

read more