close

12/11/2017

Galeri

Kebersihan Arena Jambore Nasional di Banda Aceh

Ada yang menarik dalam hal kebersihan di arena Jambore Nasional Bebas Sampah 2017 yang berlangsung di Banda Aceh tanggal 10-12 November 2017. Tidak seperti event-event lainnya yang lazimnya pemandangan sampah berserakan usai acara disekitar lokasi acara. Pada kegiatan ini panitia dan peserta bekerja keras menciptakan kondisi yang bebas sampah sejak dari awal kemungkinan munculnya sampah tersebut. Foto-foto dibawah ini menjadi bukti nyata bahwa sampah bisa dihindari. Semua ini bisa dilakukan melalui manajemen sampah yang baik. Padahal peserta dan panitia dalam acara ini berjumlah 500 an.

Misalnya panitia tidak menyediakan air dalam kemasan, baik kemasan botol maupun kemasan cup. Peserta diminta membawa thumbler (botol air) dan hanya gelas kaca yang tersedia. Kemudian juga tidak ada disediakan makanan yang dikemas pakai karton ataupun plastik. Hal ini agar tidak ada sampah bungkusan makanan yang berserakan di lokasi acara.

Tidak perlu petugas kebersihan dalam jambore ini. Permasalahan sampah bisa diselesaikan secara pribadi oleh setiap individu. Kesadaran yang terbentuk sudah tinggi. Kalau begini terus, bisa-bisa petugas kebersihan akan menganggur heheheh…

 

Tempat sampah yang tersedi di aula kampus Ubudiyah Banda Aceh, selepas acara diskusi FGD, Sabtu (11/11/2017). Nyaris tidak ada sampah yang berserakan dan tidak ada petugas sampah yang membersihkan | Foto: M. Nizar Abdurrrani

 

Suasana di depan pintu masuk aula kampus Ubudiyah Banda Aceh, selepas acara diskusi FGD, Sabtu (11/11/2017). Nyaris tidak ada sampah yang berserakan dan tidak ada petugas sampah yang membersihkan | Foto: M. Nizar Abdurrrani

 

Halaman aula kampus Ubudiyah Banda Aceh, selepas acara diskusi FGD, Sabtu (11/11/2017). Nyaris tidak ada sampah yang berserakan dan tidak ada petugas sampah yang membersihkan | Foto: M. Nizar Abdurrrani

 

Trotoar di halaman depan aula kampus Ubudiyah Banda Aceh, selepas acara diskusi FGD, Sabtu (11/11/2017). Nyaris tidak ada sampah yang berserakan dan tidak ada petugas sampah yang membersihkan | Foto: M. Nizar Abdurrrani

 

Suasana di aula kampus Ubudiyah Banda Aceh, selepas acara diskusi FGD, Sabtu (11/11/2017). Nyaris tidak ada sampah yang berserakan dan tidak ada petugas sampah yang membersihkan | Foto: M. Nizar Abdurrrani
read more
Green StyleRagam

Banda Aceh Gelar Jambore Nasional Bebas Sampah 2017

Jambore Bebas Sampah Nasional tahun ini akan dipusatkan di Hutan Kota Tibang, Banda Aceh pada 10 – 12 November 2017, ini merupakan pelaksanaan Jambore untuk kedua kalinya. Pemerintah Kota Banda Aceh sepenuhnya mendukung kegiatan ini bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenkomaritim), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPera), Kementerian Kesehatan.

Panitia Jambore Bebas Sampah terdiri atas Steering Committee (SC) dan Organizing Committee (OC) yang melibatkan Para Pegiat Isu Persampahan dan Lingkungan dari berbagai komunitas dan lembaga, termasuk pelaku komunitas dan media lokal di Aceh sebagai tuan rumah tahun ini. Di antaranya, turut berpartisipasi pemerintah Kota Banda Aceh, Zero Waste Aceh dan Forum Kolaborasi Komunitas sebagai inisiator kegiatan ini.

 

Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman, sedang melihat kegiatan peserta Jambore Nasional, Sabtu (11/11/2017) | Foto: M. Nizar Abdurrani

Walikota Banda Aceh, H. Aminullah Usman, SE.Ak., MM menegaskan Banda Aceh sebagai peraih 9 penghargaan Adipura insya Allah siap menjadi tuan rumah Jambore Nasional #BebasSampah2020 Tahun 2017. Jambore Nasional #BebasSampah2020 Tahun 2017 merupakan momentum strategis berkumpulnya seluruh pegiat yang peduli terhadap persoalan persampahan di Indonesia demi terwujudnya kekuatan bersama untuk menciptakan berbagai solusi pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Sementara itu Ketua Panitia Lokal Jambore Nasional #BebasSampah Tahun 2017, Gemal Bakri, berharap dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dalam mewujudkan Banda Aceh Bebas Sampah.

Gemal melanjutkan, “Di kota Banda Aceh saat ini sudah mulai diterapkan Sistem Waste Collecting Point (WCP). Sistem ini merupakan pengelolaan sampah pada sumbernya secara mandiri oleh warga desa, di mana satu fasilitas WCP mencakup 20-30 rumah tangga.”

Peserta jambore sedang melakukan diskusi di aula Universitas Ubudiyah, Banda Aceh, Sabtu (11/11/2017) | Foto: M. Nizar Abdurrani

Panitia dan pegiat komunitas Zero Waste Aceh (ZWA) Rama Herawati, menjelaskan, panitia pelaksana berinisiatif menjumpai para pimpinan lembaga pendidikan guna mengundang partisipasi peserta Jambore. Dengan cara ini, diharapkan para peserta dapat mengaplikasikan pengalamannya selama mengikuti Jambore ketika kembali ke sekolah dan kampus di Aceh. Sehingga, dapat mempercepat terwujudnya Aceh Bebas Sampah.

Koordinator Nasional Jambore Nasional #BebasSampah2020 Tahun 2017, Latansa Fashola Yahfa yang akrab dipanggil Sasa menjelaskan, “Kegiatan ini diharapkan dapat melibatkan 5 pelaku utama isu persampahan yang terdiri atas masyarakat, pemerintah, swasta, media dan tokoh masyarakat.”

Sasa menambahkan, kegiatan Jambore Nasional #BebasSampah2020 yang perdana sudah berhasil dilaksanakan di Kota Solo pada tahun sebelumnya dan telah menghasilkan Deklarasi Bebas Sampah Nasional 2020 serta 13 Isu Persampahan Nasional.

Dalam pelaksanaan Jambore tahun ini, panitia akan diluncurkan Green Pages, yaitu daftar lampiran yang berisi biodata komunitas pegiat lingkungan se-Nusantara.

Adapun bentuk kegiatan utama Jambore Nasional #BebasSampah2020 Tahun 2017, terdiri atas:
1. Forum lintas pemangku kepentingan dan para pakar;
2.  Diskusi roadmap percepatan menuju Indonesia Bebas Sampah 2020; serta
3.  Persiapan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018.

[rel]

 

read more