Banjir melanda Wilayah Aceh Timur setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut. Belasan kecamatan tergenang air hingga satu setengah meter. Bahkan sebuah gampong di Kecamatan Peureulak Kota yakni Gampong Tualang terisolir akibat putusnya jembatan penghubung. Diperkirakan 200 lebih warga gampong terkurung.
Berdasarkan pengamatan di lokasi bencana, akitivitas warga lainnya di 14 Kecamatan sejak minggu hari ini (29/12/2013) terhenti total. Sejumlah ruas jalan penghubung antar Kecamatan tidak bisa dilintasi dengan kenderaan roda dua dan empat. Ribuan warga dilaporkan mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman seperti menasah dan mesjid terdekat. Banjir kali ini juga mengakibatkan ratusan ekor hewan ternak peliharan warga, seperti kambing, ayam, dan itik dilaporkan hilang terseret arus banjir.
Di Kecamatan Sungai Raya, sejak pagi tadi air mulai naik ke badan jalan nasional Banda Aceh-Medan. Ketinggian air mencapai 80 centimeter lebih. Akibatnya sejumlah kenderaan pribadi roda empat dan roda dua terjebak. Pengguna jalan terpaksa berhenti dan sebagian memilih balik arah kembali.
Kabag Humas Pemkab Aceh Timur, T Amran membenarkan peristiwa banjir ini. Diakui juga sejumlah warga mulai mengungsi. Menurutnya Pemerintah Aceh Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) telah menurunkan tim evakuasi ke lokasi banjir. Sejumlah bahan makanan pokok berupa mie instan, beras, minyak goreng dan telur mulai disalurkan kepada korban.
Ditambahkannya lagi, beberapa kecamatan yang dikepung banjir hingga saat ini yakni Kecamatan Idi Tunong, Idi Rayeuk, Nurussalam, Idi Cut, Peureulak Timur, Peureulak Kota, Peureulak Barat, Banda Alam, Nurul Falah, Pante Bidari, Simpang Ulim, Sungai Raya, Semanah Jaya, Rantau Peureulak.
Hingga berita ini dilaporkan, hujan deras terus mengguyur Aceh Timur dan sekitarnya. Ketinggian air terus naik secara drastic. Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa dalam musibah banjir ini. []
Sumber: theglobejournal.com