close
Ilustrasi | Foto: Int

Proses bisnis dan perilaku kita yang tidak efisien, menghasilkan emisi gas rumah kaca dan meninggalkan jejak karbon. Banyak negara yang telah mengembangkan sistem guna memangkas inefisiensi ini. Seperti sistem Lean Six Sigma di Amerika Serikat dan Kaizen di Jepang.

Catherine Reeves, Manajer Environmental, Health, Safety & Sustainability di Xerox, menyatakan, mengurangi jejak karbon adalah proses yang tak pernah berhenti. “Proses baru selalu muncul. Perubahan terus terjadi. Ide-ide baru terus berkembang,” tuturnya.

Namun semua proses tersebut, menurut Catherine adalah proses yang akan menunjang kemajuan perusahaan. “Proses ini menjadi peluang untuk menciptakan perusahaan yang berkelanjutan,” tuturnya. Tujuan utamanya adalah untuk menghemat sumber daya seperti bahan baku, energi dan air, menghemat biaya sekaligus menyelamatkan lingkungan.

Dari mana upaya ini harus dimulai? Sherry M. Adler, kontributor di Real Business, laman milik Xerox berbagi 12 cara memangkas jejak karbon. Sistem pencahayaan, peralatan dan lingkungan bisa menjadi awal upaya mengurangi jejak karbon ini.

1. Mengatur penerangan.
Matikan pencahayaan yang tidak perlu dan sesuaikan pencahayaan yang ada di lingkungan sekitar. Gunakan lampu hemat energi dan cat dinding Anda dengan warna-warna yang terang untuk membantu penyinaran. Pastikan furnitur Anda tidak menghalangi fungsi lampu.

2. Gunakan pencahayaan alami.
Buka jendela, manfaatkan atap agar sinar matahari masuk ke ruangan Anda. Panel surya bisa berfungsi ganda, membantu Anda mendapatkan sinar matahari dan tenaga.

3. Atur jam kerja.
Hindari pengalokasian jam kerja pada malam hari yang memerlukan banyak energi.

4. Tangani sampah.
Jangan buang sampah Anda ke tempat pembuangan sampah akhir. Serahkan ke pihak-pihak yang bisa mendaur ulang sampah tersebut atau yang menggunakannya sebagai bahan baku energi.

5. Bantu konsumen.
Bantu konsumen mendaur ulang produk yang sudah tidak terpakai, misal baterai atau TV bekas. Sediakan fasilitas pengiriman gratis bekerja sama dengan kantor pos setempat. Upaya ini bisa menghemat biaya dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang terkait dengan limbah dan pengiriman.

6. Pakai ulang.
Rancang produk Anda agar bahan-bahannya bisa dipakai untuk memroduksi produk baru atau produk dengan kualitas yang lebih baik. Sehingga Anda tidak membuang-buang sumber daya. Semakin sedikit komponen atau sumber daya dalam sebuah produk semakin hijau produk tersebut.

7. Jaringan hijau.
Ciptakan jaringan pemasok yang ramah lingkungan. Pilih pemasok berdasarkan lokasi dan cara pengiriman. Semakin dekat dan sederhana semakin baik. Bantu pemasok Anda menjadi perusahaan dengan produk dan jasa yang ramah lingkungan.

8. Efisiensi manufaktur.
Tingkatkan efisiensi dalam proses manufaktur guna mengurangi kebutuhan terhadap fasilitas penyimpanan (pergudangan). Kurangi bahan baku dan kemasan produk guna mengurangi emisi gas rumah kaca.

9. Pangkas waktu operasi.
Semakin ringkas waktu operasi manufaktur semakin sedikit pula energi yang digunakan dan emisi yang dihasilkan.

10. Bersihkan udara.
Kurangi polusi udara dalam ruang. Gunakan fasilitas penyaringan udara.

11. Jalin kerja sama.
Jalin kerja sama guna menciptakan perusahaan hijau. Gunakan teknologi seperti komputasi awan dan ciptakan jaringan dengan organisasi-organisasi yang bisa membantu Anda mewujudkan organisasi yang ramah lingkungan.

12. Komitmen hijau.
Ciptakan komitmen untuk meraih target pengurangan jejak karbon. Ciptakan target baru jika target lama sudah tercapai.

Selamat berlomba mengurangi emisi gas rumah kaca penyebab perubahan iklim dan pemanasan global.

Sumber: Hijauku.com

Tags : hutankarbonperubahan iklim

Leave a Response