close
Flora Fauna

Ilmuan Australia Usulkan Penyelamatan Spesies Tertentu

Burung kakatua perut-jingga | Foto: Flickr/Rosstsai

Begitu banyak spesies hewan dan tumbuhan yang terancam kepunahan di Australia, hingga para ilmuwan meminta pemerintah untuk memilah-milah yang mana yang patut diselamatkan dan yang mana yang harus dibiarkan punah.

Permintaan itu jauh bergeser dari perjuangan berpuluh tahun untuk melestarikan semua spesies.

“Ada begitu banyak spesies yang terancam punah,” jelas Profesor David Bowman, ahli biologi perubahan lingkungan, di University of Tasmania.

Menurut Profesor Corey Bradshaw dari University of Adelaide, ada penurunan 95 persen jumlah mamalia di Taman Nasional Kakadu di Wilayah Utara Australia,.

“Great Barrier Reef sudah berpuluh tahunan mengalami penurunan keanekaragaman hayati. Kalau kita tak berhasil di taman-taman dan daerah terlindung yang terbesar, paling terkenal, dan paling banyak didanai di Australia, harapan apa yang ada bagi taman-taman nasional kita yang lain?” ucapnya.

Setidaknya 100 spesies sudah punah sejak kedatangan bangsa Eropa di Australia. Sebanyak 1.500 terancam, namun kemungkinan banyak yang sudah terlanjur punah tanpa disadari.

Hal ini juga terjadi di tempat-tempat lain di dunia. Tingkat kepunahan spesies mencapai tingkat yang begitu tinggi sejak kepunahan dinosaurus.

Sebagian penyebabnya adalah pengembangan daerah perkotaan, pertanian dan industri dan perubahan iklim. Selain itu, daerah terlindung di Australia pun kewalahan menghadapi ini, jelas para ilmuwan.

Menurut sebagian dari mereka, fokus untuk menyelamatkan seluruh spesies terancam tidaklah tepat. Yang lebih penting adalah menyelamatkan ekosistem dan spesies yang paling penting. Ini berarti berbagai peraturan yang tentang penyelamatan tersebut pun bisa saja diubah, jelas Jeff Smith dari Environmental Defenders Office, negara bagian New South Wales.

Contohnya, sekitar 300 sukarelawan di Tasmania, Australia Selatan dan Victoria berjuang menyelamatkan burung kakatua perut jingga di alam liar. Namun, menurut Bowman, usaha itu sepertinya sia-sia dan tak bijak dari segi keuangan.

Spesies yang jumlahnya kurang dari beberapa ratus di alam liar, seperti kakatua perut jingga, dinamakan ‘mayat hidup’ atau ‘zombie’ oleh para ilmuwan, karena kecil kemungkinan mereka bertahan hidup dalam beberapa waktu di masa depan, jelas Bradshaw.

Menurutnya, usaha konservasi harus memprioritaskan spesies yang penting bagi sistem pertahanan hidup. Oleh karena itu, serangga penyerbuk bisa jadi lebih penting dari burung yang cantik.

Menurut Menteri Lingkungan Hidup Greg Hunt, pemerintah Australia memiliki rencana tiga tahap untuk membantu spesies terancam: mengangkat komisoner spesies terancam, reformasi program perawatan lahan, dan tim pelestarian yang terdiri atas 15.000 anak muda Australia.

Tujuan pemerintah adalah “membantu sebanyak mungkin spesies.”

“Siapapun yang berkata akan menyelamatkan semua spesies saya rasa tidaklah jujur,” ucap Hunt.

Sumber: NGI/Australia Plus

Tags : kakak tuasatwa

Leave a Response