close

06/04/2014

Green Style

Di Kantor pun Anda Dapat Berkebun

Sejalan dengan perkembangan urban farming atau kegiatan berkebun di perkotaan, menjadikan berkebun itu bisa dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja. Ketersediaan lahan yang terbatas bukanlah suatu halangan untuk mematahkan keinginan seseorang yang ingin berkebun. Selama ada keinginan dan kemauan keras, dimanapun tempatnya bisa saja digunakan untuk berkebun. Ya, di kantor pun ternyata tetap bisa berkebun.

Ide berkebun di kantor ini berawal dari kekhawatiran terhadap perubahan iklim serta kondisi lingkungan yang semakin tidak sehat. Semua perusahaan bisa memberikan kontribusi kecil untuk lingkungan yang diwujudkan dengan memanfaatkan taman kantor dan sisa lahan di kantor untuk berkebun. Aksi hijau ini bisa membuat suasana kantor lebih hijau.

Perusahaan bisa menyebarkan semangat positif peduli lingkungan di perkotaan dengan program urban farming yang juga bisa diterapkan di perkantoran. Kegiatan berkebun di kantor dapat dilakukan dengan memanfaatkan sisa lahan, taman kantor, maupun dengan menggunakan pot yang bisa difungsikan sebagai penghias ruangan dengan ditanami beraneka tanaman hias.

Mengapa berkebun di kantor? Yap, kantor bagi sebagian besar orang adalah rumah kedua, karena mulai pagi hingga sore atau bahkan petang mereka menghabiskan waktunya di kantor.

Menjadi sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk membuat kantor yang senyaman mungkin untuk pegawainya. Satu ruang hijau seperti taman di luar ataupun di dalam kantor bisa membantu untuk menjaga produktifitas kerja. Uniknya, taman yang ada di pekarangan perusahaan ini juga dimanfaatkan untuk berkebun secara organik karena tidak menggunakan bahan-bahan kimia untuk proses pemupukan maupun perawatan tanaman.

Kegunaan taman kantor  yang juga difungsikan untuk berkebun tidak hanya sebagai penghias saja, tentunya juga memiliki manfaat. Misalnya saja sebagai pilihan tempat beristirahat untuk penghilang rasa kepenatan dari menatap layar komputer selama berjam-jam pada saat pekerjaan kantor menumpuk, penyuplai udara segar nan sejuk di area kantor, serta tidak ketinggalan yakni untuk memperindah kantor menjadi lebih hijau yang membuatnya menjadi lebih asri dan nyaman.

Di taman kantor juga terdapat gazebo yang dapat digunakan oleh karyawan untuk bersantai menikmati udara segar pada saat jam istirahat.

Untuk penataan taman dan kebun di perusahaan ini, disusun apik secara berkelompok dengan mengelompokkannya berdasarkan jenis tanaman ataupun teknik berkebun yang digunakan. Penyusunan secara berkelompok dengan jenis yang sama pada masing-masing kelompok dapat menciptakan keindahan dan suasana yang nyaman. pengelompokan itu terdiri dari jenis tanaman hias, tanaman tabulampot, hidroponik, vertikultur, dan akuaponik.

Untuk sekelas berkebun di kantor dengan memanfaatkan sisa lahan dan taman kantor, kebun di perusahaan ini termasuk ke dalam kebun yang cukup produktif karena jenis tanaman yang dikembangkan cukup beraneka ragam dan terus berjalan hingga saat ini.

Mulai dari jenis tanaman buah-buahan seperti durian, rambutan, nangka, jeruk, jambu, markisa, dan belimbing, jenis sayuran seperti selada, sawi, caisim, cabe, terong, tomat, kol, dan kangkung yang dikembangkan secara hidroponik, vertikultur, dan akuaponik, jenis tanaman hias seperti beraneka jenis anthurium dan anggrek, hingga jenis tanaman perkebunan seperti lada dan vanili berhasil ditanam dan telah menghiasi taman dan kebun yang ada diperusahaan ini.

Hasil panen buah dari kegiatan berkebun di kantor tersebut bisa dinikmati oleh seluruh karyawan. Setiap kali panen, hasilnya akan dibagikan secara merata untuk seluruh karyawan untuk dimakan bersama-sama, bahkan karyawan juga bisa memetik sendiri secara langsung ketika memiliki waktu senggang.

Memakan buah dari hasil petik di kebun sendiri itu dianggap lebih menyenangkan bagi karyawan karena menimbulkan kepuasan tersendiri dibandingkan dengan membelinya di toko buah atau di supermarket.

