close
Kebijakan Lingkungan

Penataan Lingkungan Tak Dibatasi Wilayah Administratif

Ilustrasi | Sumber: Prof. Dr. Ir. Jan Sopaheluwakan, MSc. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI

Pakar lingkungan yang juga Rektor Universitas Diponegoro Semarang Prof Sudharto P Hadi mengatakan pemerintah provinsi merupakan simpul penataan lingkungan di kabupaten/kota.

“Sifat lingkungan memang tidak mengenal batas administrasi, semisal Rawa Pening yang secara administratif terletak di Kabupaten Semarang,” katanya usai peluncuran dua buku terbarunya di Semarang, Sabtu.

Namun, kata dia, tiga sub daerah aliran sungai (DAS) yang memasok air berasal dari Kota Salatiga, dan enam sub DAS lainnya berada di Kabupaten Semarang, sementara hilirnya berada di Kabupaten Demak.

Menurut dia, hampir semua persoalan yang melebihi satu wilayah batas administrasi tidak pernah tuntas, sebab ketika muncul kasus banjir, longsor, dan pencemaran, setiap daerah akan lempar tanggung jawab.

Ia mencontohkan banjir yang terjadi di Solo pada tahun 2010 dan 2011 yang diakibatkan luapan Sungai Bengawan Solo, muncul tuduhan kepada Wonogiri sebagai pihak hulu yang tidak mampu menjaga hutannya.

Demikian halnya dengan pencemaran Sungai Babon, kata dia, Demak menuduh Kota Semarang yang membiarkan industrinya menggelontorkan limbah ke sungai yang membatasi kedua daerah administrasi tersebut.

Oleh karena itu, kata dia, persoalan lingkungan harus diselesaikan semua pihak dengan duduk bersama, antarpemerintah kabupaten/kota, sementara pemerintah provinsi harus menjadi simpul koordinasinya.

Persoalan tentang lingkungan dikupas oleh Sudharto dalam buku terbarunya yang berjudul “Bunga Rampai Manajemen Lingkungan”, dari berbagai aspek, mulai tata ruang kota, ekonomi, dan sumber daya alam.

Pada buku terbarunya setebal 302 halaman itu, ia menyajikan berbagai kritik atas persoalan lingkungan, termasuk masukannya atas persoalan lingkungan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Sementara buku keduanya, berjudul “Pergulatan Pemikiran Tentang Pendidikan Tinggi” setebal 58 halaman yang berisi tentang tanggapannya atas berbagai persoalan pendidikan, khususnya perguruan tinggi.

Kedua buku terbaru Sudharto itu sama-sama berisi kumpulan tulisannya yang selama ini dimuat di sejumlah media massa, utamanya tentang persoalan lingkungan dan problem pendidikan tinggi di Indonesia. (*)

Sumber: antaranews.com

Tags : lingkungansungai

Leave a Response