close
Flora Fauna

Harimau Sumatera Melawan Punah (Bagian Terakhir)

Ilustrasi | Foto: Tim Knight

Menurut peneliti Harimau Sumatera Sunarto (Tiger Need Cover, 2012), dalam kondisi tertentu harimau dapat menggunakan kawasan hutan tanaman akasia, perkebunan sawit, dan perkebunan karet sebagai wilayah jelajahnya. Namun harimau memerlukan terjaganya keutuhan hutan yang cukup luas.  Dalam kondisi yang telah terfragmentasi, habitat dan populasi harimau mungkin dapat dipulihkan dengan membangun keterhubungan antar blok hutan yang terpisah-pisah.

Dengan pengelolaan khusus, sebagian kawasan hutan tanaman dan perkebunan bisa dioptimalkan sebagai habitat tambahan, jalur lintasan, maupun ‘batu loncatan’ bagi harimau sehingga meraka dapat bergerak dari satu blok hutan ke blok hutan lain. Misalnya untuk mengunjungi kerabatnya dan saling memperkaya keragaman genetika.

Bekerja untuk konservasi  harimau, pasti tahu persis bahwa harimau Sumatera tidak mungkin dapat diisolir dan melindungi harimau dari pengaruh manusia. Saat ini telah  banyak usaha  yang menyatakan bahwa penyelamatan harimau hanya bisa dicapai melalui beberapa kerjasama, baik itu pada kebijakan, penegakan hukum dan kemauan politik dsb. Itu semua  semua sangat tergantung pada masyarakat yang tinggal dekat dengan harimau, merekalah yang beresiko tinggi dan harus diyakinkan bahwa usaha penyelamatan harimau merupakan hal yang penting. Kalau tidak, harimau tidak akan dapat bertahan hidup.

Apapun teorinya, untuk menjamin masa depan harimau Sumatera, usaha konservasi harimau harus bisa diterapkan dan diterima oleh masyarakat dan relevan kontekstual. Ini memang pragmatis, menjadi pertanyaan besar bagi kita semua, bagaimana mana mau menyelamatkan harimau  jika masyarakat  disekitar kawasan miskin dan merambah hutan.

Perlu pemberdayaan bagi masyarakat ekitar dalam peningkatan ekonomi sehingga masyarakat tak terkonsentrasi ke ekstraksi hutan. Program konservasi harimau harus dipadu dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar kawasan. Masyarakat sekitar kawasan menjadi tameng pertama dalam perlindungan harimau, jadikan masyarakat sekitar kawasan sebagai mitra strategis konservasi harimau. Masyarakat sekitar bukan jadi korban konflik harimau,  ini diharapkan  hal ini dapat menghambat laju pembunuhan harimau

Walau sebenarnya dengan menyelamatkan harimau maka kita telah menyelamatkan ekosistem Sumatera yang kompleks. Harimau akan terus bertahan ditengah dominasi manusia,  bertahan hidup dengan segala tipe habitat adalah natural. Setidaknya tidak mudah untuk membunuh seekor harimau,  dibutuhkan 4 orang atau puluhan orang bahkan sekampung untuk membunuhnya dan harimau akan selalu melawan, pada dasarnya harimau menolak untuk punah.   []

Tags : buayagajahharimau

Leave a Response