close
Green Style

Indonesia Berkebun, Ciptakan Ruang Hijau Perkotaan

Sekumpulan orang ikut dalam acara "Tanam Perdana" Jakarta Berkebun di Casa Goya Park Residence pada Minggu (12/5). | Foto: Gloria Samantha

Bagaimana upaya masyarakat perkotaan mengubah tempat penampungan sampah menjadi ruang terbuka hijau, demi aksi pelestarian.

Masyarakat perkotaan perlu menanami lahan terbuka nonproduktif dengan beragam jenis tanaman, sebut saja tanaman sayur-sayuran dan herbal, dan menjadikannya bermanfaat. Inilah semangat yang menghidupi komunitas Indonesia Berkebun (www.indonesiaberkebun.org).

Awalnya Ridwan Kamil, arsitek asal Bandung yang memprakarsai Indonesia Berkebun, tergerak untuk menciptakan lebih banyak lahan (atau ruang terbuka) hijau di daerah perkotaan. Maka Ridwan memulai gerakan sosial dengan langkah sederhana memasyarakatkan urban farming di dunia maya. Ternyata langkah ini berkembang memperoleh sambutan positif.

Pada hari Minggu (12/5), lebih kurang seratus orang –dewasa dan anak-anak– kembali berkumpul bersama-sama melakukan kegiatan penanaman perdana di Casa Goya Park Residence Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Indonesia Berkebun lewat Jakarta Berkebun dipercayakan mengelola lahan di dalam area perumahan tersebut untuk lahan kebun produksi sekaligus percontohan bagi urban farm.

Acara siang itu diisi pertama-tama dengan pemaparan singkat tentang berkebun, lalu perlombaan menanam untuk anak-anak, pembuatan sumur resapan, pengolahan kompos, dan penanaman berbagai benih tumbuhan seperti bayam, kangkung, buncis, kacang panjang, edamame, cabai, tomat, oyong, hingga bumbu dapur.

Menurut ketua komunitas Indonesia Berkebun Achmad Marendes, Indonesia Berkebun mengusung 3E (Ekologi, Edukasi, Ekonomi). Maka prinsip ini selalu menjadi pegangan dari kegiatan-kegiatan mereka.

Achmad menambahkan bahwa lahan seluas 1 hektare di Casa Goya Park Residence ini sudah merupakan lahan kelima yang digarap. Sebelumnya, Jakarta Berkebun pernah mengadakan kegiatan “Tanam Perdana” sampai ke “Panen Raya” untuk lahan di beberapa lokasi, yakni Springhill Kemayoran, Bumi Pesanggrahan Mas, Kelapa Gading, serta Bintaro Permai.

Tadinya kondisi lahan ini adalah lahan yang dibiarkan kosong, bahkan dipakai sebagai tempat penampungan sampah. “Lahan ini dipinjamkan pihak Casa Goya kepada kami untuk dikelola demi kemaslahatan bersama,” tutur Indra, salah seorang pegiat dari Jakarta Berkebun.

Melalui penyebaran informasi dan kampanye melalui akun @IDBerkebun di media sosial, komunitas serupa mulai terbentuk di kota-kota lain. Kini Indonesia Berkebun telah lahirkan ‘cabang’ di hampir 30 kota serta sejumlah universitas. Antaranya kota Bogor, Bandung, Aceh, Padang, Solo, Makassar, Fakfak, Universitas Indonesia, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Institut Teknologi Telkom Bandung.[]

Sumber: nationalgeographic.com

Leave a Response