close

05/04/2014

Green Style

Ayo Bikin Rumahmu Ramah Lingkungan

Merencanakan pembangunan hunian saat ini haruslah berwawasan lingkungan hidup, artinya sebuah hunian tersebut haruslah memerhatikan keamanan lingkungan hidup juga ramah terhadap lingkungan dan hemat terhadappenggunaan energi. Hal ini pun kini sudah banyak diterapkan dihunian-hunian modern, selain ramah terhadap lingkungan, hunian dengan konsep ini pun didesain khusus agar bisa berhemat energy dengan nyaman. Hal ini pun kini menjadi isu penting dalam merencanakan pembangunan sebuah hunian.

Ubah kebiasaan
Hal terpenting yang bisa dilakukan untuk menghemat energi adalah mengubah kebiasaan tertentu. Matikan keran air saat menggosok gigi dan perbaiki semua keran air yang bocor atau tetap menetes saat sudah dimatikan. Kebiasaan ini mampu menghemat ribuan galon air per tahunnya. Jangan lupa juga untuk mematikan alat-alat elektronik yang tidak dibutuhkan, seperti televisi, radio, atau komputer. Selalu cabut kabel charger saat tidak digunakan juga salah satu cara menghemat listrik.

Gunakan lampu hemat energi
Ganti lampu di rumah dengan lampu neon hemat energi, yang hanya menggunakan 35% dari energi lampu pijar biasa. Saat siang hari, buka tirai rumah Anda untuk menggunakan sinar matahari sebagai penerangan alami dan matikan lampu saat meninggalkan ruangan. Nyalakan AC di waktu-waktu yang Anda rasa paling penting, entah itu siang atau malam hari. Selain itu, hindari memilih suhu terendah yang juga boros energi. Secara rutin lakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah ada kebocoran atau kerusakan, untuk menghindari pemborosan akibat AC rusak.

Buat Jadwal penggunaan Listrik
Buat sistem pencahayaan yang baik sehingga tidak perlu menghidupkan lampu di siang hari. Buat jadwal mencuci dalam satu minggu, dan gunakan mesin cuci sesuai kapasitas, jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit. gunakan pengering bila hanya benar-benar perlu. Buat jadwal menyetrika seminggu sekali, karena proses pemanasan setrikaan memerlukan daya listrik yang cukup besar. Bersihkan kulkas secara rutin agar kinerja kulkas tetap optimal. Perhatikan meteran listrik dan segera evaluasi jika terjadi lonjakan penggunaan.

Desain Hunian
Ventilasi yang cukup dan dengan posisi tepat akan memperlancar sirkulasi udara dalam ruang agar tidak pengap dan lembab. Gunakanlah ventilasi silang, yaitu membuat ventilasi di sisi ruang yang berseberangan agar udara mudah mengalir. Hal selanjutnya yang bisa dilakukan adalah merancang peletakan lampu dengan pertimbangan optimalisasi. Misalnya, usahakan menaruh satu lampu di tengah ruangan agar cahayanya bisa menerangi seluas-luasnya ruang dan tidak perlu memasang banyak lampu sekaligus.[]

Sumber: neraca.co.id

read more
Kebijakan Lingkungan

Penataan Lingkungan Tak Dibatasi Wilayah Administratif

Pakar lingkungan yang juga Rektor Universitas Diponegoro Semarang Prof Sudharto P Hadi mengatakan pemerintah provinsi merupakan simpul penataan lingkungan di kabupaten/kota.

“Sifat lingkungan memang tidak mengenal batas administrasi, semisal Rawa Pening yang secara administratif terletak di Kabupaten Semarang,” katanya usai peluncuran dua buku terbarunya di Semarang, Sabtu.

Namun, kata dia, tiga sub daerah aliran sungai (DAS) yang memasok air berasal dari Kota Salatiga, dan enam sub DAS lainnya berada di Kabupaten Semarang, sementara hilirnya berada di Kabupaten Demak.

Menurut dia, hampir semua persoalan yang melebihi satu wilayah batas administrasi tidak pernah tuntas, sebab ketika muncul kasus banjir, longsor, dan pencemaran, setiap daerah akan lempar tanggung jawab.

Ia mencontohkan banjir yang terjadi di Solo pada tahun 2010 dan 2011 yang diakibatkan luapan Sungai Bengawan Solo, muncul tuduhan kepada Wonogiri sebagai pihak hulu yang tidak mampu menjaga hutannya.

Demikian halnya dengan pencemaran Sungai Babon, kata dia, Demak menuduh Kota Semarang yang membiarkan industrinya menggelontorkan limbah ke sungai yang membatasi kedua daerah administrasi tersebut.

Oleh karena itu, kata dia, persoalan lingkungan harus diselesaikan semua pihak dengan duduk bersama, antarpemerintah kabupaten/kota, sementara pemerintah provinsi harus menjadi simpul koordinasinya.

Persoalan tentang lingkungan dikupas oleh Sudharto dalam buku terbarunya yang berjudul “Bunga Rampai Manajemen Lingkungan”, dari berbagai aspek, mulai tata ruang kota, ekonomi, dan sumber daya alam.

Pada buku terbarunya setebal 302 halaman itu, ia menyajikan berbagai kritik atas persoalan lingkungan, termasuk masukannya atas persoalan lingkungan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Sementara buku keduanya, berjudul “Pergulatan Pemikiran Tentang Pendidikan Tinggi” setebal 58 halaman yang berisi tentang tanggapannya atas berbagai persoalan pendidikan, khususnya perguruan tinggi.

Kedua buku terbaru Sudharto itu sama-sama berisi kumpulan tulisannya yang selama ini dimuat di sejumlah media massa, utamanya tentang persoalan lingkungan dan problem pendidikan tinggi di Indonesia. (*)

Sumber: antaranews.com

read more