close
Green Style

Desainer Ini Ciptakan Dapur Ramah Lingkungan

Dapur ramah lingkungan karya Radek Rozkiewicz| Foto: Credit: ABC

Menurut desainer muda Radek Rozkiewicz, dapur Australia terlalu besar dan boros. Akibatnya, energi dan bahan makanan sering terbuang sia-sia. Ia pun merancang dapur ramah lingkungan yang bisa dipindahkan dengan mudah dan tidak menggunakan listrik maupun air dari pipa atau keran langsung. Harganya kurang dari 1.000 dollar atau Rp 10,7 juta.

Rozkiewicz juga meminta agar warga Australia mempertimbangkan hidup tanpa kulkas. Karena menurutnya kulkas adalah salah satu alat yang memicu pemborosan makanan.

“Rancangan ini mandiri, jadi tak ada sistem pembuangan sampah atau daur ulang, dan tak ada air, gas atau listrik…luas seluruhnya 1,4 meter…” jelasnya.

Rozkiewicz mendapat gagasan membuat dapur macam ini karena menurutnya dapur di keluarganya sendiri terlalu boros. Ia meminta agar warga Australia mencoba hidup tanpa air yang mengalir lewat pipa dan lebih bergantung pada cara alami untuk menentukan kapan bahan makanan harus diolah.

“Makanan yang paling cepat kadaluwarsa, yaitu buah dan sayuran, terletak di bagian paling bawah kulkas. Tak bisa terlihat langsung hanya dengan membuka pintu kulkas. Lagipula, kapasitas [dapur kami] jauh melebihi tingkat kecepatan konsumsi. Makanan di sini cukup untuk delapan orang, padahal keluarga kami cuma tiga orang,” katanya.

Berkat dapur rancangannya ini, Rozkiewicz memenangkan penghargaan  Young Green Innovator of the Year, atau Perintis Ramah Lingkungan Muda, pada Festival Sustainable Living Festival.

“Alasan kenapa kita punya dapur-dapur besar, adalah kenyamanan. Mesin pencuci piring membuat hidup lebih mudah, microwave memudahkan menghangatkan makanan, padahal banyak gizi yang terbuang dalam proses itu,” katanya.

Dalam rancangan Rozkiewicz, tak ada yang tersembunyi. Semua bahan makanan terlihat. Makanan yang perlu disimpan di tempat gelap, seperti kentang, disimpan dalam tas-tas yang digantung. Kompor yang digunakan adalah kompor kecil yang biasa digunakan untuk berkemah.

Untuk mencuci piring, Ia menggunakan wadah dari stainless steel, dan untuk mendinginkan, digunakan wadah tembikar kecil yang memiliki lubang-lubang kecil.

Rancangannya dikhususkan untuk mereka yang tak makan daging. Bagi mereka yang mengkonsumsi daging, disarankan membeli daging pada hari yang sama daging itu akan dimakan.

“Tembikar yang tidak dilapisi akan mendingin saat menyerap air. Jadi, saat anda mencuci piring dan mengeringkannya di atas rak yang terletak di atas wadah tembikar ini. Airnya akan menetes, jatuh ke wadah tembikar, dan wadah itu akan menyerap kelembaban ini dan mendingin,” jelas Rozkiewicz.

Air yang akan digunakan untuk memasak dan mencuci harus dibawa dari tempat lain ke dapur rancangannya, karena tak ada keran di dapur ini. Dapur tersebut dilengkapi sistem kompos yang bisa mendaur ulang sampah.

Saat ini Rozkiewicz tengah merancang dapur ramah lingkungan yang bisa dilengkapi listrik dan air yang mengalir.

sumber: radioaustralia.net.au

Tags : australiadapurramah lingkungan

Leave a Response