close

01/09/2015

Flora Fauna

90 Persen Unggas Laut Jadi Pemakan Plastik

Jumlah unggas laut yang mengonsumsi plastik meningkat tajam sejak tahun 1980. Saat ini, 90 persen  unggas laut diketahui telah menelan sampah plastik saat mencari makan. Demikian dilaporkan oleh para peneliti dalam Proceedings of the National Academy of Sciences sebagaimana dilansir oleh Discovery News, kemarin (31/08/2015). Kondisi tersebut meningkat jauh dari angka 10 persen yang dilaporkan pada tahun 1980. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa sedikitnya ada 940 potongan plastik di setiap kilometer persegi lautan di seluruh dunia.

“Hal ini patut menjadi perhatian bagi semua orang di muka bumi, terutama terkait dengan kebiasaan sehari-hari tiap orang,”Boris Worm dari Dalhousie University memberikan tambahan resmi kepada Discovery News, guna menyertai laporan tersebut.

Penelitian dimaksud dilakukan oleh Chris Wilcox dari lembaga CSIRO Oceans and Atmosphere Flagship and Imperial College, London disertai koleganya Erik van Sebille dan Britta Denise Hardesty. Mereka melakukan pengamatan terhadap 186 spesies unggas laut dengan mengumpulkan informasi tentang polutan plastik yang ada di habitat para unggas laut, cara mencari makan, ukuran tubuh dan lain-lain. Semua informasi tersebut dituangkan ke dalam model statistika untuk memperkirakan paparan sampah plastik terhadap kehidupan unggas di habitatnya. Model tersebut menyertakan data aktual konsumsi plastik oleh unggas laut dari tahun 1962 hingga 2012. “Pemodelan menunjukkan jika sampel aktual dilakukan saat ini, hampir pasti tercapai angka 90 persen dari seluruh populasi unggas laut memakan sampah plastik,”tulis Wilcox dalam laporannya, “Angka tersebut akan mencapai 99 persen pada tahun 2050, jika kita tak mengubah kebiasaan”.

Laporan tersebut juga menampilkan fakta bahwa lautan di sekitar Australia dan Selandia Baru, terutama di Laut Tasman, menjadi daerah yang paling berbahaya bagi unggas laut mengingat jumlah sampah plastik yang luar biasa ditambah dengan keberadaan unggas laut yang sangat banyak.

Boris Worm menambahkan bahwa unggas-unggas tersebut salah memperkirakan saat melihat sampah plastik mengambang di air laut. Mereka mengenali sampah tersebut sebagai makanan atau partikel yang dapat mereka makan. Sampah-sampah tersebut diperkirakan terbawa oleh arus sungai menuju laut.

Unggas yang tertelan plastik dapat keracunan, mengalami penyumbatan usus atau masalah kesehatan lainnya. Selain unggas, sampah plastik juga diketahui dapat menjerat leher kura-kura, mengikat moncong paus, atau menambat hewan lain. Banyak hewan yang berakhir dengan kematian akibat ‘terkena’ sampah plastik.

Worm menambahkan, “Masalah terbesar adalah saat penggunaan plastik ramah-lingkungan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi namun pengumpulan dan pengolahannya tidak berkembang secepat itu. Sehingga sampah dibuang begitu saja alih-alih disimpan dengan benar.”

Sumber: news.discovery.com

read more