close

25/11/2013

Energi

Cara Bikin Kulkas Tak Menguras Kantong Anda

Kulkas merupakan salah satu peralatan elektronik yang nyaris dimiliki hampir setiap rumah tangga dewasa ini. Kulkas pun bekerja selama 24 jam, tidak pernah mendapat istirahat bahkan saat di rumah tak ada seorang manusia pun, kulkas tetap menjaga makanan dan minuman tetap segar.

Menurut Departemen Energi AS, 14 persen dari energi rumah tangga berasal dari kulkas sendiri. Meskipun ini sudah terdengar banyak, angka ini bisa lebih tinggi lagi jika Anda tidak menjaga energi lemari es agar hemat . Untungnya ada beberapa hal mudah yang dapat Anda lakukan sekarang untuk menghemat penggunaan energi kulkas. Berikut tips yang dapat menghemat pengeluaran anda dari tagihan listrik :

1. Pastikan lemari es Anda kedap udara
Segel yang melapisi pintu kulkas Anda harus kedap udara agar mesin beroperasi dengan maksimum. Jika ada segel yang longgar akan memungkinkan udara dingin merembes keluar, sehingga menyebabkan kenaikan kecil – tapi stabil dalam suhu internal kulkas. Dalam rangka mempertahankan suhu optimum untuk menjaga makanan segar dan sejuk, kulkas akan mengkompensasi kebocoran ini yang berarti lebih banyak listrik . Jika segel longgar tetap di tempat untuk jangka waktu lama, sedikit demi sedikit untuk penggunaan listrik sehari-hari Anda membengkak.

Sebuah cara yang bagus untuk memeriksa segel pada kulkas Anda adalah untuk menempatkan senter di dalamnya. Lampu senter menghadap ke luar pintu kulkas. Setelah mematikan semua lampu di dapur Anda, periksa cahaya di pintu kulkas Anda. Jika Anda melihat cahaya memancar keluar ke dapur yang gelap, berarti kulkas tersebut tidak  kedap udara. Ganti segelnya sesegera mungkin untuk memaksimalkan energi kulkas.

2. Matikan Kulkas Ekstra yang tidak digunakan
Kebanyakan orang memiliki lebih dari satu kulkas. Selain di dapur utama, biasanya ada lemari es lebih kecil atau lebih tua di suatu tempat di rumah Anda. Lemari es sekunder paling sering digunakan untuk penyimpanan makanan/minuman dalam jangka panjang. Sering kali unit ini kurang dimanfaatkan dan karenanya boros energi.  Tagihan listrik Anda tidak akan peduli bahwa kulkas sekunder ini jarang digunakan. Kulkas ekstra, berarti biaya listrik bertambah.  Sebaiknya matikan kulkas sekunder ini sampai anda benar-benar membutuhkannya nanti.

3. Jauhkan Kulkas Anda Jauh dari Potensi Sumber Panas
Untuk memastikan kulkas Anda beroperasi seefisien mungkin, periksa untuk memastikan tidak ada sumber panas eksternal dekat mesin kulkas. Jika kulkas anda berdiri di dekat jendela besar mungkin sinar matahari bisa memanaskan logam eksterior lemari es Anda , sehingga meningkatkan pemakaian energi. Kulkas Anda akan menggunakan energi ekstra untuk mengkompensasi kenaikan suhu ini. Pada hari tertentu efeknya bisa dikelola, tapi selama berbulan-bulan atau tahun bisa berarti pengeluaran yang meningkat pula.

Sumber panas eksternal lain bisa jadi datang dari oven Anda. Jika kulkas anda berdiri dekat oven, setiap kali Anda memasak makanan panas berarti biaya ekstra untuk membayar tagihan listrik.

Bahkan jika kulkas Anda berdiri dengan jarak yang aman dari sumber panas eksternal, masih ada cara yang dapat menghemat penggunaan energi. The US Department of Energy menunjukkan bahwa Anda dapat menghemat uang tagihan listrik dengan membiarkan sisa makanan panas menjadi dingin pada suhu kamar sebelum Anda menempatkannya di dalam lemari es.

Jika menempatkan wadah makanan panas di lemari es dapat menyebabkan peningkatan mendadak dalam suhu internal, sehingga mesin menggunakan energi ekstra untuk menyetarakan perbedaan suhu.

Ekstra Perhatian Berarti Ekstra Hemat 
Kadang-kadang kerja ekstra dapat menghemat banyak uang pengeluaran. Tak satu pun dari tips efisiensi energi akan membuat Anda kaya, tetapi dalam jangka panjang tips ini bisa menghemat banyak uang saku Anda. Semakin cepat Anda memulai, semakin cepat mendapatkan lemari es dengan energi seefisien mungkin.

