close
Kebijakan Lingkungan

LECB Bangun Kapasitas Pembangunan Berbasis Ekonomi Hijau

Direktur Lingkungan Hidup BAPPENAS, Ir. Wahyuningsih Darajati, MSc, menyampaikan apresiasi dalam pelaksanaan pelatihan perancangan model perencanaan ekonomi hijau dalam pembangunan nasional | Foto: UKP4

Low Emission Capacity Buidling (LECB) program Indonesia hari Senin dan Selasa, (9-10 Desember 2013), menyelenggarakan pelatihan perancangan model perencanaan ekonomi hijau dalam pembangunan nasional kepada para staf Pemda Kalimantan Tengah dan anggota kelompok masyarakat lainnya. Acara ini dihadiri oleh Assisten II Gubernur Kalteng, Ir. H. Syahrin Daulay, M.Eng.Sc., beserta perwakilan BAPPENAS, SKPD terkait, organisasi masyarakat sipil, dan akademisi.

Pelatihan di Palangkaraya yang diselenggarakan atas kerjasama dengan Setda Pemprov Kalimantan Tengah, UNDP LECB Program dan UNORCID disampaikan oleh ahli perancang model System Dynamics Dr Andrea Bassi dan merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan kuliah umum dan pelatihan peningkatan kapasitas dalam LECB program. Sebelumnya di Jakarta telah dilaksanakan pelatihan serupa untuk tingkat nasional bersama perwakilan dari Bappenas, Kementerian terkait, Pemerintah Daerah dan akademisi pada tanggal 4 Desember 2013.(3)

“Tiga pilar utama dari ekonomi hijau adalah penurunan emisi, efisiensi sumber daya dan preservasi modal alam,” kata Pakar Perencana Pembangunan berbasis Ekonomi Hijau, Dr Bassi dalam pengantarnya. “Merancang model dengan system dynamics adalah cara satu untuk memastikan konsistensi antar sektor sehingga strategi pada satu sektor tidak memberikan dampak buruk bagi sektor lainnya.”

Ekonomi hijau adalah strategi logis untuk menyelaraskan target pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% pada tahun 2020 dengan upaya sendiri, dan sampai 41% dengan bantuan internasional, pada tahun 2020 relatif atas skenario business as usual, dengan tetap mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7%.

Dengan mengadopsi jalur pembangunan hijau dengan melibatkan masyarakat untuk mengembangkan sumber-sumber penghidupan yang serasi dengan alam, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk menggunakan jasa lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebuah sesi pemaparan mengenai perspektif praktis tentang proses transisi Indonesia menuju Ekonomi Hijau telah dibawakan oleh Pavan Sukhdev, seorang pakar dunia Ekonomi Hijau di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 2 Desember 2013.

Indonesia, bersama 25 negara lain di dunia berkolaborasi dalam program LECB yang diluncurkan secara global pada bulan Januari 2011 sebagai bagian dari kolaborasi antara Uni Eropa dan UNDP. LECB Indonesia digerakkan oleh BAPPENAS dan UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan).[rel]

Tags : pembangunan hijauUKP4

Leave a Response