close

27/04/2014

Sains

Permintaan Mobil Ramah Lingkungan Meningkat Pesat

Meskipun masih dihadapkan pada beberapa masalah teknologi, namun permintaan akan mobil ramah lingkungan dilaporkan semakin meningkat.

Dalam gelaran New York Auto Show 2014, ada banyak produsen mobil meluncurkan kendaraan listrik atau hybrid (gabungan antara mesin bensin dengan motor listrik) untuk memenuhi permintaan global yang terus meningkat bagi mobil ramah lingkungan ini.

Kendaraan berbahan bakar sel hidrogen dari Toyota sebagai contohnya. Teknologi mobil ini mengubah hidrogen menjadi listrik, jalannya mulus, akselerasinya tinggi, dan tidak menghasilkan gas karbon monoksida.

“Kami berpendapat hidrogen merupakan bahan bakar masa depan kendaraan listrik karena jauh lebih praktis,” ujar Wade Hoyt, perwakilan Toyota AS seperti dilansir VOA News.

“Cara kerjanya adalah hidrogen bergabung dengan oksigen di udara. Senyawa itu membentuk H2O, yaitu uap air yang keluar dari knalpot, sehingga emisinya nol. Dan listrik dihasilkan dari kombinasi itu,” tambah Hoyt.

Banyak produsen kini memproduksi kendaraan hybrid dan listrik. Ford meluncurkan Ford Focus bertenaga listrik dan Chevrolet mengunggulkan produk Volt mereka yang ramah lingkungan.

Selain ramah lingkungan, kendaraan itu juga dapat menawarkan kinerja yang bagus. Mobil listrik merek Tesla memiliki akselerasi tinggi dan dapat mencapai kecepatan 100 km/jam dalam waktu 3,7 detik. Adapun kecepatan maksimalnya bisa mencapai lebih dari 200 km/jam.

Mesin bertenaga listrik memiliki akselerasi tinggi karena torsi nya lebih besar dibandingkan mesin bensin. Itulah sebabnya mobil-mobil mewah, seperti BMW, melakukan uji-coba dengan teknologi baru ini.

Namun peralihan dari bensin merupakan proses evolusi, kata James Bell dari General Motors.

“Menurut saya kesalahan yang banyak dilakukan dalam industri dan media adalah pendapat bahwa ketika Nissan Leaf atau Chevrolet Volt dirilis, orang-orang akan serentak beralih. Tetapi kenyataannya tidak seperti itu. Ini merupakan evolusi yang lambat dan kita tidak akan mundur dari sana. Mobil listrik akan memenuhi persyaratan emisi di masa depan,” papar Bell.

Kendaraan berbahan bakar alternatif jumlahnya hanya satu juta di antara 60 juta mobil yang diproduksi di seluruh dunia setiap tahunnya. Namun di tahun 2013, jumlah mobil hybrid dan listrik mengalami pelipat gandaan.

Produsen mobil belum meraup keuntungan dari mobil listrik karena besarnya biaya teknologi baterai. Baterai mobil Tesla, biayanya sekitar US$50 ribu, kira-kira setengah dari total harga jual mobil ini.

Tapi produsen menanggung biaya tersdebut karena yakin mobil listrik merupakan bagian penting dari masa depan industri otomotif.

Tantangannya adalah memproduksi mobil dengan baterai murah yang tahan lama, dimana pengemudi dapat menempuh perjalanan jauh setelah diisi ulang.

Pada saat itulah, produsen mobil berharap jutaan pemilik kendaraan akan memutuskan untuk beralih dari bensin ke bahan bakar alternatif.

Sumber: inilah.com

read more