close

05/07/2014

Ragam

Gadis Aceh ini Belajar Greenlife di Negeri Paman Sam

Saya mengikuti Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI)- U.S Department State on Global Environmental Issues, yang merupakan bagian dari program Study in United States Instiute (SUSI) selama 5 minggu di Amerika Serikat. Program ini diluncurkan oleh Presiden Barack Obama dan diikuti oleh 19 pemuda mewakili 5 negara ASEAN: Brunei, Indonesia, Singapore, Philipphine, dan Malaysia.

Saya sendiri, Cut Ervida Diana dari Banda Aceh, bergabung bersama empat perwakilan lain dari Indonesia yang lolos program bergengsi ini. Empat teman yang lain yaitu Mohammad Yusuf (Univ. Padjajaran Bandung), Ranitya Nurlita (IPB, Bogor), Mussawir Muchtar (UNHAS, Makassar) dan Sri Mulyati (UPI, Bandung).

Program diselenggarakan sejak tanggal 11 Mei – 15 Juni 2014 yang berlokasi selama 3 minggu di Honolulu- Hawaii, 1 minggu di Boulder, Colorado dan 1 minggu di Washington DC. Program yang fokus pada penyelesaian isu lingkungan dan penguatan kapasitas pemimpin muda ini telah memberikan saya kesempatan belajar mengenai isu global lingkungan, mempelajari budaya Negeri Paman Sam serta saling mempelajari budaya peserta dari negara-negara Asia yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Inilah sepenggal kisah saya selama mengikuti program di Hawaii, Colorado dan Washington DC.

Hawaii!
Tanggal 11 Mei 2014, saya dan 4 teman dari Indonesia lainnya tiba di Hawaii. Kami akan tinggal selama 3 minggu di Hale Manoa Hawaii University. Satu minggu pertama adalah proses orientasi dan pengenalan institute untuk program belajar yang akan kami jalani selama 5 minggu. Program belajar yang saya ikuti diantaranya LDC ( Leadership Development Class), LITE ( Leadership Immersion Training Experience), CELL (Cultural Exchange Learning Lab) dan (Learning Journey). Banyak aktifitas belajar outdoor yang sangat menyenangkan.

Hari pertama di Hawaii kami melakukan hiking ke Diamond Head dan mengeksplorasi Waikiki Beach. Jetlag dan rasa lelah terbayar dengan keindahan Hawaii yang saya nikmati dari puncak Diamond Head. Penyambutan dan opening ceremony pada hari kedua yang di selenggarakan oleh East-West Center di Imin International Conference center dan disitu saya sangat bangga karena bisa menggunakan pakaian tradisional Aceh serta memperkenalkan budaya Aceh. Selain itu kami diajarkan Hawaiian Dance.

Hari ketiga,  Leadership Development Class memasuki institute dimana kami menjalani proses team building leadership challenge di Camp Erdman, North Shore Oahu dengan dipandu oleh Christina Monroe selaku Leadership Education Specialist. Proses belajar  kepemimpinan yang sangat menarik dan aktifitas outbond yang sangat menantang.

Di kantor salah seorang senator Amerika Serikat | Foto: Dok Pribadi
Di kantor salah seorang senator Amerika Serikat | Foto: Dok Pribadi

Selanjutnya adalah tahapan belajar LITE (Leadership Immersion Training Experience) bersama Lance Boyd, dimana kami belajar tentang Hawaii melalui Leaning Journey dan bacaan dari buku American Report Card mengenai bagaimana Hawaii mengelola sumberdaya alam dan lingkungannya. Dalam LITE saya bekerja sama dengan peserta dari Negara lain membentuk team work dan membuat sebuah project kemudian mempresentasikan project kepada client, seperti; HARC (Hawaii Agricultural Research Center), dan direktur dari Kualoa Ranch. Di samping itu untuk Learning Journey selama di Hawaii saya juga mengunjungi H-Power Waste-to-Energy Plant, Hawaiian Electric Company Energy Plant, dan saya berkesempatan ke USS Missouri ship di Pearl Harbour yaitu kapal sejarah perang dunia ke-2.

Ini  merupakan proses belajar yang sangat menarik ketika saya berkunjung langsung ke H-Power dan mengamati bagaimana Hawaii memanfaatkan limbah menjadi sumber energy listrik. Bagian dari program yang juga sangat menari adalah Homestay, saya berkesempatan tinggal selama 2 hari bersama keluarga Hawaii, yang tinggal di Kanua dan kami diberi tugas untuk membuat eco typing point untuk keluarga homestay. Kami menawarkan metode eco lifestyle, seperti pengelolaan sampah, penggunaan energi terbarukan dan juga mencari inovasi hidup yang ramah lingkungan.

Boulder, Colorado!
Tanggal 2 Juni adalah hari pertama team YSEALI berada di Colorado. Saya belajar di Universitas Colorado dan juga melakukan Learning Journey. Selama satu minggu kami melewati proses belajar yang sama seperti di Hawaii, menjalani proses LITE, membuat project dan mempresentasikan project mengenai urban planning kepada Mr. George Watt, salah seorang arsitek ternama yang merancang Urban Planning Boulder County.

Pengalaman dan atmosfer yang sangat berbeda saya rasakan semenjak berada di Boulder, Colorado, dimana Boulder merupakan Green City dan ruang terbuka sangat banyak disana. Sangatlah berbeda dengan Hawaii, Colorado cuacanya sangat dingin dan kita bisa melihat pemandangan Rocky mountain yang ditutupi salju. Boulder menerapkan Green Principles, seperti; bike-ability, green building certification, dan waste recycling development.

Yang paling menarik adalah Boulder menerapkan konsep Zero Waste, dan saya sangat senang berada di The Greenest City of United States ini.

Washington DC

Graduation day, di Capitol Hill, Amerika Serikat | Foto: dok. pribadi
Graduation day, di Capitol Hill, Amerika Serikat | Foto: dok. pribadi

Ini adalah minggu terakhir dari program YSEALI, kebanggaan bagi saya karena bisa berkunjung ke ibukota Amerika dan mengeksplorasi segala hal disana. Di Washington DC saya mengunjungi setiap landmark Washington DC seperti, Washington Monument, Memorial Lincholn Statue, Capitol Building United State dan White House. Di sana seluruh team YSEALI fokus terhadap project akhir, yaitu home project, untuk mengembangkan ide project yang dijalankan saat kembali ke Negara masing-masing dan mempersiapkan presentasi yang akan di lakukan di department state. Ini lah tahap akhir dari institute hingga saya mendapatkan sertifikat YSEALI 2014 dan graduation day di Washington DC.

Semoga cerita perjalanan saya bermanfaat dan dapat menginspirasi pemuda-pemudi Aceh untuk terus berprestasi terutama di bidang lingkungan. []

read more