close
Energi

Ini Dia Tungku Hemat Energi Kayu Ala Lango

Tungku hemat energi Lango | Foto: JKMA

Masyarakat adat gampong (pedesaan) Mukim Lango Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat yang tinggal di daerah pegunungan umumnya menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar untuk memasak sehari-hari. Kayu bakar diambil dari hutan terdekat, kebun pribadi. Hanya sebagian kecil yang menggunakan kompor gas dengan berbagai alasan, misalnya tidak mampu membeli gas elpiji, takut meledak, sehingga pada saat pembagian tabung gas banyak warga yang langsung menjual tabungnya.

Masyarakat merasa menggunakan kayu bakar lebih nyaman dan murah sebab kayu bakar bisa dicari disekeliling pemukiman mereka. Namun ada permasalahan dengan tungku/kompor yang mereka gunakan, umumnya menggunakan tungku besi yang dirancang di bengkel yang boros kayu bakar. Implikasinya setiap harinya menggunakan kayu bakar yang banyak karena banyak panas yang terbuang, bahkan saat angina kencang api bisa bisa kemana-mana dan baranya terbang sehingga menajdi ancaman kebakaran rumah.

Masyarakat Lango Aceh Barat sedang membuat tungku hemat energi | Foto: JKMA
Masyarakat Lango Aceh Barat sedang membuat tungku hemat energi | Foto: JKMA

Jaringan Komunitas Masyarakat Adat (JKMA) Aceh bekerjasama dengan Global Environment Facilities (GEF) memperkenalkan Model Tungku Hemat Energi Kayu untuk mengatasi permasalahan di atas, setelah melalui wawancara dan pengamatan langsung. Pada tanggal 15-17 April 2014 diadakan Pelatihan Pembuatan Tungku Hemat Energi Kayu yang bertempat di Sekolah Dasar (SD) Lango Gampong (desa) Lango di ikuti oleh 25 peserta laki-laki dan perempuan yang berasal dari 4 Gampong (desa) dalam Mukim Lango yaitu: Gampong Lango, Gampong Lawet, Gampong Canggai dan Gampong Sikundo. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Project Coordinator Konservasi DAS Kreung Meureuboe Mukim Lango, Zulkifli Kawom, Rabu (7/5/2014).

Pada saat pelatihan dengan Metode Praktek Lapangan ini masyarakat dapat melihat dan membuat langsung tungku hemat energi. Mereka menamakan tungku ini dengan sebutan,“lungkee”.

Sebagai awal, dibuat Tungku Hemat Energi pertama di rumah Wahyudi (35), Tungku sengaja di bangun di luar rumah, agar menjadi perhatian masyarakat yang kebetulan lewat. Tungku yang bermaterial batu bata, tanah liat, dan bambu ini berbentuk kubus, diatasnya ada dua lubang api tempat memasak-menaruh alat masak seperti periuk/belanga/kuali. Dibagian depan ada lubang kayu bakarnyaberukuran kecil, kemudian bagian ujungnya ada sebuah cerobong ventilasi (tempat keluar asap).

Menurut wahyudi, hanya dengan 1 atau 2 potong kayu bakar, api yang keluar dari lubang tungku cukup besar dan sangat panas sehingga memasak menjadi lebih cepat. “Biasanya istri saya masak air sampai setengah jam, sekarang tidak sampai 15 menit sudah masak,” ujarnya. Singkatnya tungku tersebut sangat hemat kayu bakar, apinya sangat panas, sangat mudah dinyalakannya.

Ia menambahkan, hebatnya lagi tungku tersebut jika sudah banyak bara api di dalamnya, kita cukup hanya memasukan sepotong kayu bakar apinya langsung nyala, sekalipun kayu bakar tersebut agak basah, bisa juga digunakan serbuk kayu bekas perabotan.

Menurut Cut Ali warga Gampong Canggai, ini sebuah terobosan baru tungku hemat energi kayu bakar yang baru bagi mereka. “Tungku model ini mudah dinyalakan, sebab ruang tungku cepat panas, sistem ventilasi bagian lubang atas tungku sangat seimbang, bila sudah ada bara api, ruang tungku menjadi sangat panas, tungku memiliki alas dengan bahan yang sama,di dalam dinding dan alas tungku ada rongga, sehingga pada bagian luar tungku tidak begitu panas bila dipegang,”jelas Cut Ali.

Beberapa peserta pelatihan sepakat memberi nama Tungku Hemat Energi Kayu tersebut adalah si “LUNGKEE MUKIM LANGO”, artinya Tungku Buatan Mukim Lango. “Kami sudah sepakat membuat Kelompok Pengembang Tungku Hemat Energi LUNGKEE MUKIM Lango di Mukim Lango ini, saya dipercaya sebagai Kepala Tukang, sementara di masing gampong ada tukang  akan mengembangkan di gampong-gampong kedepannya,”kata Cut Ali. Mereka pun siap membantu jika ada masyarakat luar kecamatan yang ingin membuat tungku serupa.

JKMA Aceh pada tanggal 27 April telah membuat 100 unit tungku kemudian tanggal 4 Mei, tungku-tungku ini telah diuji coba. Hasil pengamatan waktu memasak yang biasanya sekitar 30 menit kini dengan tungku hemat energi tinggal 18-20 menit. Jika dengan tungku konvensional bisa menghabiskan kayu 7-10 potong,  namun dengan tungku hemat energi ini hanya menghabiskan 3-5 batang kayu dengan panjang 70 centimeter.[]

Tags : bahan bakarenergikayu bakar

3 Comments

  1. Dengan hormat,
    Mohon bantuan informasi spesifikasi teknis dari tungku hemat energi dimaksud serta cara pembuatan yand dilengkapi dengan gambar (bila ada).
    Terima kasih banyak.
    Adam.

    1. Trims atas perhatiannya. Namun mohon maaf, kami tidak memiliki info teknis dan detail ttg tungku tersebut. Coba cari di google, semoga saja bertemu.

      wass
      Redaksi

Leave a Response