close
Green Style

RAN Ajak Masyarakat Peduli Kelestarian Hutan

Personil grup musik RAN Rayi, Asta, dan Nino saat diwawancari sejumlah wartawan disela-sela pembuatan video klip di rofftop dealer mobil dikawasan Kebayoran Lama, Jakarta, (23/12) | Foto: TEMPO/Nurdiansah

RAN merupakan salah satu grup musik yang merasa prihatin dengan kerusakan lingkungan alam Indonesia. Mereka pun mengajak masyarakat untuk ikut peduli terhadap kelestarian hutan. RAN yang personilnya terdiri dari Rayi, Asta, dan Nino itu terlibat dalam acara ‘Konser Cinta Hutan’ yang merupakan rangkaian ajang ‘Festreetval Music 2014’.

Konser yang digagas oleh Kementrian Kehutanan dan PT Holcim Indonesia Tbk itu diadakan di Hutan Kota Tegalega, Bandung. Ribuan orang yang didominasi muda-mudi memadati arena hingga acara usai.

Tidak hanya RAN, band Nidji, Wali, juga penyanyi Ira Swara pun ikut meramaikan konser tersebut. Sebelumnya mereka bersama-sama telah melakukan aksi penanaman pohon di lokasi sebagai wujud kepedulian lingkungan.

“Saya senang sekali bisa terlibat acara ini,” kata Rayi. Mereka mengaku, ikut terlibat karena tema sesuai dengan semangat mereka bawa di grup RAN. “Kita senang dengan ide ini. Semoga nantinya ini bisa terus berlanjut demi melestarikan alam, dan menghijaukan Indonesia,” kata Nino.

Menurut Nino, beberapa lagu di RAN diciptakan mengambil ide dari lingkungan. Seperti,  lagu ‘Hari Baru’, dan juga ‘Sepeda’.  Secara general Nino mengatakan, itu berisi ajakan mengalami hari baru yang lebih baik. Tema lingkungan bisa dikaitkan dengan hal itu. Kaitannya mensyukuri apa yang diberikan oleh Tuhan, supaya saling menjaga. “Ada juga lagu ‘Sepeda’. Ini adalah cara kita ngajak pendengar untuk bisa memilih transportasi umum. Mengurangi polusi lebih baik,” katanya sambil tersenyum.

Kegiatan Festreeval Music 2014 dibuat dalam bentuk Lomba Kreasi Jingle lagu dan Konser Hutan yang bertujuan mengajak masyarakat untuk cinta, menanam pohon serta melestarikan hutan. Festreeval Music 2014 terdiri dari 2 tahap kegiatan yaitu Lomba Kreasi Jingle lagu  dimulai dari tanggal 5 Februari 2014 hingga akhir Februari dan ditutup dengan Konser Hutan sebagai puncak acaranya pada 8 Maret 2014 di Hutan Kota Tegalega – Bandung.

Panitia telah menerima ratusan jingle yang akan dikonversikan menjadi ribuan pohon dan dari kampanye sosial medianya. Tercatat lebih dari 3300 vote/ like dan puluhan ribu pengunjung konser nantinya akan dibagikan bibit pohon. Dengan diadakannya Festreeval Musik Holcim ini tidak kurang dari 30.000 pohon baru akan ditanam.

Dewan Juri Lomba Kreasi Jingle yang terdiri dari Ipang Lazuardi (musisi), Lawrence Larry (musisi), Dedy Vansophi (Creative Director), dan Yudi Buster (Music Director Radio Station) :  “Kami terkesan dengan animo yang tinggi dari para generasi muda untuk mencintai pohon  dan menjadikan budaya menanam pohon dan hutan demi generasi masa depan dan itu semua terwujud nyata dalam karya-karya jingle yang dikirimkan baik secara kuantitas dan kualitas musiknya” ujar Ipang.

Sumber: tempo.com

Tags : artishutanlingkungan

Leave a Response