close

May 2014

Energi

Ini Dia Tungku Hemat Energi Kayu Ala Lango

Masyarakat adat gampong (pedesaan) Mukim Lango Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat yang tinggal di daerah pegunungan umumnya menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar untuk memasak sehari-hari. Kayu bakar diambil dari hutan terdekat, kebun pribadi. Hanya sebagian kecil yang menggunakan kompor gas dengan berbagai alasan, misalnya tidak mampu membeli gas elpiji, takut meledak, sehingga pada saat pembagian tabung gas banyak warga yang langsung menjual tabungnya.

Masyarakat merasa menggunakan kayu bakar lebih nyaman dan murah sebab kayu bakar bisa dicari disekeliling pemukiman mereka. Namun ada permasalahan dengan tungku/kompor yang mereka gunakan, umumnya menggunakan tungku besi yang dirancang di bengkel yang boros kayu bakar. Implikasinya setiap harinya menggunakan kayu bakar yang banyak karena banyak panas yang terbuang, bahkan saat angina kencang api bisa bisa kemana-mana dan baranya terbang sehingga menajdi ancaman kebakaran rumah.

Masyarakat Lango Aceh Barat sedang membuat tungku hemat energi | Foto: JKMA
Masyarakat Lango Aceh Barat sedang membuat tungku hemat energi | Foto: JKMA

Jaringan Komunitas Masyarakat Adat (JKMA) Aceh bekerjasama dengan Global Environment Facilities (GEF) memperkenalkan Model Tungku Hemat Energi Kayu untuk mengatasi permasalahan di atas, setelah melalui wawancara dan pengamatan langsung. Pada tanggal 15-17 April 2014 diadakan Pelatihan Pembuatan Tungku Hemat Energi Kayu yang bertempat di Sekolah Dasar (SD) Lango Gampong (desa) Lango di ikuti oleh 25 peserta laki-laki dan perempuan yang berasal dari 4 Gampong (desa) dalam Mukim Lango yaitu: Gampong Lango, Gampong Lawet, Gampong Canggai dan Gampong Sikundo. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Project Coordinator Konservasi DAS Kreung Meureuboe Mukim Lango, Zulkifli Kawom, Rabu (7/5/2014).

Pada saat pelatihan dengan Metode Praktek Lapangan ini masyarakat dapat melihat dan membuat langsung tungku hemat energi. Mereka menamakan tungku ini dengan sebutan,“lungkee”.

Sebagai awal, dibuat Tungku Hemat Energi pertama di rumah Wahyudi (35), Tungku sengaja di bangun di luar rumah, agar menjadi perhatian masyarakat yang kebetulan lewat. Tungku yang bermaterial batu bata, tanah liat, dan bambu ini berbentuk kubus, diatasnya ada dua lubang api tempat memasak-menaruh alat masak seperti periuk/belanga/kuali. Dibagian depan ada lubang kayu bakarnyaberukuran kecil, kemudian bagian ujungnya ada sebuah cerobong ventilasi (tempat keluar asap).

Menurut wahyudi, hanya dengan 1 atau 2 potong kayu bakar, api yang keluar dari lubang tungku cukup besar dan sangat panas sehingga memasak menjadi lebih cepat. “Biasanya istri saya masak air sampai setengah jam, sekarang tidak sampai 15 menit sudah masak,” ujarnya. Singkatnya tungku tersebut sangat hemat kayu bakar, apinya sangat panas, sangat mudah dinyalakannya.

Ia menambahkan, hebatnya lagi tungku tersebut jika sudah banyak bara api di dalamnya, kita cukup hanya memasukan sepotong kayu bakar apinya langsung nyala, sekalipun kayu bakar tersebut agak basah, bisa juga digunakan serbuk kayu bekas perabotan.

Menurut Cut Ali warga Gampong Canggai, ini sebuah terobosan baru tungku hemat energi kayu bakar yang baru bagi mereka. “Tungku model ini mudah dinyalakan, sebab ruang tungku cepat panas, sistem ventilasi bagian lubang atas tungku sangat seimbang, bila sudah ada bara api, ruang tungku menjadi sangat panas, tungku memiliki alas dengan bahan yang sama,di dalam dinding dan alas tungku ada rongga, sehingga pada bagian luar tungku tidak begitu panas bila dipegang,”jelas Cut Ali.

