close
Tajuk Lingkungan

“An Inconvenient Truth”, Arti Sebuah Kebenaran dan Kesadaran

Al Gore | Foto: int

“Ada begitu banyak hal selain teroris dan masalah politik lainnya  yang layak mendapatkan perhatian kita di dunia“

Ini adalah kata-kata yang di ucapkan Al Gore, tokoh utama dalam sebuah film dokumenter yang mengangkat tema isu lingkungan global saat ini. An Inconvenient Truth adalah judul yang dipilih untuk film ini, film yan telah memenangkan penghargaan bergengsi di dunia film yaitu  Piala Oscar pada tahun 2007 dalam kategori “Best Documentary” dan “Best Original Song”.

Film ini sarat akan moral dan sindiran sosial atas ketidak pedulian kita terhadap lingkungan dan tentang isu – isu Pemanasan Global. Kita cenderung lebih melihat terhadap masalah-masalah lain yang lebih kepada kepopuleran dan bersifat non-ilmiah. Film ini juga menggambarkan bagaimana keadaan sebenarnya bumi kita yang sedang mengalami ancaman yang cukup serius apabila kita tidak segera bertindak. Membosankan?

Topik ilmiah seperti pemanasan global adalah topik yang membosankan bagi kebanyakan orang, tetapi berbeda jika dibawakan oleh seorang Al Gore. Harus diakui Al Gore memiliki kemampuan mempresentasikan sesuatu dengan baik. Ia mampu menampilkan ekspresi wajah dan gesture yang sangat baik. Ini membantunya dalam menggunakan humor dalam presentasi. Kita bisa melihat mimik wajah yang menunjukkan rasa kaget, keheranan, sedih dan berbagai ekspresi lainnya ketika dia menjelaskan presentasinya. Al Gore mampu menyajikan topik ini dengan sangat baik sehingga mudah dicerna oleh orang awam.

Albert Arnold Gore Jr, atau akrab disebut Al Gore, seorang senator di Amerika dan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat di era 1993 hingga 2001, dianggap politisi pertama yang mengangkat bahaya dari emisi karbon dioksida sebagai penyebab meningkatnya pemanasan global. Pemanasan Global adalah kenaikan suhu permukaan bumi yang disebabkan oleh peningkatan emisi karbon dioksida dan gas-gas lain yang dikenal sebagai gas rumah kaca yang menyelimuti bumi dan memerangkap panas.

Secara sederhana Al Gore menjelaskan dalam presentasinya bahwa, sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Sebagaimana didalam presentasi tersebut, sinar tampak adalah gelombang pendek, setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi panas (sinar inframerah), yang kita rasakan. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya.

Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas ke angkasa (stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari dari kondisi normal. Inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi, maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan begitu sangat berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara global.

Al Gore memberi contoh misalnya gletser yang mencair di berbagai tempat di dunia, badai Katrina, rata-rata suhu yang panas di berbagai kota di dunia, bencana kekeringan, penipisan es di Artik, serta luas daratan yang berkurang jika es di Antartika atau Greenland mencair.

Dalam beberapa kesempatan, Al Gore juga menceritakan kehidupan pribadinya, bagaimana hal-hal yang terjadi pada kehidupannya membuat beliau menjadi seorang pejuang lingkungan. Pertama kali Al Gore mengetahui pemanasan global adalah dari Roger Revelle, dosennya sewaktu kuliah dan salah satu orang yang pertama kali mempelajari pemanasan global. Al Gore juga menceritakan rasa frustasinya ketika menghadapi senat Amerika Serikat, sebelumnya dia yakin jika kongres akan sama-sama terkejut jika mengetahui fakta pemanasan global, tetapi kenyataannya tidak sama sekali.

Dan setelah kekalahan tipisnya dari George W. Bush pada pemilu Amerika Serikat,Al Gore memilih untuk pergi dari kota ke kota untuk membicarakan isu lingkungan.

Amerika Serikat, negara maju yang menjadi salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia (30,3% dari seluruh negara dunia) ternyata memang menjadi negara yang paling ‘keras kepala’ untuk mendukung gerakan penyelamatan lingkungan ini.  Al Gore menyebutkan bahwa Amerika Serikat sudah seharusnya sangat bertanggung jawab terhadap hal ini. Namun, pemerintah Amerika Serikat dalam film ini memberikan alasan klasik bahwa memperhatikan lingkungan akan menimbulkan kerugian ekonomi. Tentu menjadi kenyataan yang menyedihkan bagi Al Gore, sebagai aktivis lingkungan hidup yang selalu lantang menyuarakan penyelamatan lingkungan tetapi sering mendapat pertentangan dari negaranya sendiri.

Para politisi seniornya seperti George Bush Senior dan Ronald Regan pun memberikan berbagai komentar skeptis bahkan mengatakan issue ini hanyalah hoax (berita bohong). Al Gore menanggapi mereka dengan pernyataan “If the issue is not on the tip of their constituent’s tongue, it’s easy for them to ignore it”.

