close

analisis

Sains

Tiga Peneliti Muda Unsyiah Rancang NIRS Portabel

Tiga peneliti Unsyiah, Dr. Zulfahrizal, Dr. Agus Arip Munawar dan Dr. Hesti Meilina merancang sebuah alat Near Infrared Spectroscopy (NIRS) portable yang memiliki tingkat akurasi yang hampir sama dengan alat analisis konvensional. Alat ini bekerja berdasarkan gelombang elektromagnetik inframerah.

Menurut Dr. Zulfahrizal, NIRS dapat digunakan untuk menganalisis sampel secara cepat, mudah dan tidak merusak (non destructive) serta tidak membutuhkan bahan kimia. Umumnya alat ini digunakan untuk menganalisa kualitas suatu produk berbahan organik maupun logam dan dapat dikembangkan serta digunakan baik secara on-line maupun in-line.

Pembacaan hasil deteksi NIRS pada komputer | Foto: Dr. Hesti Meilina
Pembacaan hasil deteksi NIRS pada komputer | Foto: Dr. Hesti Meilina

Beberapa sampel yang sudah diuji coba dengan alat hasil rancangan mereka adalah kualitas kopi bubuk, kualitas biji kopi, penentuan kemurnian kopi, deteksi daerah asal kopi, keaslian madu dan minyak atsiri (nilam, sereh wangi dan pala), penentuan kandungan unsur hara dalam tanah, penentuan borax dan formalin dalam jajanan bakso, penentuan varietas padi, pendeteksi kandungan penentu mutu padi, dan penentuan kualitas biji kakao. Prototype NIRS hasil desain mereka ini diberi label FTIR-IPTEK1516 yang merupakan hasil penelitian dengan bantuan dana dari Hibah IPTEK Ristekdikti Tahun 2015-2016.

Ketiga peneliti memiliki latar belakang bidang ilmu yang sama yaitu Near Infrared Spectroscopy dan Chemometrics meskipun mereka terdaftar sebagai staf pengajar pada fakultas yang berbeda. Dr. Zulfahrizal dan Dr. Agus Arip Munawar adalah staf pengajar pada Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian Unsyiah dan menyelesaikan studi pada bidang riset ini di Goettingen University, Jerman, di bawah bimbingan Prof. Elke Paweldzik dan Dr. Daniel Moerlein.

Sedangkan Dr. Hesti Meilina, menyelesaikan studi pada bidang riset yang sama di Kobe University, Jepang di bawah bimbingan Prof. Roumiana Tsenkova dan Dr. Shinichiro Kuroki. Para peneliti muda ini sangat bersyukur dapat belajar tentang Near Infrared Spectroscopy ini langsung dengan para ekspert dunia yang tulisan-tulisannya sering mereka baca melalui jurnal-jurnal terkemuka. NIRS merupakan teknologi mutakhir yang saat ini sedang mendunia yang mampu menjawab tantangan teknologi masa depan.

Alat ini dipamerkan pada pameran Innovasi-Expo Unsyiah 2016 ini dan mereka berharap agar NIRS dan Chemometrics dapat dikenal dan diaplikasikan lebih luas di Indonesia.

read more