Beberapa peserta pelatihan sepakat memberi nama Tungku Hemat Energi Kayu tersebut adalah si “LUNGKEE MUKIM LANGO”, artinya Tungku Buatan Mukim Lango. “Kami sudah sepakat membuat Kelompok Pengembang Tungku Hemat Energi LUNGKEE MUKIM Lango di Mukim Lango ini, saya dipercaya sebagai Kepala Tukang, sementara di masing gampong ada tukang  akan mengembangkan di gampong-gampong kedepannya,”kata Cut Ali. Mereka pun siap membantu jika ada masyarakat luar kecamatan yang ingin membuat tungku serupa.

JKMA Aceh pada tanggal 27 April telah membuat 100 unit tungku kemudian tanggal 4 Mei, tungku-tungku ini telah diuji coba. Hasil pengamatan waktu memasak yang biasanya sekitar 30 menit kini dengan tungku hemat energi tinggal 18-20 menit. Jika dengan tungku konvensional bisa menghabiskan kayu 7-10 potong,  namun dengan tungku hemat energi ini hanya menghabiskan 3-5 batang kayu dengan panjang 70 centimeter.[]

read more
Hutan

Ahli: Tersedia Dana Besar untuk Investasi Pembangunan Hijau

ilmuwan dunia dalam konferensi internasional hari ini mengatakan bahwa mengatasi perubahan iklim adalah sebuah kesempatan bukan beban, sementara para pemodal terkemuka mengatakan ada banyak uang untuk mendanai pembangunan berkelanjutan .

” Jalan kita sangat jelas jika dunia ingin membatasi peningkatan temperatur sampai 2 derajat Celsius, ” ujar Dr Rajendra Pachauri, Ketua Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) kepada delegasi pada hari terakhir acara Asia Forest Summit 2014 di Jakarta. ” Dan itu harus dilihat sebagai sebuah kesempatan, bukan sesuatu yang akan menambah beban bagi masyarakat yang berbeda di seluruh dunia. ”

“Biaya dari jalur mitigasi benar-benar sangat rendah, ” kata Pachauri. Ia menambahkan bahwa  hilangnya konsumsi per tahun secara global akan ada lebih dari 0,06 persen dari PDB global.

Menteri Lingkungan Peru, Manuel Pulgar – Vidal , yang akan memimpin perundingan perubahan iklim PBB di Lima pada bulan Desember mengatakan bahwa kehutanan harus menjadi inti dari perjanjian perubahan iklim di masa depan .

Asia Tenggara adalah di garis depan perjuangan untuk menyeimbangkan kebutuhan pertumbuhan populasi , pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan. Menteri, masyarakat sipil, akademisi, sektor swasta dan pemuda mengambil manfaay dari KTT dua – hari untuk mencari cara lebih baik mengelola hutan dan lanskap dalam pergeseran ke arah ‘ ekonomi hijau ‘.

Mengacu pada sumber daya yang dibutuhkan untuk membiayai pergeseran ini, Mark Burrows dari Credit Suisse mengatakan, ” Modal sudah ada pada skala yang besar. Diperkirakan US $ 225 triliun modal swasta saat ini dialokasikan melalui pasar keuangan dunia. “Suasana di antara investor besar berubah , ia menambahkan . Tapi ” kita perlu investasi politik untuk membuka investasi keuangan. ”

18 bulan ke depan merupakan kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengatasi masalah iklim dan pembangunan mendesak, kata para ahli pada KTT tersebut. Pada bulan Desember tahun 2015, negara-negara akan menyepakati kesepakatan iklim yang menyeluruh untuk menggantikan Protokol Kyoto yang berakhir. Proses merumuskan agenda pembangunan pasca – 2015 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan berlangsung secara paralel.

Hutan memainkan ” peran penting ” dalam kerangka kerja ini, kata Pulgar – Vidal , Presiden UNFCCC – Konferensi tahun ini Para Pihak ( COP ) di Lima. Berbicara pada KTT pada hari Selasa , ia menyoroti posisi pelengkap dari Amerika Latin dan negara-negara Asia Tenggara dalam menjelang kesepakatan iklim berikutnya – dan mendesak para pemimpin di Asia Tenggara untuk mengambil peran.

