close

02/02/2014

Ragam

Hamparan Noda Hitam Seluas 800 Km Dekati Brasil

Dalam salah satu citra satelit milik NASA, terlihat hamparan noda hitam mendekati pesisir pantai Sao Paulo, Brasil yang berbatasan dengan Atlantik.

Pada gambar yang diambil oleh Aqua, pesawat luar angkasa NASA yang didesain untuk melacak siklus pergerakan air di Bumi. Hamparan ini terlihat memanjang, hampir sepanjang 800 kilometer di atas lautan.

Menurut para biolog lokal, hamparan menghitam itu terdiri dari hewan-hewan mikroskopik yang disebut dengan Myrionecta rubra. Jika dilihat dari dekat, hamparan itu berwarna merah gelap. Namun sinar matahari yang dipantulkan di laut membuat kumpulan hewan ini terlihat hitam dari orbit.

Tak Berbahaya
Penemuan hamparan seperti ini biasanya menandakan hadirnya ancaman serius bagi kehidupan laut. Jika hamparan tersebut berupa makhluk hidup, senjata ultrasound biasanya digunakan untuk membasmi mereka. Lalu, apakah kumpulan Myrionecta ini berbahaya?

Hewan-hewan ini berenang beberapa meter di bawah permukaan laut, dan mereka memang pencuri. Myrionecta rubra hidup dengan memangsa ganggang laut, melahap kloroplas mereka agar ia bisa melakukan proses fotosintesis sendiri. Meski begitu, ia tidak menghadirkan ancaman besar bagi hewan laut.

Sumber: NGI

read more
Green Style

Teknologi Ramah Lingkungan dalam Dunia Komputer

Green technology adalah kajian mengenai praktek komputer ramah lingkungan komputasi atau IT. Ruang lingkup komputasi berkelanjutan termasuk produksi, penggunaan dan pembuangan komputer. Perubahan teknologi yang cepat telah mengakibatkan nafsu menciptakan produk baru yang tak terbatas, produk IT yang lebih kuat, yang pada gilirannya meningkatkan ancaman lingkungan karena orang membuang model lama dan membeli produk-produk baru yang lebih modern.

Saat ini, proses komputasi dan operasi bertanggung jawab atas sebagian besar konsumsi energi secara keseluruhan, yang berkontribusi terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca. Karena itu penting untuk mendorong dan terus mengkaji mencari teknologi ramah lingkungan yang baru di dunia komputer.

Green Computing (Komputasi hijau) adalah masalah melibatkan semua orang karena limbahnya yang sangat besar mengancam lingkungan dan bahan beracun yang terkandung dalam produk-produk tertentu. Program Lingkungan PBB memperkirakan bahwa jumlah total limbah komputer per tahun mencapat puluhan juta ton yang telah memaksa semua pihak untuk mencari solusi yang efektif. Langkah-langkah dan program-program seperti memberi rating energi tertentu bertujuan untuk mempromosikan efisiensi energi.

Komputasi hijau hanya bisa berjalan ketika produsen, konsumen dan lembaga regulator bekerja sama. Komputasi ramah lingkungan berarti penggunaan sumber daya komputer yang lebih efisien mencakup penerapan metode produksi non – beracun seperti desain perangkat komputasi hemat energi dan produksi komponen elektronik yang bisa didaur ulang dan biodegradable. Teknologi hijau umum lainnya dalam ilmu komputer meliputi:

Technology Dynamic Power Scaling
Dynamic Power Scaling adalah sebuah teknik arsitektur komputer yang memungkinkan penurunan drastis dalam tingkat kerja atau frekuensi mikroprosesor atau link interface untuk mengurangi konsumsi energi dan panas oleh chip. CPU throttling paling sering terjadi pada perangkat mobile dan laptop di mana energi berasal dari baterai dan karenanya terbatas.

Dynamic Power Scaling menggunakan dua teknik utama yaitu daya idle rendah dan tingkat adaptif . Biasanya prosesor dipaksa untuk beroperasi berdaya rendah bila tidak memproses kerja dan dengan cepat beralih ke status daya tinggi saat memproses satu atau lebih kerja. Kini, teknik baru membuat prosesor bekerja dengan dinamis menyesuaikan kapasitas prosesor atau link sesuai dengan persyaratan layanan dan beban lalu lintas.