Sumber: greenerideal.com

read more
Ragam

Debu Gunung Sinabung Capai Kota Medan

Aktivitas Gunungapi Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), terus meningkat. Statuspun dinaikkan dari Siaga III menjadi Awas IV. Hingga Minggu (24/11/13), muntahan debu dari gunungapi ini sudah mulai menutupi Medan.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendrasto, Minggu pagi (24/11/2013), mengatakan status dinaikkan jadi awas IV, karena diduga ada peningkatan intensitas letusan dan diperkirakan meletus lagi. Lontaran material berukuran 3-4 cm pun makin luas mencapai empat kilometer.

Berdasarkan analisis, empat desa harus kosong, yaitu Desa Kutagunggung, Kutarakyat, Sigarang-garang dan Sukanalu. “Masyarakat dengan radius 3-5 kilometer dari kaki Sinabung, segera dievakuasi. Karena lontaran batu vulkanik sudah keluar dan jatuh cukup jauh, ” katanya di Medan. Dari pemantauan di pos pengamatan Gunung Sinabung, sepanjang Sabtu malam hingga Minggu pagi, terjadi delapan kali erupsi.

Putong, Komandan Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung, mengatakan,  setelah kenaikan status,  pihaknya terus evakuasi warga. “Perkiraan awal sekitar 15.000 jiwa yang tinggal di radius lima kilometer harus mengungsi.”

Gunung api Sinabung meletus lagi memuntahkan batu seukuran klereng. Status gunung ini naik dari Siaga III menjadi Awas IV | Foto: Ayat S Karokaro

Menurut dia, tim gabungan penanggulan bencana terus bergerak ke lokasi-lokasi yang dianggap berbahaya. Ada 500 orang terdiri dari TNI, Polri, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Lalu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, dibantu instansi di provinsi dan kabupaten, serta relawan.

“Truk untuk evakuasi sepertinya harus ditambah jika ada peningkatan status, atau antisipasi untuk kondisi terburuk. Kebutuhan lain makanan, masker, pakaian, selimut, tikar, makanan bayi, sanitasi, psikososial, dan layanan kesehatan.”

Kenaikan status ini menyebabkan warga desa yang diungsikan di atas radius lima kilometer, jumlah pengungsi terus bertambah. Hingga 24 November 2013, pengungsi di 20 titik sekitar 12.300 jiwa.

Sepanjang Sabtu malam (23/11/2013) hingga Minggu pagi (24/11/13), Gunungapi Sinabung, meletus delapan kali. Letusan ini, menyebabkan debu vulkanik dan lahar dingin serta awan panas. Bahkan, angin yang kencang, membawa debu vulkanik sampai ke Deli Serdang dan Medan.

Tampak debu vulkanik berwarna puti, jatuh ke rumah warga dan pepohonan. Kabut tebal. Kaca mobil di jalanan, dan pohon-pohon di Kota Medan, tertutup debu warna putih. Libur akhir pekan ini, masyarakat memilih istirahat di rumah.”Debu tebal sekali. Bahayakan kalau terhirup, bisa terserang penyakit saluran pernapasan,”  kata warga Medan, Juni Cintya Borotan.

“Kita sudah siapkan masker dan membagikan ke pengguna jalan yang melintas Medan dan bagi siapa saja yang membutuhkan, ” kata Asren Nasution, Kepala BNPB Sumut.  Dia berharap, warga Medan, mulai waspada, dan disarankan memilih tinggal di dalam rumah.

Meskipun debu di dua daerah ini tak begitu menganggu, namun Minggu pagi, sejumlah maskapai penerbangan di Bandara Kuala Namu International Airport (KNIA) Deli Serdang, sempat menunda penerbangan. Menjelang siang, penerbangan mulai normal.

Sumber: mongabay.co.id

read more
Green Style

Petani Cina Berhasil Kembangkan Berladang di Atas Atap

Seorang petani Cina, Peng Quigen belum lama ini menjadi “bintang” media lokal negeri itu setelah dia sukses bercocok tanam di atas atap kediamannya di Shaoxing, provinsi Zhejiang. Peng, membuka kebun di atas atap rumahnya yang berlantai empat. Di ladang uniknya itu dia sukses menanam berbagai tanaman mulai buah-buahan, sayuran, hingga beras.

Dan Peng membuka lahan pertanian di atas atap rumahnya ini bukan sekadar hobi atau mencari sensasi. Dari ladangnya yang hanya seluas 120 meter persegi itu, Peng mendapatkan hasil panen yang cukup siginifikan.

Tahun lalu, Peng menghasilkan 400 kilogram semangka dari ladang di atas atap rumahnya itu. Bahkan hasil panen Peng, lebih banyak 30 persen dari hasil di ladang konvensional.

Tahun ini, Peng mencoba menanam padi di atap rumahnya itu. Dan meski terkena dampak topan Fitow yang baru-baru ini menerjang Cina, Peng berharap panen padinya itu cukup banyak untuk konsumsi satu orang dewasa selama satu tahun.

Apa yang membuat ladang di atas gedung ini begitu istimewa? Peng mengatakan, hal yang paling istimewa kemungkinan besar adalah fakta bahwa ladang ini dibuka di atas landasan beton.