Puluhan komitmen dibuat pada KTT untuk meningkatkan investasi hijau, memperluas penelitian dan dialog asuh antara berbagai pemangku kepentingan.

” Komitmen yang dibuat pada Asia Forest Summit membantu menempatkan kita di jalan menuju dunia yang berkelanjutan , ” kata Peter Holmgren, Direktur Jenderal Center for International Forestry Research ( CIFOR ), yang menjadi tuan rumah KTT – dihadiri oleh 2.300 orang dan disaksikan oleh ribuan masyarakat global secara online.

Dato Yahya Bakar, Menteri Perindustrian dan Sumberdaya Brunei, berkomitmen untuk membatasi jejak pertanian negaranya menjadi 1 persen dari luas lahan saat bekerja untuk meningkatkan hasil panen untuk mencapai ketahanan pangan yang lebih besar – untuk tujuan melindungi hutan tropis Brunei.

Demetrio Ignacio, Wakil Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam Filipina, berbagi pengalaman negaranya dengan komitmen ambisius untuk membalikkan dekade deforestasi yang luas dengan menanam 1,5 miliar pohon di seluruh negeri .

Semua negara-negara Asia Tenggara mengirimkan delegasi ke KTT untuk berbagi pelajaran dan pengalaman pada pertumbuhan hijau dan pembangunan berkelanjutan . Delegasi yang dipimpin Menteri juga datang dari Afrika dan Amerika Latin .

Berbicara pada konferensi pada hari Senin , Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan kepada pemerintah di wilayah tersebut berkomitmen untuk penggunaan lahan berkelanjutan dan praktek investasi yang tidak datang dengan mengorbankan sumber daya alam di Asia Tenggara – terutama hutan.[]

read more
Hutan

Seratus Pemuda Ikut Asia Forest Summit 2014

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku gembira karena tingginya minat generasi muda di Asia Tenggara dalam pelestarian lingkungan hidup. Kegembiraannya itu diungkapkan saat meresmikan pembukaan Forest Asia Summit 2014 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (5/5/2014).

“Saya gembira mendengar bahwa lebih dari 100 pemuda berpartisipasi pada kegiatan yang baik ini. Keikutsertaan Anda sekalian menunjukkan bahwa kita memiliki dedikasi yang sama untuk melestarikan lingkungan hidup,” katanya.

Dia mengatakan, keterlibatan generasi muda merupakan bentuk kesiapan penduduk bumi secara bahu membahu mewujudkan tujuan mulia, yaitu menyelamatkan hutan tropis di negeri ini.

“Saya gembira menyaksikan beragam peserta. Saya memperhatikan selama bertahun-tahun, dari konferensi yang satu ke konferensi lainnya, di mana saya diberikan kesempatan berpidato, jumlah peserta terus meningkat. Ada menteri dan pejabat senior yang bertanggung jawab di bidang lingkungan. Ada juga pakar, peneliti, dan akademisi,” kata presiden.

Konferensi yang diselenggarakan Center for International Forestry Research (CIFOR) bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia dihadiri para pemangku kepentingan di bidang pelestarian lingkungan dari negara-negara Asia Tenggara.

Selain diikuti kalangan menteri 10 negara anggota ASEAN, Forest Asia Summit 2014 yang bertajuk “Bentang Alam Lestari untuk Pertumbuhan Hijau di Asia Tenggara”, juga melibatkan para pengusaha, peneliti dan pelajar dari seluruh negara-negara Asia Tenggara.

Pertemuan yang berlangsung pada 5-6 Mei 2014 akan membahas tentang terobosan yang diambil untuk menghadirkan solusi tentang keamanan lingkungan alam di Asia tenggara.

Sumber: beritasatu.com

read more
Kebijakan Lingkungan

Lawan Polusi, Beijing Target Pedagang Kaki Lima

Prihatin atas polusi yang melanda ibukota Cina, pemerintah kota Beijing mulai 1 Mei akan menindak keras pedagang kaki lima yang memasak di udara bebas. Jongko-jongko sate diperkirakan paling merugi.

