close

05/08/2018

Flora Fauna

YEL-SOCP & BKSDA Aceh Selamatkan Orangutan Terisolir di Kebun Sawit Abdya

Meulaboh – Seekor orangutan yang terisolasi di perkebunan sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh berhasil dievakuasi oleh Yayasan Ekosistem Lestari Sumatera Orangutan Conservation Program (YEL-SOCP). Orangutan itu terisolasi setelah kehilangan tempat tinggalnya yang telah dikonversi menjadi lahan kebun sawit.

Koordinator YEL-SOCP Barat Selatan Aceh, Indrianto dalam siaran pers mengatakan Orangutan tersebut berasal dari kawasan hutan sekitar tempatnya terisolasi. “Dia kehilangan tempat tinggal setelah kawasan itu berubah fungsi menjadi kebun sawit warga, sehingga terpaksa menjelajahi wilayah sekitar kebun demi bertahan hidup,” ucapnya di Meulaboh, Jumat (3/8/2018).

Petugas mengangkat orangutan yang dievakuasi dari tengah kebun sawit Abdya | Foto: Syifa Yulinnas – ANTARA

Sejumlah staf YEL bergerak bersama tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, mengevakuasi orangutan yang diperkirakan berumur 15 tahun itu. Orangutan itu terjebak di kawasan kebun sawit warga Desa Geulangan Gajah, Kecamatan Kuala Batee, Abdya.

Menurut data YEL, selama periode 2010 hingga 2018, YEL berhasil menyelamatkan dan mengevakuasi sebanyak 27 orangutan dari beberapa daerah di Aceh dalam kondisi hidup untuk kemudian dilepasliarkan.

“Tiap orangutan yang kita selamatkan maka akan dievakuasi ke kawasan reintroduksi Orangutan Sumatera Cagar Alam Janto. Kemudian direhabilitasi dan diperiksa kesehatannya kemudian bila sudah melewati proses itu segera dikembalikan ke habitatnya,” ujar Indrianto.

Dokter hewan YEL-SOCP, Yenny Saraswati yang menjelaskan, kondisi fisik tubuh orangutan yang dievakuasi tersebut kurus kering mungkin dikarenakan kondisi alam tempat tinggalnya sudah tidak begitu baik.

Yenny yakin dan percaya bahwa masih ada populasi orangutan di kawasan habitat yang sama ditemukan itu. Pihaknya akan berusaha terus melakukan pencarian orangutan agar ketemu, sehingga dapat dievakuasi semua ke cagar alam Janto.

“Saat ini kita masih sedang dalam perjalanan menuju Cagar Alam Janto untuk mengembalikan orangutan berkelamin betina ini agar dapat hidup kembali bersama di habitatnya di sana,” demikian drh Yenny Saraswati.[rel]

 

read more