close

LSM

Ragam

Menurut Walhi Visi-Misi Jokowi-JK Soal Lingkungan Lengkap

Kepala Bidang Kajian dan Pengembangan Walhi, Khalisah Khalid berpendapat visi-misi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Jokowi-JK mampu membaca akar masalah soal lingkungan hidup dibandingkan Prabowo-Hatta.

“Kalau menurut kami, visi dan misi Jokowi-JK memang lebih komprehensif dan mampu membaca akar masalah soal lingkungan hidup,” ujar Khalisah Khalid di Kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Jakarta, Senin (26/5).

Menurut dia, visi misi Prabowo-Hatta memang memperhatikan soal isu lingkungan namun tidak dijelaskan secara detail dan masih harus ada penajaman atas hal itu.

“Memang masih harus ada penajaman. Karena menurut kami masih mengawang-ngawang,” tukasnya.

Selain itu, lanjutnya, sangat penting sebenarnya peradilan lingkungan itu dibentuk. Pengelolaan lingkungan itu juga harus menjadi perhatian. Itu yang secara detail dimuat dalam visi misi Jokowi-JK.

“Karena selama ini kita tahu, penjahat lingkungan itu tidak punya kekuatan apa-apa.

Jadi secara kewenangan ini, bukan hanya di level nasional, tapi juga di level daerah kebetulan visi dan misinya Jokowi-JK juga ada soal desentralisasi.

“Nah itu dalam penilaian kami, secara general visi-misi Jokowi-JK lebih komprehensif dan mendekati apa yang kami harapkan. Di Prabowo-Hatta ada menyebutkan soal lingkungan, karena dia dalam dokumennya juga menyebutkan sangat singkat ya,” ujar dia.

Sumber: antaranews

read more
Kebijakan Lingkungan

Menhut Minta LSM Kritik Perusahaan Pengelola Hutan

Lembaga swadaya masyarakat dan aktivis lingkungan diharapkan terus mengritik perusahaan pengelola hutan agar peduli terhadap lingkungan dan bersama membangun ekosistem demi menjaga keseimbangan alam, kata Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.

“Bagi saya NGO (Non Government Organization/LSM) merupakan rekanan dalam upaya membangun lingkungan,” kata Menhut kepada pers usai menghadiri acara penanaman pohon perdana Program Restorasi Ekosistem Riau (RER) bertema “Pohon Untuk Kehidupan” di Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis sore.

Menurut dia, LSM atau NGO merupakan pihak yang sangat berperan dalam menyuarakan persoalan-persoalan lingkungan.

“Jadi kami tidak mempersoalkan jika selama ini mereka mengritik dan memberikan masukan-masukan terhadap pemerintah untuk melakukan pemeliharaan lingkungan atau alam,” katanya.

Peran LSM lingkungan ini, kata dia, ke depan diharapkan akan lebih baik, namun mengritik dengan cara-cara yang bijak dan cerdas sehingga tidak malah mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional.

Saat ini, menurut dia, untuk sebagian perusahaan khususnya bidang kehutanan (HTI) telah memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan nasional, seperti di Provinsi Riau.

Sangat diharapkan, kata Menhut, ke depan tidak hanya perusahaan kehutanan saja, namun juga perusahaan pertambangan yang selama ini mengambil hasil bumi namun tidak pernah menjaga keutuhan lingkungan dan alam.

Perusahaan HTI yang dimaksud Menhut adalah kelompok Asia Pacific Resources International Holding Limited (APRIL). Perusahaan ini telah menjalankan Program RER di kawasan suatu pulau pada daerah Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.

RER adalah kemitraan antara pelaku bisnis yang dimotori kelompok APRIL dengan aktivis lingkungan untuk memulihkan kerusakan hutan akibat pembalakan, perambahan, dan kebakaran hutan rawa gambut di Semenanjung Kampar.

Proyek berdurasi 10 tahun itu bakal merevitalisasi hutan seluas 20.265 hektare untuk tahap awal dengan dana yang disiapkan mencapai 17 juta dolar AS.

Sumber: antaranews.com

read more
Ragam

Penjaringan Bakal Calon Direktur Walhi Aceh Diperpanjang

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh memperpanjang masa pendaftaran bakal calon Direktur WALHI Aceh baru untuk periode empat tahun ke depan. Penjaringan akan diperpanjang hingga tanggal 29 Oktober 2013 dan pemilihan direktur akan dilakukan pada tanggal 1-2 November 2013 dalam acara Pertemuan Daerah Lingkungan Hidup – Luar Biasa (PDLH-LB) bertempat di Hotel Jeumpa Banda Aceh.

Ketua Panitia PDLH-LB, Twk Emir Achyar mengatakan bakal calon direktur ini harus memenuhi kriteria antara lain aktif dalam advokasi lingkungan selama tiga tahun terakhir di Aceh, pendidikan akademik sekurang-kurangnya sarjana (S-1).

Selain itu Direktur WALHI ke depan harus bersedia bekerja penuh waktu dan tidak rangkap jabatan sebagai eksekutif di tempat lain dan mempunyai pengalaman memimpin organisasi minimal selama 3 tahun.

“Ini untuk menjamin direktur WALHI Aceh ke depan nantinya benar-benar mendedikasikan dirinya untuk perjuangan membela lingkungan yang semakin banyak tantangannya,” kata Twk Emir.

Lebih lanjut ia mengatakan pada dasarnya setiap orang berhak mencalon diri asal memenuhi kriteria di atas namun demikian sebagai kekhususan, WALHI Aceh mengharuskan bakal calon melampirkan rekomendasi dari minimal dua lembaga anggota WALHI Aceh.

Saat ini pembangunan di Aceh berlangsung dengan pesat yang semuanya memanfaatkan sumber daya alam yang besar. Pemakaian sumber daya alam ini cenderung merusak lingkungan sekitar dan menghancurkan sumber-sumber pendukung kehidupan masyarakat.

Inilah yang menjadi tantangan bagi direktur WALHI Aceh ke depan, bagaimana bisa mengawasi pemanfaatan sumber daya alam agar lingkungan tetap terjaga.

Selain memilih direktur baru, PDLH-LB juga akan memilih lima orang sebagai anggota Dewan Daerah yang berfungsi mengawasi jalannya organisasi WALHI Aceh. Sebelum hari H, pada tanggal 1 November 2013 akan diselenggarakan seminar tentang lingkungan.

Sudah menjadi tradisi di WALHI Aceh selalu setiap acara pertemuan besar digandeng dengan acara seminar lingkungan untuk menambah wawasan dan berbagi pengalaman [m.nizar abdurrani].

read more