Sepanjang musim panas yang membakar di Beijing, banyak warga yang berkumpul di meja-meja yang terletak di pinggir jalan, minum bir dan menyantap makanan yang dimasak di tengah udara bebas, dan larangan yang mulai berlaku 1 Mei 2014 tadi tentunya akan berdampak besar.

Aturan baru yang dikeluarkan pemerintah kota Beijing, yang juga menarget tempat makan yang menyajikan hidangan dingin, dimaksudkan untuk menjaga keamanan pangan dan mengontrol smog atau asap kabut, demikian dilaporkan kantor berita pemerintah China News Service melalui situs mereka.

Cemilan populer seperti salad mentimun bawang putih dan kulit tahu segar kemungkinan besar tidak akan lagi dijajakan di pinggir jalan, kembali menurut laporan. Panggangan yang digunakan untuk memasak bertusuk-tusuk sate daging kambing, sapi, sayap ayam dan sayuran harus dipindahkan ke dalam ruangan.

Aturan konyol?
Bertahun-tahun pertumbuhan ekonomi tanpa aturan ketat telah berdampak buruk bagi lingkungan negeri tirai bambu, dan polusi menjadi penyebab terbesar keresahan dan ketidakpuasan warga. Pemerintah di Beijing kini menyatakan bahwa mengatasi polusi menjadi salah satu prioritas utama.

Kekhawatiran akan keselamatan pangan, mulai dari nasi yang tercemar kadmium hingga pemakaian minyak jelantah, juga telah mencoreng Cina dan mempengaruhi kepercayaan konsumen.

Kepala urusan luar negeri Beijing mengundang cemoohan dari kalangan mikroblogger bulan Oktober 2013 ketika ia mengklaim bahwa menumis saat masak sebagai salah satu penyebab terbesar polusi udara. Skeptisisme yang serupa juga datang dari para aktivis mikroblog Cina hari Rabu (30/4/2014) sebagai tanggapan atas aturan baru.

“Seluruh lingkungan Cina sudah hancur, dan polusi industri serta penggunaan kendaraan bermotor secara berlebihan adalah alasan-alasan utama,” tulis seorang mikroblogger. “Apa gunanya melarang warga Beijing makan salad timun di udara terbuka?”[]

Sumber: dw.de

read more
Green Style

Coca-cola Lakukan Aksi Peduli Lingkungan di Lima Kota

Memperingati Hari Bumi yang dilakukan setiap 22 April, Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) menggelar program Company Social Responsibility (CSR), serta mengkampanyekan pentingnya pelestarian bumi bagi kelangsungan hidup saat ini dan generasi yang akan datang.

”Kami percaya bahwa sukses dapat diraih melalui cara kami mengintegrasikan pertimbangan sosial dan lingkungan ke dalam aktivitas-aktivitas inti bisnis kami. Sebagai perusahaan global yang mempunyai akar lokal, kami selalu berkomitmen untuk membuat perubahaan yang positif di tengah-tengah komunitas di mana pun kami berada, sekaligus bekerjasama dengan partner-partner bisnis lokal dan mendorong karyawan kami untuk terlibat secara aktif dalam perubahan positif ini,” ujar  Head of Corporate Communications CCAI, Putri Silalahi.

Didasari komitmen ini, CCAI melakukan serangkaian aksi peduli lingkungan di berbagai area operasi di seluruh Indonesia seperti Bali, Semarang, Bandung, Medan, dan Lampung. Aksi ini bertujuan untuk terus meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan karyawan, dan terutama, masyarakat yang tinggal di sekitar unit operasi CCAI.

Di Bali, peringatan Hari Bumi dilakukan pada tanggal 19 April 2014 dengan cara menggelar aksi bersih-bersih pantai. CCAI bekerjasama dengan Garuda Indonesia dan Quiksilver serta Perwakilan Hotel di area Pantai Kuta: Hard Rock Hotel, Harris Hotel, Mercure Kuta, Grand Inna, Kuta Paradiso juga Komunitas Peduli Pantai Bali Bersih, berhasil mengumpulkan lebih dari 600 peserta untuk turut serta dalam kegiatan bersih-bersih pantai Kuta, Legian, Seminyak, Jimbaran, dan Kedonganan, serta berhasil mengumpulkan lebih dari 3 ribu kilogram sampah.

