close

20/01/2014

Hutan

Cara Abdullah Menangkal Banjir dan Longsor

Merasa terusik karena lingkungan di sekitar desanya gersang dan panas serta kekhawatiran akan banjir dan longsor, Abdullah tergerak untuk menghijaukan desanya, Desa Papandangan, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Abdullah mengawalinya dengan menanam 2.000 pohon sengon. Dia tidak berkecil hati meskipun warga sekitar mencibirnya. Maklum, ketika itu warga sibuk membabat hutan untuk menanam cokelat dan cengkeh yang memiliki nilai ekonomis dan masa depan yang lebih tinggi.

Sampai hari ini, Abdullah telah berhasil menghijaukan lebih dari 200 hektar lahan kritis di hutan desanya. Berkat usahanya itu, dia beberapa kali mendapat penghargaan sebagai tokoh penyelamat lingkungan tingkat provinsi dan nasional.

Abdullah mengisahkan, tujuh tahun lalu kondisi Desa Papandangan dan sekitarnya gersang dan gundul. Hutan hanya ditumbuhi alang-alang dan rumput. Ketika musim hujan datang, banjir dan longsor selalu terjadi.

Namun sejak lima tahun terakhir, desa itu tidak pernah lagi kebanjiran. Ribuan pohon yang ditanam Abdullah telah berhasil menahan air. Warga tidak lagi waswas desa mereka bakal diterjang banjir. Suhu udara pun lebih sejuk dan bersahabat.

Berbagai jenis pohon kini tumbuh di hutan desa. Ada pohon durian, mangga, duku, dan berbagai jenis buah lainnya. Belum lagi tanaman pohon lain yang bernilai ekonomis.

Menurut Abdullah, ada sejumlah pengusaha yang menawarkan harga tinggi untuk membeli lahan tersebut. Bagi Abdullah, harga yang ditawarkan cukup fantastis, yakni Rp 400 juta per hektar. Namun, ayah lima anak itu tidak tergoda.

“Pohonnya masih kecil. Nanti kalau yang membeli itu menebang secara serampangan, sia-sia usaha saya menanaminya,” kata Abdullah tentang alasannya menolak menjual lahan itu.

Dia baru mau menjual kayu-kayu itu jika pohonnya sudah cukup umur untuk ditebang, dan dia menggantinya dengan pohon baru. Dengan begitu, katanya, lingkungan tidak rusak.

Lelaki kelahiran 31 Desember 1960 itu bersyukur karena dia kini tidak lagi bekerja sendirian. Warga desa yang semula mencibirnya sudah tertarik mengikuti jejak Abdullah. Mereka malah belajar dari dia dan menanam pohon apa saja di desanya.

“Saya saja sudah tanam 2.000 pohon sengon, 300 pohon nato, 400 pohon jati putih, dan 100 pohon mahoni. Belum lagi kelompok saya yang juga sudah menanam pohon jumlahnya puluhan ribu,” beber Abdullah.

Yang dikeluhkan Abdullah saat ini adalah sulitnya pengadaan bibit pohon. Menurut Abdullah, selain memerlukan kesabaran dan waktu yang lama, membuat bibit pohon kayu siap tanam bukanlah perkara mudah di tengah tingginya permintaan warga desa untuk menanam pohon guna membenahi kerusakan lingkungan di desa masing-masing.

Pada Agustus 2013 lalu, Abdullah dinobatkan sebagai tokoh penyelamat lingkungan tingkat nasional di Bogor, Jawa Barat. Akhir tahun 2013 lalu, Abdullah kembali dianugerahi penghargaan oleh Pemerintah Provinsi Sulbar dan Pemkab Polewali Mandar sebagai tokoh penyelamat lingkungan.

Sumber: kompas.com

read more
Energi

Krisis Lebah Landa Eropa

Para peneliti memperingatkan akan jumlah lebah yang terlalu sedikit di Eropa. Jika ada lebih banyak lebah, produksi bahan bakar hayati bisa bertambah.

Peternak lebah, aktivis lingkungan dan ilmuwan di Eropa mengeluhkan jumlah lebah yang semakin berkurang dan khawatir akan buah dan sayur yang tidak bisa diserbuki lagi. Tapi di waktu bersamaan, muncul laporan yang mengatakan bahwa jumlah populasi lebah madu di seluruh dunia bertambah pesat hingga mencapai tujuh persen.

Menurut Peter Rosenkranz dari Universitas Hohenheim, jumlah lebah bertambah karena kini ada lebih banyak peternak lebah. “95 persen populasi lebah adalah berkat para peternah lebah madu”, jelas pakar biologi tersebut. Jadi mereka bisa menentukan, berapa banyak lebah yang beterbangan di ladang dan rumput. Namun, setiap tahun jumlahnya juga berkurang karena dampak bahan kimia dan parasit Tungau Varroa. Pada musim dingin, jumlah lebah yang mati mencapai 30 persen seluruh populasi. Jumlah tersebut harus digantikan di musim semi.

Masalah yang lebih besar adalah jumlah lebah yang hidup secara liar. Khususnya di lokasi pertanian yang menyemprotkan pestisida dalam jumlah besar, hampir tidak ada lagi lebah liar.

Lebah ‘to go’
Hasil penelitian terbaru para ilmuwan dipublikasikan di majalah online PLOS ONE. Mereka menuntut adanya lebih banyak lebah bagi lebih banyak tanaman untuk kepentingan produksi bahan bakar hayati. Ini berarti petani harus memesan lebah dari peternak lebah sesuai kebutuhan dan membayarnya. Sisanya akan dilakukan para lebah dengan sendirinya. Tren layanan lebah sebagai serangga penyerbuk utama mulai ditemukan di Eropa. Di negara lain seperti Amerika Serikat atau Cina, ini sudah menjamur.