Sedangkan untuk hasil panen sayuran, akan dijual kepada karyawan yang berminat untuk membelinya, karena hasil dari penjualan sayuran itulah yang akan digunakan untuk pembelian bibit dan untuk proses perawatan tanaman agar kegiatan berkebun di perusahaan ini bisa terus berjalan.

Kegiatan berkebun di kantor ini bisa di bawah kendali tim tertentu seperti tim research & development dengan dibantu beberapa tenaga lapangan. Beberapa karyawan di divisi lain pun – yang memiliki minat untuk berkebun – bisa turut andil dengan bersama-sama merawat dan mengembangkan kebun.

Selain itu, direktur perusahaan bisa meluangkan waktunya dengan turut serta turun ke lapangan untuk terus memantau perkembangan kebun, agar kegiatan berkebun tersebut dapat terus berjalan dengan baik.

Berkebun selain mengasyikkan juga membantu memberikan ruang terbuka hijau dan ketahanan pangan. Untuk saat ini berkebun bukan hanya sebagai pekerjaan petani yang konvensional saja, tetapi bisa menjadi suatu budaya baru bagi karyawan kantoran yang tak hanya bermanfaat secara ekologi tetapi punya nilai ekonomi dan estetika.

Akan tetapi, upaya-upaya ini masih perlu digaungkan, agar memperhatikan lingkungan alam tidak sekedar soal tren semata, melainkan kesadaran untuk mewujudnyatakan budaya baru ramah lingkungan.

* Penulis adalah alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Diponegoro, Semarang. Saat ini penulis bekerja dan tinggal di Yogyakarta.

read more
Perubahan Iklim

Kedubes Inggris Luncurkan Komik Perubahan Iklim

Kedutaan Besar Inggris di Jakarta meluncurkan komik berjudul Noru, mengisahkan keadaan dunia setelah terkena dampak buruk dari perubahan iklim, guna mengajak masyarakat Indonesia lebih waspada dan mulai berupaya melestarikan bumi.

“Saya baru tahu tentang Noru dari Kedubes Inggris di Korea Selatan. Harapan saya melalui komik Noru ini, masyarakat Indonesia yang membacanya mulai berpikir mengenai hal yang bisa dilakukan untuk mengubah iklim di bumi menjadi lebih baik,” kata perwakilan Kedubes Inggris di Jakarta, Stuart Bruce, di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, tujuan diterbitkannya komik online Noru di Indonesia adalah untuk meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim serta mendorong pemikiran dan diskusi seputar dampak perubahan iklim, khususnya di kalangan masyarakat usia muda.

Stuart juga mengatakan, laporan Climate Asia dari Media Aksi BBC, yang diluncurkan di Indonesia pada Oktober 2013, menunjukkan, masyarakat Indonesia memiliki pengetahuan paling minim tentang dampak perubahan iklim dibandingkan dengan masyarakat dari seluruh negara di Asia.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya berharap melalui penyebaran komik Noru itu, setiap orang Indonesia yang sudah membacanya dapat berpartisipasi untuk mencegah dampak buruk perubahan iklim dengan kegiatan pelestarian bumi.

“Saya berharap semua orang yang sudah baca Noru akan melakukan aksi sederhana saja untuk pelestarian bumi, seperti mematikan lampu bila tidak diperlukan atau membawa botol air dari rumah sehingga tidak perlu beli air botolan terus-menerus,” ujarnya.

“Saya juga berharap mereka yang sudah menonton akan menyebarkan informasi tentang Noru ini ke orang lain, agar yang lainnya juga tergerak melakukan sesuatu untuk bumi kita,” lanjutnya.

Noru, yang dalam bahasa Korea berarti rusa, diciptakan komikus Korea Selatan, Sung-Ho An. Komik online Noru ini pertama kali dikeluarkan dalam bahasa Korea oleh Kedubes Inggris dan British Council di Korea Selatan.

Situs www.noruindonesia.com akan diluncurkan bersamaan dengan episode pertama komik online Noru, yakni pada 2 April 2014. Episode selanjutnya akan diluncurkan melalui situs tersebut setiap dua minggu sekali.

“Episode kedua akan diterbitkan pada 16 April, episode ketiga pada 30 April dan seterusnya hingga episode ke-18 pada akhir November 2014,” jelas Stuart.

Hak publikasi dan terjemahan bahasa Indonesia untuk Noru Indonesia didukung sepenuhnya oleh Kedubes Inggris dan Unit Perubahan Iklim Inggris di Jakarta.

Sumber: antaranews.com

read more