Kemudian di Semarang, CCAI Bawen, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro menggelar kegiatan bertema “Earth in our Hand,” pada 20 April. Kegiatan tersebut diisi dengan seminar dan talk show mengenai konservasi energi, serta parade dengan orasi dan teatrikal mengenai kondisi bumi saat ini dan harapan untuk bumi di masa yang akan datang.

Di Bandung, rangkaian kegiatan Hari Bumi dilakukan oleh CCAI Bandung Plant bersama warga sekitar pabrik dengan melakukan kerja bakti memperbaiki tanggul jebol. CCAI memberikan bantuan berupa 120 karung bekas. Perwakilan karyawan CCAI dan warga RW 01 Desa Cihanjuang juga mengadakan kerja bakti untuk membersihkan area sekitar lingkungan tempat tinggal warga dan bantaran sungai yang berada di belakang Pabrik CCAI.

Sementara di Medan, CCAI Medan Plant bersama Pemkot Medan menggelar kegiatan “Clean up Day” yang melibatkan sekitar 300 orang. Acara yang dipusatkan di Martubung, Kecamatan Medan Labuhan digelar 25 April lalu ini dirancang bersama untuk menggugah dan menginspirasi semangat untuk tetap menjaga kebersihan untuk kelestarian lingkungan di setiap wilayah hunian warga kota di Medan.

Sedangkan di Lampung, CCAI akan memperingati Hari Bumi pada 1 Mei 2014 bertempat di Desa Sukanegara Kecamatan Tanjung Bintang. Dalam kesempatan itu akan dilakukan penghijauan dengan menanam tanaman buah di sekitar rumah warga. Selain itu, CCAI juga akan menempatkan beberapa tong sampah di area zona 1 untuk mengedukasi publik akan pentingnya menjaga kebersihan mulai dari lingkungan terdekat.

Sumber: neraca.co.id

read more
Ragam

Pria Ini Mandi Pakai Air Sembarangan Demi Lingkungan

Seorang aktifis lingkungan Amerika, Rob Greenfield, mengaku tidak mandi seperti orang pada umumnya yang menggunakan kran selama setahun. Namun bukan berarti tubuhnya sangat kotor. Rob memanfaatkan air dari mana saja yang ia temukan untuk membasuh badannya.

Rob memilih untuk membersihkan badannya pada air yang ada di danau, sungai, air hujan, dan air terjun. Selain air dari di tempat alami, Rob juga memilih untuk membasuh badannya dengan air dari pipa yang bocor dan air apa saja yang ia temukan.

Berbeda dengan orang Amerika pada umumnya yang menghabiskan 100 galon air setiap hari, Rob hanya menggunakan kurang dari 2 galon per hari dalam setahun. Rob sendiri mengaku ide ini muncul ketika dia sedang bersepeda melintasi Amerika untuk kampanye peduli lingkungan.

Saat itu, pria berusia 27 tahun ini memutuskan untuk menjadi contoh untuk tidak membuang air secara sia-sia. Untuk mewujudkan tujuannya, Rob hanya menggunakan air dari tempat alami. Selain dari tempat alami, Rob juga mengaku bisa menggunakan air buangan untuk membasuh tubuhnya. Tidak hanya itu, dia juga selalu menghitung berapa jumlah air yang dia gunakan.

Setelah 100 hari bersepeda melintasi Amerika, di saat bersamaan dia juga berhasil mewujudkan prinsip “hemat” air tersebut. Ternyata ia tak ingin berhenti dan meneruskannya hingga 6 bulan bahkan setahun.

Hasilnya memang mengejutkan. Rob berhasil menghemat air sebanyak 5 ribu galon selama 8 bulan. Rob mengaku bahwa air sangat penting peranannya dalam kehidupan ini, maka sangat tidak masuk akal baginya jika manusia harus membuang air yang sangat banyak.[]

Sumber : wowkeren.com

read more
Green Style

Super Indo Kampanyekan Pengurangan Kantong Plastik

Masyarakat dunia kini dihadapkan pada berbagai persoalan serius akibat kerusakan lingkungan, dan setiap makhluk berkepentingan terhadap pelestarian lingkungan untuk kelangsungan hidupnya di bumi.  Sejak tahun 2006, kepedulian dan upaya penyelamatan lingkungan itu telah dilakukan Super Indo secara konsisten dengan berbagai program dan edukasi kepada para pelanggan tentang pentingnya upaya pelestarian lingkungan.