Virtualisasi dan Cloud Computing
Virtualisasi adalah paradigma IT modern yang memungkinkan pemisahan implementasi teknologi dan fungsi komputasi dari perangkat keras fisik. Sedangkan komputasi awan (cloud computing) virtualisasi program komputer melalui internet. Virtualisasi menghilangkan kebutuhan untuk perangkat keras yang terkait dengan fungsi IT tertentu yang pada gilirannya mengurangi konsumsi energi. Virtualisasi bekerja dengan menjalankan dua atau lebih sistem komputer pada unit perangkat keras tunggal yang kuat.

Cloud computing adalah teknologi modern yang cepat merambah industri teknologi informasi. Data pertumbuhan eksponensial telah menyebabkan meningkatnya permintaan untuk sistem penyimpanan data, energi, teknologi pendingin, tenaga kerja dan ruang. Pendekatan tradisional dengan disk penyimpanan, prosesor dan hasil perangkat keras TI lainnya meningkatkan kebutuhan energi karena itu tidak berkelanjutan.Departemen Energi Amerika Serikat memperkirakan bahwa pusat data menggunakan hingga 100 hingga 200 kali lebih banyak eneri daripada gedung kantor normal sehingga desain hemat energi untuk pusat data lebih yang diperlukan. Penelitian menunjukkan bahwa meluasnya penggunaan komputasi awan dapat mengakibatkan pengurangan 38 % permintaan energi pusat data global pada tahun 2020.

Teknologi Terminal Server
Menggunakan terminal server adalah teknik komputasi hijau yang memungkinkan beberapa pengguna untuk terhubung ke server pusat yang melakukan semua proses namun setiap pengguna menjalankan sistemnya pada terminal. Teknik ini bekerja paling baik bila dikombinasikan dengan thin client, yang mengkonsumsi sedikitnya seperdelapan jumlah daya yang biasa digunakan workstation.

Component Energy Star Hardware
Monitor komputer dengan label bintang energi, laptop, desktop dan printer mengkonsumsi lebih sedikit daya dan mematikan aliran listrik otomatis jika tidak digunakan. Kemajuan teknologi telah memungkinkan pengembangan lebih maju hardware hemat energi seperti monitor LCD  yang membutuhkan jauh lebih sedikit daya untuk beroperasi.

Pengembangan lanjutan dari teknologi hijau dalam dunia komputer perlu untuk membatasi konsumsi daya dan melindungi lingkungan.[]

Sumber: greenerideal.com

read more
Ragam

BNPB Perkirakan Sinabung Meletus Hingga Maret

Sampai saat ini aktivitas Gunung Sinabung, Sumatera Utara, berstatus Awas. Gunung tersebut masih mengeluarkan material erupsi, meskipun terus berkurang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sampai saat ini BNPB masih belum dapat memastikan kapan aktivitas Gunung Sinabung akan berhenti.

“Belum bisa dipastikan sampai kapan, tapi kalau melihat dari tren gunungnya diperkirakan akhir Februari atau awal Maret, pastinya tanggal berapa belum bisa kami pastikan,” ujar Sutopo di Kantor BNBP, Jalan Ir H Djuanda, Jakarta Pusat, Minggu (2/2/2014).

Sutopo mengatakan, Gunung Sinabung sudah 1.200 tahun tidak erupsi dan baru kembali erupsi pada Agustus 2010. Erupsi kembali terjadi pada Juni dan September 2013 hingga sekarang. Adapun tipikal Gunung Sinabung mirip dengan Gunung Merapi di Yogyakarta. Namun, berdasarkan analisis, letusan Sinabung tidak akan sedahsyat Gunung Merapi.

Sutopo menambahkan, meski berstatus Awas, bencana Gunung Sinabung tidak termasuk  bencana nasional. Hal tersebut dikarenakan pemerintah daerah masih ada dan sanggup menanganinya. Meski demikian, BNPB juga terus melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah.

“Sejak tahun 2004 bencana nasional baru sekali, yakni tsunami Aceh,” kata Sutopo. []

Sumber: TGJ/kompas.com

read more