close

bangunan

Green Style

Pemko Kendari Wujudkan “Green City”

Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, terus menerapkan konsep pembangunan “green building” atau bangunan hijau sebagai salah satu upaya mewujudkan Kendari Green City.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kendari, Askar mengatakan, dalam konsep green building atau bangunan hijau diperlukan suatu acuan yang pengembangannya menuju konsep bangunan yang hijau terukur dan kondusif.

“Bangunan hijau mengarah pada struktur dan pemakaian proses yang bertanggungjawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan tersebut. Mulai dari pemilihan tempat, desain, konstruksi, operasi, perawatan renovasi dan peruntuhan,” katanya di Kendari, Rabu (22/10/2014).

Tujuan utama dari konsep itu, katanya, bangunan hijau dirancang untuk mengurangi dampak lingkungan, terhadap kesehatan manusia dan lingkungan alami dengan menggunakan energi, air, dan sumber daya lain secara efisien.

“Kemudian melindungi kesehatan penghuni dan mengurangi limbah, polusi dan degradasi lingkungan,” katanya.

Pemerintah Kendari, kata Askar, merangsang para pengembang yang ikut mendukung program atau konsep bangunan hijau tersebut dengan cara memberikan insentif bagi pengembang yang menerapkan konsep green building.

“Aksi yang dilakukan pemerintah terkait konsep itu adalah mewujudkan kota hijau, sekolah hijau, bangunan hemat energi, penataan dan pengembangan rumah susun sewa sederhana,” katanya.

Aksi lain, kata dia, berupa penataan dan pengembangan pasar dan PKL, revitalisasi pemukiman pemulung menjadi kampung mandiri energi serta bedah rumah kumuh.

Sumber: beritasatu/Antara

read more
Green Style

Infrastruktur Indonesia Belum Ramah Lingkungan

Pembangunan infrastruktur Indonesia belum menggunakan konsep pembangunan ramah lingkungan. Itu karena terganjal beberapa hal, ungkap kalangan insinyur.

“Penerapan green infrastructure di Indonesia masih terkendala banyak hal yang kemudian membuat pemanfaatannya pun menjadi tidak optimal dan tidak sesuai dengan rencana awal,” kata Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Bobby Gafur Umar, dalam konferensi pers “Konferensi Federasi of Engineering Organisations se-Asean ke-31 (31th Conference of Asean Federation of Engineering Organisations 2013/Cafeo)” di Jakarta Convention Center, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Bobby memaparkan beberapa penyebab yang mendorong pembangunan tersebut tidak optimal yakni kurangnya pengetahuan dan pemahaman sistem green infrastructure itu.

“Lalu, ada banyaknya perbedaan persepsi tentang kepentingan pembangunan green infrastructure oleh pemangku kepentingan (stakeholder) sampai lemahnya teknologi yang digunakan dalam perencanaan pembangunan,” ujarnya.

Sebenarnya, tutur Bobby, Indonesia memiliki banyak potensi yang bisa mendorong pembangunan ramah lingkungan. Hal ini dilihat dari potensi sumber daya alam Indonesia yang cukup baik, seperti luas lahan subur yang luas dan iklim yang baik.

“Walau banyak tantangan, prospek pembangunan dan pengembangan green infrastructure di Indonesia cukup baik,” ungkapnya. ()

Sumber: vivanews.com

read more
Sains

Bangunan Ramah Lingkungan Topik Utama Pameran Teknologi

China Hi Tech Fair (CHTF) 2013) akan segera digelar pada 16-21 November di Shenzhen, Provinsi Guangdong. Tahun ini, CHTF 2013 akan menambah kategori baru yakni Bangunan Ramah Lingkungan. Kategori yang khusus dirancang untuk mendemonstrasikan teknologi konservasi energi, tanah, air, bahan-bahan bangunan, dan perlindungan lingkungan untuk kepentingan konstruksi bangunan.

Mengadopsi konsep “Siklus Penuh Bangunan Ramah Lingkungan”, kategori ini berhasil menarik minat sejumlah perusahaan konstruksi bangunan ramah lingkungan terkemuka di Cina, termasuk Shenzhen Institute of Building Research, Jun Yi An Lian, Green Light Nano Materials, Bao De Sheng Bio Wood, M-Match, Kressdorf, Dehou, dan Green Boat, untuk memamerkan teknologi dan produk inovatif mereka yang mencakup rantai industri lengkap dari konservasi energi pada bangunan ramah lingkungan.

Patut dicatat bahwa Kategori Bangunan Ramah Lingkungan awalnya tercetus melalui acara Green Home, di mana produk-produk dan teknologi penelitian inovatif di sektor bangunan ramah lingkungan diintegrasikan untuk mendemonstrasikan pencapaian dari tren bangunan ramah lingkungan.

Konsep tentang bangunan hijau (termasuk konservasi energi, air, tanah, bahan-bahan bangunan, dan perlindungan terhadap lingkungan) akan dipresentasikan di sini.

Selain itu pengunjung pun akan dapat mempelajari konsep ini dengan terlibat langsung pada sejumlah pemaparan pameran ini. Selain Pameran Bangunan Ramah Lingkungan, CHTF 2013 akan menghadirkan sejumlah forum berskala besar, seperti KTT Energi Baru dan Penghematan Energi serta KTT Gardu Listrik Pintar.

Sumber: NatGeo Indonesia

read more