Sejak tahun 2008, Super Indo telah mengajak pelanggannya untuk peduli pelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan kantong plastik saat berbelanja.

Super Indo memberikan alternatif solusi kepada para pelanggannya dengan menyediakan kardus bekas sebagai pengganti kantong plastik serta menyediakan reusable bag yang dapat dipakai berulang kali saat berbelanja.

Dalam rangka memperingati Hari Bumi 2014 ini, Super Indo tetap konsisten melakukan serangkaian program untuk kembali mengajak masyarakat membiasakan menggunakan kantong belanja pakai ulang.

Pelanggan yang menggunakan kantong belanja sendiri atau kantong belanja pakai ulang berhak mendapatkan cashback. Cashback ini bisa didonasikan untuk memperkuat program Bijak Kelola Sampah, sebuah kerjasama Super Indo dengan Yayasan Perisai, sebuah organisasi nirlaba  di bawah naungan InSWA (Indonesia Solid Waste Association) yang memiliki perhatian serius dan program nyata dalam pengelolaan dan pengembangan riset sampah.

Tidak cukup dengan itu, sejak tahun 2009 Super Indo juga menyediakan kantong belanja mudah urai (degradable) Oxium yang ramah lingkungan.

Jika kantong plastik biasa memerlukan waktu ribuan tahun untuk bisa hancur, maka plastik Oxium akan hancur dengan sendirinya dalam waktu dua hinggalimatahun dan akan terurai menjadi zat organik yang tidak membahayakan lingkungan.

Kepercayaan Super Indo menggunakan plastik ramah lingkungan Oxium tidak salah. Beberapa sertifikasi dan penghargaan telah diterima dari lembaga-lembaga yang memiliki kredibilitas dalam persoalan lingkungan di tingkat nasional maupun internasional.

Selain telah mendapatkan Green Label Indonesia, OXIUM juga sudah diakui di mancanegara dengan didapatkannya Green Label Singapore di tahun 2014  dari The Singapore Green Labeling Scheme (SGLS), sebuah lembaga nirlaba resmi Kementerian Lingkungan Hidup Singapura.

Penghargaan itu semakin menegaskan eksistensi Oxium sebagai karya anak bangsaIndonesiadi kancah internasional sebagai plastik ramah lingkungan yang memenuhi serangkaian uji lab dan tahap teknis untuk membuktikan keamanannya bagi lingkungan.

Sumber: tribunnews.com

read more
Energi

Wamen ESDM Bahas Energi Ramah Lingkungan di AS

Pemerintah terlibat dalam upaya meningkatkan kerja sama usaha serta investasi bidang energi dan sumber daya mineral. Caranya melalui tukar menukar informasi kebijakan dan diskusi permasalahan energi di kedua negara.

Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo mengemukakan, perkembangan ekonomi dunia yang pesat selama beberapa dekade terakhir, telah menyebabkan meningkatnya konsumsi energi. Hal ini, terutama terjadi di sektor industri dan di perkotaan.

“Sementara di beberapa negara, pasokan energi stagnan karena berbagai faktor seperti menurunnya cadangan, kurangnya investasi dan keterbatasan teknologi. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami masalah tersebut,” katanya yang menghadiri The 5th Indonesia-US Energy Policy Dialogue yang berlangsung tanggal 1-2 Mei 2014 di Washington DC, Amerika Serikat, seperti mengutip situs Kementerian ESDM, Jumat (2/5/2014).

Di masa lalu, menurut Susilo, Indonesia merupakan salah satu pengekspor minyak utama di dunia. Namun setelah puncak produksi tahun 1996, produksi minyak terus mengalami penurunan hingga saat ini. Untuk mengatasi hal tersebut dengan perbagai langkah.

Pemerintah Indonesia akan terus meningkatkan produksi minyak dan sekaligus mengurangi ketergantungan pada minyak. Caranya melalui diversifikasi energi dengan memanfaatkan sumber-sumber energi yang berlimpah seperti panas bumi dan geothermal. []

Sumber: inilah.com

read more
1 2 3 4
Page 3 of 4