Pertanyaan berikutnya adalah: tanaman apa yang diperlukan? Dari raps atau bunga matahari akan diperoleh madu berkualitas baik. Tapi sayangnya, petani lebih sering menanam jagung untuk produksi bahan bakar bio di Eropa. Rosenkranz menjelaskan, “Jagung bukan tanaman yang disukai lebah.” Jadi jagung tidak akan menguntungkan bagi peternak lebah. Karena itu para peneliti menuntut dipilihnya tanaman bagi produksi bahan bakar bio yang juga “menarik” bagi para peternak lebah.

Tanaman ramah lebah
Alternatif lain masih ada. Misalnya menghasilkan bahan bakar dari taman bunga. Hasilnya memang lebih sedikit. Kira-kira hanya 30 hingga 40 persen. Kelebihannya, lebah akan bekerja di lokasi yang lebih sehat dan berbagai spesies bunga akan terus mengalami reproduksi. Tapi Rosenkranz khawatir, para petani tidak akan menyetujuinya. Sulit untuk meyakinkan mereka untuk merelakan keuntungan lima hingga sepuluh persen demi taman bunga yang ekologis.

Saat ini ilmuwan di pusat teknologi pertanian Augustenberg (LTZ) tengah menguji berbagai campuran serbuk sari yang berbeda-beda. Campuran tersebut harus ramah bagi lebah dan ekologis.
Sumber: dw.de

read more
Green Style

Teknologi Hemat Energi untuk Rumah dua Lantai

Ada banyak alasan mengapa orang memilih membangun rumah dua lantai. Rumah dua lantai lebih banyak keunggulan dibandingkan bungalow dan jauh lebih mudah membangunnya dan lebih murah daripada rumah dengan lantai lebih banyak. Bagi pemilik rumah rata-rata, rumah bertingkat dua memiliki keseimbangan yang tepat dari ruang interior, penampilan fisik, efisiensi energi, kustomisasi, dan nilai jual kembali . Jika Anda memiliki keluarga besar, rumah bertingkat dua masuk akal karena menawarkan ruang untuk keluarga lebih luas.

Sejak isu penyelamatan lingkungan menjadi topik, pemilik rumah mencari cara untuk membuat rumah mereka hemat energi. Sementara isolasi rumah, kaca jendela dan menggunakan peralatan yang lebih efisien adalah metode standar untuk mengendalikan pengeluaran energi. Namun teknologi modern telah membawa metode baru dalam penghematan energi. Beberapa diantaranya seperti tersebut di bawah ini:

Sensor liburan
Sensor hunian dapat melakukan berbagai tugas ketika mendeteksi keberadaan seseorang di rumah. Fungsi utama antara lain mengatur lampu dan AC atau pemanas ketika seseorang memasuki ruangan. Menggunakan sinyal inframerah untuk mendeteksi gerakan, sensor bisa mengubah lampu pada saat seseorang masuk serta pengaturan suhu yang benar . Hal ini berpengaruh besar untuk mengurangi tagihan listrik, terutama jika keluarga Anda cenderung pelupa atau lalai untuk mengubah mematikan peralatan listrik.

Penggunaan lain dari sensor tersebut adalah untuk keamanan. Setelah meninggalkan rumah, penghuni dapat mengaktifkan sensor dan jika mendeteksi gerakan yang tak terduga dalam bentuk apapun, sensor membunyikan alarm, mengirimkan pemberitahuan kepada pemilik rumah atau bahkan memberitahu pihak berwenang. Sistem ini telah terbukti sangat efektif baik sebagai pencegah dan mengatur keamanan.

Jendela Ganda Glazed 
Ini adalah jenis khusus dari jendela yang terdiri dari dua panel kaca dipisahkan oleh lapisan gas (biasanya udara). Panel kaca ini dan lapisan gas di antara mereka disegel ketat untuk meningkatkan isolasi properti jendela. Akibatnya, jendela kaca ganda memberikan perlindungan yang lebih baik dari suhu luar baik di iklim panas ataupun dingin. Mengingat ruang yang tersedia dalam rumah bertingkat dua, siapa saja yang berniat untuk membangun satu tentu harus mempertimbangkan jendela kaca ganda. Hal ini menghasilkan penghematan besar-besaran pada tagihan energi. Selain itu , jendela ini lebih mudah untuk mempertahankan dari satu panel jendela. Hampir semua rumah yang baru dibangun menggunakan jendela kaca ganda dalam konstruksi mereka .

Pemanasan Efisien dan Sistem Pendingin
Pada kebanyakan rumah, pemanasan dan pendinginan selama merupakan lebih dari setengah penggunaan energi. Oleh karena itu sangat penting bahwa Anda menginstal pemanas dan sistem pendingin di rumah Anda yang efisien. Dalam sebuah rumah bertingkat dua, menginstal sistem pemanas sentral dan termostat yang diprogram akan membantu Anda menghemat besar tagihan energi.

Sejak pemerintah memberikan banyak insentif untuk menjadi lebih hemat energi, juga dalam kepentingan terbaik Anda untuk menginstal sebuah pemanas yang sesuai dan sistem pendingin di rumah Anda. Selain itu, ada berbagai pilihan pembiayaan yang dapat Anda memanfaatkan untuk membangun rumah sesuai dengan kebutuhan Anda.

Membangun rumah hemat energi tidak hanya akan menghemat banyak uang pada biaya energi  tetapi Anda juga akan menikmati banyak manfaat pajak . Seiring dengan insentif keuangan, Anda juga akan memiliki kontribusi untuk menyelamatkan lingkungan . Ini adalah win-win solution!

Sumber: greenerideal.com

read more