Namun, kondisi itu justru menguntungkan karena masalah hilangnya air dan erosi tahan tidak menjadi kendala di ladang milik Peng ini. “Itulah sebabnya hasil di ladang ini lebih tinggi ketimbang di ladang biasa,” ujar dia.

Sebagian besar konstruksi yang dibangun di atap berbagai gedung di Cina adalah ilegal dan mengundang protes warga. Namun, para tetangga Peng justru menyukai ide unik ini dan bahkan mereka secara sukarela ikut membantu Peng memanen hasil buminya itu.

Bahkan pemerintah setempat sejauh ini tidak menganggap ladang “angkasa” Peng itu melanggar peraturan.

Sumber: NatGeo Indonesia dan Kompas.com

read more
Perubahan Iklim

Jakarta Bebas Polusi hanya 81 Hari

Jakarta merupakan salah satu kota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia. Padatnya kendaraan dan banyaknya perokok, menjadi penyumbang utama 686.864 ton polutan yang dihasilkan Jakarta per tahun. Dari jumlah tersebut 60 persen adalah gas karbonmonoksida (CO), yang merupakan hasil pembakaran tak sempurna akibat kekurangan oksigen.

“Dari penelitian tersebut, maka hanya 81 hari dalam 1 tahun udara di Jakarta dikatakan bebas polusi. Apabila kadar CO udara tinggi, maka bisa dipastikan tingkat CO dan zat beracun lain dalam tubuh juga besar,” kata dokter spesialis paru dari RSUP Persahabatan, dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P., dalam ulang tahun RSUP Persahabatan yang ke-50 di Jakarta, Minggu (24/11/2013).

Hal ini tentu berbahaya karena CO merupakan gas yang paling mudah dihirup dan masuk ke dalam tubuh. Gas CO kemudian berikatan dengan hemoglobin (Hb) dan menghalangi penangkapan serta sirkulasi oksigen. Akibatnya, penghirup CO lekas lemas dan letih akibat kekurangan oksigen.

Sayangnya, kadar CO yang tinggi dan efek buruknya seolah tak dirasakan penduduk Jakarta. Kondisi ini memprihatinkan karena efek buruk CO menyerang segala usia, dengan tingkat serangan bergantung pada frekuensi dan banyaknya gas diserap.

Kondisi inilah yang coba diubah melalui kesadaran pentingnya pengukuran kandungan CO dalam tubuh . “Kami ingin masyarakat tahu pentingnya mengetahui kandungan CO dalam tubuh, sehingga bisa menyadari kualitas udara di sekelilingnya. Pengukuran CO bisa dikatakan sebagai tindak deteksi dini,” kata Direktur Utama RSUP Persahabatan, Dr. Mohammad Syahril.

Agenda ini, kata Syahril, diikuti kurang lebih 586 peserta dari berbagai komunitas dan masyarakat di sekitar RSUP Persahabatan. Agenda ini juga memperoleh penghargaan dari MURI Indonesia, sebagai kegiatan pertama pengukuran kadar CO dengan jumlah peserta terbanyak.

Setelah mengetahui kadar CO dalam dirinya, Syahril mengatakan, masyarakat bisa menilai kualitas udara yang selama ini dihirup. Bila buruk, masyarakat bisa mulai membentengi diri misalnya dengan menggunakan masker dalam kegiatan sehari-hari. Masyarakat juga bisa menindaklanjuti dengan pemeriksaan lain, misalnya electrokardiograph (EKG). Tingginya kadar CO meningkatkan kekentalan darah, sehingga memperbesar peluang terjadinya penyakit jantung koroner (PJK).

Kadar CO dalam tubuh dibagi tiga menggunakan warna merah, kuning, dan hijau. Hijau adalah warna yang menunjukkan kadar CO masih rendah hingga normal, yaitu berkisar 0-6 ppm. Warna ini biasa dimiliki seseorang yang tidak merokok.

Warna kuning menunjukkan kadar CO dalam tubuh mulai meningkat, yaitu 7-20 ppm. Warna ini biasa dimiliki perokok ringan, pasif, atau yang terpajan polusi cukup berat. Sedangkan untuk perokok berat, kandungan CO dalam tubuh adalah lebih dari 20 ppm yang dilambangkan warna merah. Kadar CO dalam udara pernapasan sebanding dengan CO yang berikatan dengan Hb dalam darah.

Dari dua sumber terbesar polusi, Syahril menyatakan, rokok menjadi yang utama. Hal ini dikarenakan rokok  lebih mudah menginfeksi sejumlah orang terutama yang sering bertemu, misal keluarga atau kolega kerja. Rokok juga tidak hanya menyebarkan CO tapi juga zat berbahaya lain misal tar dan nikotin.

Dengan jumlah populasi Jakarta tinggi maka kemungkinan jumlah perokok juga besar. “Karena itu berhentilah merokok sedini mungkin. Selain itu jangan ragu untuk menegur orang yang merokok ditempat umum, karena kita berhak hidup sehat,” kata Syahril.

Sumber: NatGeo Indonesia & Kompas.com

read more