close
Tajuk Lingkungan

An Inconvenient Truth: Sebuah Kabar Tentang Bumi

Al Gore | Foto: int

An Inconvenient Truth, adalah sebuah film dokumenter bergenre scientific yang diluncurkan tahun 2006 dan berhasil menjadi salah satu film dokumenter terlaris di negara asalnya, Amerika Serikat (AS).

Film dokumenter An Inconvenient Truth atau yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai sebuah kebenaran yang tidak menyenangkan, berisikan tentang presentasi Al-Gore, mantan Wakil Presiden Amerika Serikat masa Bill Clinton, tentang isu lingkungan, perubahan iklim, dengan menitik beratkan global warming (pemanasan global) sebagai poin bahasan presentasinya. Sejak kekalahannya dari George W. Bush dalam Pilpres Amerika Serikat, Al-Gore mendedikasikan hidupnya untuk memberikan kuliah umum tentang isu lingkungan dari satu kota ke kota lainnya di Amerika Serikat.

Dalam film berdurasi 100 menit ini, Al-Gore dengan apik menjelaskan tentang kondisi bumi yang banyak tidak diketahui oleh manusia. Berbagai fakta dan penelitian para ilmuwan tentang pemanasan global, dijelaskan dalam film ini. Meningkatnya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) yang menyebabkan efek rumah kaca, peningkatan suhu bumi di berbagai kota di dunia, melelehnya gletser di Kutub Utara dan Kutub Selatan, dan hal-hal buruk lainnya yang terjadi akibat pemanasan global.

Bahkan, efek parah lainnya, yang juga dijelaskan dalam film ini apabila gletser-gletser mencair, adalah terancamnya ketersediaan air bersih, dan pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut dunia, daratan juga akan berkurang. Berbagai video visualisasi yang ditampilkan dalam film ini juga menambah kekayaan dari isi film.

Terlepas dari berbagai hal ilmiah yang sungguh sangat menyedihkan diatas, film ini secara garis besar akan sangat membosankan bila dicicipi untuk sekedar sebagai “tontonan”. Namun, film ini menjadi menarik ketika berbagai upaya tentang penyelamatan bumi harus berbenturan dengan kepentingan politik penguasa. Ketidakberdayaan AS dalam menghadapi isu lingkungan, juga menjadi daya tarik dari film dokumenter ini. Isu lingkungan terus diperjuangkan para aktifis lingkungan, bahkan sampai ke tingkat parlemen di AS dengan berbagai jalan, namun pemerintah AS justru memberikan tanggapan yang tidak seharusnya.

Mereka tidak menganggap serius isu ini dengan alasan akan mengancam keseimbangan ekonomi, bahkan dibeberapa kesempatan, film ini mengutip perkataan ‘sadis’ orang-orang berpengaruh di Amerika, seperti George W. Bush, yang sangat mendiskreditkan aktifis lingkungan dalam hal ini Al-Gore.

Menyambung tentang ketidakberdayaan AS atas isu lingkungan ini, dalam video digambarkan analogi tentang kebijakan politik AS yang mejadikan ekonomi sebagai alasan untuk tidak fokus memperhatikan isu lingkungan, yaitu dengan menganalogikan emas dan bumi dalam satu timbangan yang sama, mana yang lebih dipilih? AS memilih emas, lalu, apalah arti emas jika tanpa bumi ? Analogi ini sungguh menarik.

Begitu banyak pelajaran yang bisa dipetik dari film dokumenter “An Inconvenient Truth”.  Film ini membuka mata banyak manusia, termasuk saya, akan kondisi bumi yang sedang ‘sakit’ dan akan terus-terusan ‘sakit’, jika kita tidak mulai ‘menyembuhkannya’. Kita bisa mulai berbuat untuk bumi dengan minimal peduli dan yakin dengan kebenaran isu lingkungan seperti yang dipaparkan dalam film ini.

Lebih dari sekedar itu, kita harus mencoba untuk membiasakan gaya hidup sederhana yang go green, seperti, tidak menggunakan air secara berlebih, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, mengurangi penggunaan AC, dan masih banyak hal-hal yang sebenarnya sangat mudah kita lakukan, namun, hanya sulit jika kita belum memulai dan biasakan.

Saya punya cerita tentang kegiatan Go Green unik yang dilakukan dosen saya dan diceritakan di kelas, beliau bercerita, bahwasanya beliau jarang mencuci kendaraan pribadi miliknya dengan alasan penghematan air. Ini, keren.

Diluar isu lingkungan, saya melihat film ini bisa dijadikan sebagai gaya baru dalam berkampanye, menonjolkan sisi positif seseorang, dan disisi lain mem-blow-up sisi negatif rivalnya. Terakhir, lagi-lagi harus sama-sama kita sadari, seperti perkataan Al-Gore yang saya kutip dalam film ini, “…pada akhirnya, isu lingkungan bukanlah sekedar masalah politik, lebih dari itu, ini adalah masalah moral.”

“What gets us into trouble, is not what we don’t know.
It’s what we know for sure that just ain’t so.”
(Mark Twain)

Penulis adalah mahasiswa Fisip Unsyiah dan artikel ini merupakan tugas Mata Kuliah Politik Lingkungan Global dan Sumber Daya Alam.

Tags : perubahan iklim

Leave a Response