close
Ilustrasi perubahan iklim | Foto hijauku.com

Permukaan air laut terus naik di Samudra Pasifik di lepas pantai Filipina dan Australia Timurlaut karena manusia terus mengubah iklim, demikian  studi baru yang diungkapkan pada Rabu (23/7/2014).

Para peneliti menggabungkan data permukaan air laut belakangan ini yang dikumpulkan dari satelit dan tradisional untuk mengetahui seberapa banyak fenomena iklim yang terjadi secara alamiah dan disebut Pacific Decadal Oscillation (PDO) mempengaruhi pola kenaikan permukaan air laut di Pasifik.

PDO adalah pola temperatur di Samudra Pasifik, yang berlangsung rata-rata 20 sampai 30 tahun dan memberi pengaruh penting pada kecenderungan permukaan air laut.

Tim penelitian itu mereka ulang  permukaan air laut sejak tahun 1950.

Lalu, mereka menyisihkan dampak PDO sehingga bisa lebih memahami pengaruhnya pada peningkatan permukaan air laut di Pasifik saat ini.

“Anggapan selama ini ialah jika PDO dihilangkan dari persamaan, maka tidak ada kenaikan air laut ini di beberapa bagian Pasifik,” kata peneliti utama studi itu Asisten Profesor Benjamin Hamlington dari Colorado University di jejaring universitas tersebut.

“Tapi, kami mendapati bahwa kenaikan permukaan air laut di lepas pantai Filipina dan Australia Timurlaut tampaknya anthropoganic (disebabkan oleh manusia) dan akan terus berlangsung tanpa osilasi ini,” katanya.

Tim tersebut memperkirakan daerah samudra di dekat Filipina dan Australia Timurlaut naik sekitar satu sentimeter per tahun akibat pemanasan yang disebabkan oleh manusia.

Walaupun pola permukaan air laut tidak secara geografis seragam –kenaikan permukaan air laut di beberapa daerah berkaitan dengan turunya permukaan air laut di daerah lain– rata-rata kenaikan permukaan air laut global ialah tiga militer meter per tahun.

Beberapa ilmuwan memperkirakan permukaan air laut global mungkin naik sekitar satu mata atau lebih hingga akhir abad ini sebagai akibat dari pemanasan rumah kaca, kata para peneliti tersebut.

Studi baru itu memperlihatkan para ilmuwan mungkin bisa meneliti samudra lainnya guna mengukur dampak akibat ulah manusia, kata Hamlington.

“Jenis penelitian ini mungkin mulai mengungkapkan pola yang mungkin tidak kita duga,” katanya.[]

Sumber: antaranews.com

Tags : iklimlautperubahan iklim

Leave a Response