Peningkatan ekonomi, peningkatan kebutuhan energi dan cadangan energi yang berkurang adalah masalah di hampir semua negara. Pertambahan penduduk menyebabkan pertambahan permintaan akan makanan, air, dan sumber daya alam. Kemajuan teknologi dalam satu hal memudahkan pekerjaan manusia, tapi di lain hal membutuhkan energi bahan bakar yang tidak sedikit. Ini semua secara langsung maupun tidak mempercepat kehancuran bumi. Namun sayangnya isu pemanasan global masih sering dinafikkan dengan kaitan politik dan berbagai kepentingan.

Agaknya berbagai bencana tidak bisa membuka mata manusia, mungkin sebelum bencana itu menimpanya sendiri. Padahal pada satu sisi yang lebih penting, Politik salah satu unsur yang sangat berperan penting dalam menangani permasalahan ini. Semua dapat di lakukan melalui produk-produk yang dihasilkan dari proses perpolitikan yang ada pada setiap negara dan lebih pro terhadap masalah-masalah lingkungan global. Produk – produk ini haruslah menjuru kepada kebijakan- kebijakan yang sangat kuat baik dari segi pengaturan, penerapan, hukum dan keseriusan.

Namun harus diakui, bukannya berpandangan skeptis tapi memang pada kenyataannya saat ini masih sangat sulit menembus tembok kebijakan untuk mengutamakan isu lingkungan disana daripada isu-isu lainnya. Meskipun juga saat ini beberapa tempat atau pun negara sudah behasil melakukannya, namun persentasenya masih sangat minim.
Untuk saat ini, hal terkecil adalah tidak ada cara lain selain memulai dengan cara menumbuhkan kesadaran pribadi dan memberikan pemahaman dasar di lingkungan sekitar kita. Bahwa sebenarnya pemanasan global ini bukanlah hanya sekedar isu rendahan atau isu anak sekolahan saja, tetapi ini merupakan isu umum yang bersifat pribdi terhadap setiap individu.

Kita harus sadar bahwa kita yang menyebabkan masalah lingkungan ini dan apa yang harus kita lakukan untuk itu. Al Gore  menyatakan bahwa kita bisa meralat kesalahan kita dan bersama-sama ‘menyembuhkan’ dunia ini kembali. Mana yang harus kita pilih jika disuruh untuk memilih: emas atau bumi? Emas tidak berarti jika kita tidak memiliki bumi.

Hal yang harus kita lakukan adalah setidaknya mengubah gaya hidup kita, seperti mulai mengurangi emisi karbon dengan memakai peralatan hemat energi, kurangi pemakaian alat permanas dan pendingin, menggunakan alat transportasi hemat energi dan lingkungan seperti mobil hybrid, budayakan berjalan kaki atau gunakan sepeda atau kendaraan masal untuk pergi ke manapun, gunakan lagi barang-barang yang masih bisa digunakan dan daur ulang, sebarkan pada orang keluarga katakan pada orang tua mu untuk tidak merusak bumi kita, atau ajak anak, saudara dan teman kita untuk menyayangi planet tempat mereka tinggal ini, pilih pemimpin yang perduli lingkungan hidup dan bertekad menyelamatkan lingkungan.

Tanamlah banyak pohon, berbicaralah pada komunitasmu untuk ikut berpartisipasi, bergabunglah dengan organisasi pencegahan pemanasan global, dan perbanyaklah pengetahuan tentang krisis iklim dan wujudkan pengetahuanmu itu dalam aksi. Mungkin hanya ini yang bisa kita lakukan seperti yang diungkapkan pada bagian akhir dari film dokumenter menarik ini, atau masih banyak hal lainnya. Intinya kembali kepada seberapa besar kepedulian dan kesadaran kita bersama untuk merespon dan mencari solusi terhadap isu pemanasan global tersebut.

Dan diakhir mari kita renungkan sebuah pesan singkat yang di lemparkan Al Gore pada sebuah pidatonya : “Generasi mendatang akan bertanya kepada kita satu dari dua pertanyaan berikut. Mungkin mereka bertanya: “Apa yang kalian pikirkan di masa lalu; mengapa kalian tidak bertindak ?” Atau mereka akan bertanya: “Bagaimana kalian menemukan dorangan moral untuk membahas dan pada akhirnya memecahkan krisis yang menurut banyak orang mustahil terpecahkan ? “Kita memiliki tujuan. Kita banyak. Untuk tujuan ini kita bangkit, dan kita akan bertindak.”[]

Penulis adalah mahasiswa Fisip Unsyiah dan artikel ini merupakan tugas Mata Kuliah Politik Lingkungan Global dan Sumber Daya Alam.

Tags : pemanasan globalperubahan iklim

2 Comments

  1. If you are into action games such as first person, live shooters,
    you will definitely want to get a router that can perform at 2.
    The first phase of the Wave city is expected to
    complete in 30 months or by the middle of 2013. Others involve small
    lines hooked up to your hose and running to your gardens or hanging plants.

  2. Maintain committal to writing mate, you made it real goodness.
    You put up credible information and data so we fire find objectively almost their functioning.

Leave a Response