close

02/01/2014

Ragam

China Batasi Pembelian Mobil untuk Cegah Polusi Udara

Tianjin, kota di bagian utara China, akhirnya memutuskan ikut membatasi pembelian mobil baru berdasarkan keputusan pemerintah daerah. Langkah ini mengikuti empat kota besar lain di China, yakni Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Guiyang.

Tujuannya untuk mengurangi kepadatan di jalan dan memerangi polusi udara yang semakin mengkhawatirkan. Kebijakan dijalankan seperti Beijing, dengan mengharuskan warga yang ingin membeli mobil baru untuk ikut undian tahunan mendapatkan nomor identifikasi (polisi).

Selain itu, mulai Maret 2014, pembatasan menggunakan mobil melalui nomor polisi ganjil-genap juga diberlakukan. Hanya nomor-nomor tertentu yang boleh lewat jalan protokol, dan  diatur bergantian berdasarkan hari.

Tianjin merupakan salah satu kota terbesar di China dengan populasi 14,3 juta jiwa. Total 2,36 juta kendaraan beroperasi setiap hari pada 2012.

Di Beijing, pembatasan sudah dilakukan dan dipastikan berlanjut terus untuk mengurangi kabut hitam yang menyelimuti langit ibu kota China itu. Pemerintah kembali mengurangi kuota pembelian mobil baru sampai 40 persen mulai tahun ini (2014).

Selain Tianjin, pemerintah pusat China juga terus mendengungkan kampanye perbaikan kualitas udara dengan menggerakkan kota-kota besar untuk melakukan perubahan. Hal itu terutama dengan mengatur populasi kendaraan bermotor yang dianggap sebagai penyumbang terbesar dalam hal polusi![]

Sumber: kompas.com

read more
Flora Fauna

Induk Gajah Mati di Pusat Pelatihan Gajah

Satu dari tiga ekor gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) mati setelah dievakuasi tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau. Induk gajah berusia 20 tahun itu mati di Pusat Pelatihan Gajah Minas, Riau, Rabu malam, 1 Januari 2013.

“Benar, satu dari tiga ekor gajah mati,” kata Kepala Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Zanir saat dihubungi, 2 Januari 2014. “Kita tunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab kematian.”

Zanir mengatakan, induk gajah tidak sadarkan diri ketika dievakuasi. Sebab, petugas telah menembakkan peluru bius. Gajah itu pun sempat pingsan selama dua hari setelah dipindahkan ke Pusat Latihan Gajah Minas.

“Biasanya gajah akan sadar setelah 15 jam pasca-ditembak bius. Tapi induk gajah ini malah tidak sadarkan diri setelah ditembak bius,” katanya.

Kini personel BBKSDA tengah melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian si induk gajah. Sempat tersiar kabar bahwa gajah mati akibat kelebihan dosis bius ketika penangkapan. Namun, anggapan ini dibantah Zainir. “Tidak benar itu. Kami sudah bekerja bertahun-tahun secara profesional menangkap gajah,” katanya.

Petugas BBKSDA menangkap ketiga gajah di Kecamatan Kepenuhan Hulu, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Senin, 30 Desember 2013. Ketiga gajah itu terdiri atas dua induk dan satu anak. “Penangkapan gajah itu permintaan dari Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, untuk melindungi populasi gajah serta mengurangi konflik gajah dan manusia.”[]

Sumber: theglobejournal.com

read more
Sains

Ramah Lingkungan Dari Secangkir Kopi

Ternyata secangkir kopi yang sering anda minum, suatu saat nanti dapat pula menyalakan HP anda. Perkembangan teknologi akhir-akhir ini mulai merambah di bidang pemberdayaan sumber energi alternatif. Salah satunya ialah penggunaan kopi sebagai sumber energi.

Saat ini, teknologi terbaru Nespresso Capsules tengah dikembangkan agar dapat diproduksi secara massal dan murah. Nespresso Capsules ialah sebuah baterai hemat energi yang menggunakan kopi sebagai bahan dasarnya. Ide penemuan baterai ramah lingkungan ini pertama kali digagas oleh Mischer Traxler.

Struktur sumber energi alternatif ini terdiri dari kapsul alumunium, dengan strip tembaga, air garam, dan tentunya bubuk kopi. Prinsip kerja baterai ini pun cukup sederhana, alumunium berfungsi sebagai anoda, kemudian tembaga sebagai katoda, sedangkan air garam berfungsi sebagai elektrolit. Bisa dikatakan proses kimia dalam baterai ini mirip dengan cara kerja baterai mobil.

Dalam proses kimia yang cukup sederhana tersebut, setiap baterai mampu menghasilkan energi listrik sebesar 1,5 – 1,7 Volt, setara dengan baterai ukuran AA yang sering kita gunakan. Sehingga kelak baterai hemat energi ini diharapkan mampu menggantikan baterai standar. Seperti yang kita ketahui, sumber energi baterai konvensional yang kita pakai sekarang memiliki bahan dasar yang cukup berbahaya bagi lingkungan.

Baterai bertenaga kopi ini sudah diuji penggunaannya dalam Venice Design Week, di mana 700 baterai kopi ini mampu memberi tenaga bagi jam di festival teknologi tersebut.

Saat ini, kinerja baterai ini tengah dalam pengembangan. Harapannya, kelak baterai ini juga bisa menggantikan sistem baterai yang lebih rumit seperti yang digunakan produk-produk teknologi informasi, diantaranya baterai laptop maupun baterai handphone.[]

Sumber : menujuhijau.com

read more