close
Ilustrasi | Foto: int

Sebagai rakyat harus ingat dan legowo, bahwa Negara kita sudah terbagi dan terkapling oleh“kepentingan Parpol”. Ini jelas terlihat di Parlemen dan penentuan Caleg dan Kepala Daerah melalui Partai Politik, tentunya kepentingan parpol yang sangat dominan dalam pemerintahan (Esekutif dan legeslatif), yang menyebabkan kepentingan rakyat belum tentu menjadi “kepentingan utama”, yang cenderung mengatasnamakan kepentingan rakyat untuk kepentingan Parpol (golongan)yang selalu menjadi prioritas.

Maka Gubernur/Bupati/Wako  harus independen dan mengutamakan kepentingan rakyat baik sebagai pemilih maupun tidak, walaupun mereka terpilih melalui persyaratan administrasi mejanya Parpol. Pemimpin yang terpilih diharapkan berjiwa idealis berusaha Istiqomahantara hati, fikiran, dan perbuatannya, tentunya tidak peduli apapun hambatan atau tantangan yang menghadangnya.

Sehingga Kepemipinan produk Pilkada untuk Provinsi Jambi Desember 2015, diharapkan memiliki atribut individual seperti aspek-aspek kepribadian, temperamen, kebutuhan, motivasi dan nilai-nilai dengan ciri-ciri watak yang relatif stabil dalam berprilaku.

Dari pemahaman tersebut Pemimpin itu adalah seseorang dilahirkan, bukan dibuat, sehingga seseorang yang dilahirkan sebagai pemimpin maka akan jadi pemimpin. Pemahaman bahwa tidak semua bisa menjadi pemimpin, sehingga seorang pemimpin lebih memiliki kecenderungan untuk membahagiakan masyarakat yang dipimpinnya, dengan mengabaikan kepentingan yang bersifat pribadi atau staffnya.

Pemimpin yang ideal dalam era globalisasi ini yang dapat menggerakkan organisasi mencapai tujuan dan sasarannya dengan berbagai dinamika dan konflik yang terjadi didalamnya, untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang dipimpinnya.

Lembaga swadaya Indonesia for Global Justice (IGJ) menuding pemerintah tidak memiliki strategi dan rencana yang tepat untuk melindungi kepentingan petani, nelayan, buruh, dan pedagang tradisional, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang mulai efektif 2015

MEA bagi Propinsi Jambi sepakat atau tidak sepakat dibutuhkan, ini harusnya dilakukan oleh Pemimpin yang dilahirkan oleh PILKADAL tahun 2015, agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi terutama Investasi dalam Negeri dan juga Investasi Asing. Investasi dibutuhkan untuk menciptakan  dan meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.

Kondisi saat ini, bahwa membanjirnya produk-produk Asia Tenggara seperti minuman, buah-buahan, menjadi persoalan bagi kita masyarakat. Penduduk Indonesia yang lebih 250 juta jiwa, hanya di jadikan pasar dari negara Asean.

Diharapkan Visi dan Misi para pasangan Calon Gubernur/Bupati/walikota, tidak  terlalu miskin, hanya berpikir secara localistik, namun harus berpikir kondisi global dan pasar bebas. Tentunya sekarang dan kedepan, Prop Jambi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari globalisasi baik ekonomi maupun  lingkungan, dan itu pasti.

Sehingga perspektif pemimpin yang diharapkan untuk bisa menjadi manajer sebuah perusahaan yang bernama ”Propinsi Jambi”, dengan pemilik aset adalah rakyat Propinsi Jambi, yang sesungguhnya aset yang kaya tersebut sudah bisa mambahagiakan dan mensejahterakan masyarakat Propinsi Jambi masa kini dan yang akan datang.

Tentunya perspektif pemimpin yang akan bisa membaca, berinovasi, berenterprenuer untuk mengoptimalkan nilai – nilai ekonomi aset rakyat dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan. Dibutuhkan pasangan pemimpin yang memiliki naluri enterprenuership, anti KKN, tidak menjadikan Propinsi Jambi sebagai bidang usaha, berani dan bertanggung jawab dalam bertindak, berinovasi, memiliki jaringan nasional dan Internasional.

Sebagai pasangan Pemimpin yang akan datang harus dapat mengantarkan Propinsi/Kabupaten/Kota untuk membangun, menata dan mensejahterakan masyarakat secara adil, aman, tentram dan semua pemeluk agama dapat hidup berdampingan, serta dapat mengantarkan masyarakat terdepan dan mandiri secara ekonomi” dalam tatanan dunia global dan masyarakat global

Sehingga dari data dan kebutuhan pemimpin di era MEA dan pasar bebas dan globalisasi sekarang ini, dilihat dari profile pasangan, tentunya pemilih sangat memahami siapa yang akan dipilih dengan melihat kebutuhan pimpinan masa yang akan datang, dan (”kebenaran dan pembenaran” yang ngak mungkin bersatu”) akan menjadi bagian dari sebuah tanggung jawab masyarakat Propinsi Jambi untuk menentukan arah Pembangunan. Tentunya arah yang positif dan membawa kemajauan secara ekonomi dan dapat memberikan kontribusi dalam mengatasi perubahan iklim yang menjadi agenda utama dari Pemerintah Indonesia saat ini dalam percaturan politik lingkungan dunia.

Dengan harapan, pemilukada ini dapat berjalan damai dan masyarakat dapat memilih pemimpin yang dibutuhkan dan diidamkan untuk mewujudakan Provinsi Jambi yang lebih maju dan lebih bisa mensejahterakan masyarakatnya secara adil dan berkelanjutan.

Jauhkan upaya – upaya kotor untuk memenangkan Pilkada ini, karena akan sangat menodai demokrasi dan menghiananti masyarakat Jambi, yang sangat mengidamkan Pemimpin yang bisa mensejahterakan rakyatnya, bukan pemimpin yang mensejahterakan keluarga, kerabatnya dan mempertahankan dynasti.

Lahirnya atau terpilihnya pemimpin, bukan hanya dilihat dari hasil akhir untuk mencapai kemenangan sebagai, melainkan proses untuk mencapai dan menduduki kursi kepemimpinan menjadi bagian penting untuk menilai seseorang dikatakan pemimpin yang memimpin, wait and see.[]

Penulis adalah Conservationist di Jambi dan Dosen STIE-SAK

Tags : hutanjambi

Leave a Response