close

greenpeace

Ragam

Aktivis Greenpeace ‘Arktik 30’ Dibebaskan dengan Jaminan

Murmansk adalah kota besar di bagian barat laut Rusia terletak 12 kilometer dari Laut Barents di pantai utara Semenanjung Kola, tak jauh dari perbatasan dengan Norwegia dan Finlandia –  di kota inilah 28 aktivis Greenpeace dan 2 orang jurnalis lepas menghabiskan hari-hari mereka. Bukan untuk berlibur, bukan untuk bekerja, mereka mendekam selama lebih dari 60 hari di balik terali besi menjelang musim dingin yang membekukan.

Setelah melewati hari-hari panjang yang diisi dengan persidangan dan penantian, hari Kamis 28 November Colin Russel dari Tasmania Australia anggota terakhir Arktik 30 (A30) akhirnya menghirup udara kebebasan dan bergabung bersama 29 orang lainnya yang sudah lebih dulu mendapatkan pembebasan bersyarat.

71 hari yang panjang. 71 hari penuh perjuangan. 71 hari menunggu keadilan. 71 hari yang membuktikan untuk jangan pernah menyepelekan arti kekuatan pergerakan bersama.  Lebih dari dua juta orang telah menyatakan dukungan mereka dengan mengirimkan surat kepada pemerintah Rusia melalui Kedutaan Russia di seluruh dunia untuk membebaskan A30. Dari pemenang nobel perdamaian termasuk Uskup Desmond Tutu hingga artis dunia Madonna turut menyatakan simpati mereka dan mendesak Presiden Vladimir Putin agar mengupayakan pembebasan mereka.

Dalam pernyataannya kemarin, Ben Ayliffe Juru Kampanye Greenpeace Internasional untuk Arktik menyampaikan, “Babak baru dimulai hari ini. 28 aktivis dan dua jurnalis lepas akhirnya sudah dibebaskan dari penjara dan berkumpul lagi dengan keluarga dan kerabat mereka. Tapi masalah belum berakhir.”

Arctic 30 dibebaskan dengan jaminan setelah menghabiskan hampir dua bulan di tahanan, menyusul protes damai menentang pengeboran minyak Arktik. Namun, kondisi jaminan mereka belum sepenuhnya diketahui dan 30 Arktik masih menghadapi tuduhan hooliganisme, dihukum sampai 7 tahun penjara.

Kita juga belum sepenuhnya bebas ketika kita masih berhadapan dengan keserakahan dan eksploitasi yang kapan saja siap menghancurkan tempat-tempat yang harus dilindungi di planet ini, seperti kawasan Arktik. Kawasan yang rentan namun berada dalam ancaman dari pengeboran minyak, eksploitasi ikan dan perubahan iklim.

Kita belum sepenuhnya bebas ketika kita harus membesarkan anak-anak dalam rasa khawatir di tengah lingkungan yang tercemar oleh polusi air, udara serta makanan. Kita belum sepenuhnya bebas ketika udara bersih yang menjadi hak setiap individu termasuk anak cucu kita menjadi kotor karena bahan bakar fosil sementara solusi lain yang lebih aman tersedia.

Namun 71 hari kita telah membuktikan: saat kita berdiri bersama, sesuatu yang besar bisa saja terjadi. Bahwa tekad dan kebersamaan adalah dua amunisi yang bisa meruntuhkan tembok-tembok kekuasaan. Perjuangan ini belum selesai. Kita masih harus bergerak bersama, dari Arktik hingga ke hutan-hutan di Sumatera sampai akhirnya kebebasan itu benar-benar menjadi milik kita, milik anak cucu kita.

Murmansk, kota besar di bagian barat laut Rusia 12 kilometer dari Laut Barents di pantai utara Semenanjung Kola menjadi saksi bahwa bagaimana pun caranya – tekad dan visi tak bisa dirampas dan dibelenggu. Walaupun perjalanan menuju kebebasan itu sangat panjang, ketika kita terus bergerak bersama, masih ada harapan untuk mewariskan planet yang bersih dan lestari bagi anak cucu kita nanti.

Sumber: greenpeace.or.id

read more
Ragam

Pengadilan St Petersburg Rusia Bebaskan Aktivis Greenpeace

Pengadilan di St Petersburg, Rusia, Selasa (19/11/2013), mengabulkan permohonan bebas dengan jaminan atas beberapa warga asing yang ditangkap dalam aksi protes Greenpeace di anjungan minyak lepas pantai Arktik dua bulan lalu.

Pengadilan mengatakan aktivis asal Argentina, Kanada, Brasil, Italia, Selandia Baru, dan Polandia akan dibebaskan bila mereka mampu membayar uang jaminan masing-masing sekitar 60.000 dolar AS. Uang jaminan harus diserahkan ke pengadilan dalam waktu empat hari.

Mereka adalah sebagian dari 30 aktivis Greenpeace yang ditahan pihak berwenang Rusia setelah menggelar aksi di dekat anjungan minyak milik perusahaan energi Rusia, Gazprom. Terdakwa lainnya dijadwalkan akan disidangkan pekan ini.

Pada Senin (18/11/2013) pengadilan membebaskan dengan jaminan tiga warga Rusia, termasuk seorang dokter di kapal Greenpeace dan seorang juru bicara. Pengadilan terpisah memutuskan perpanjangan penahanan atas aktivis asal Australia, Colin Russell, selama tiga bulan lagi.

Semula ke-30 aktivis dikenai dakwaan perompakan dengan ancaman hukuman maksimum 15 tahun penjara, tetapi pihak berwenang membatalkan dakwaan itu menggantinya dengan dakwaan hooliganisme dengan ancaman hukuman lebih ringan.

Dua anggota Greenpeace berusaha memanjat anjungan sebagai protes atas pengeboran minyak di Arktik, tetapi kapal organisasi lingkungan itu digerebek oleh orang-orang bersenjata Rusia yang mengenakan penutup kepala dan diturunkan dari helikopter. Kapal dan seluruh penumpangnya kemudian digiring ke pelabuhan Murmansk, di kawasan lingkar Artik Rusia.[]

Sumber : BBC Indonesia

read more
Green Style

Bangun Indepensi Greenpeace Dari Jalanan

Bila suatu ketika dalam sebuah perjalanan, Anda menjumpai sekelompok anak muda mengenakan kaos hijau Greenpeace tegap berdiri di jalanan, halte Busway, atau di pusat perbelanjaan, yang kemudian menyapa untuk berbagi waktu dua menit dan mengajak berdiskusi dengan mereka, maka kami pastikan Anda telah bertemu dengan Direct Dialogue Campaigner, bagian terpenting dalam keluarga Greenpeace.

Semua bermula pada tahun 2006 saat pertama kalinya kegiatan Direct Dialogue Campaigner atau biasa kami singkat DDC, dimulai di Indonesia. Kala itu kantor Greenpeace di Indonesia baru terbentuk beberapa bulan, dan untuk menjalankan kampanye penyelamatan hutan yang sudah dimulai, Greenpeace membutuhkan dukungan donasi publik.

Selama 40 tahun berdiri, Greenpeace memiliki kebijakan tegas untuk tidak menerima dana dari perusahaan, lembaga pemerintah, apalagi partai politik sebagai prinsip dasar dalam menjalankan kampanyenya. Dukungan finansial kami hanya berasal dari individu-individu yang kami sebut Supporter, yang kini tersebar di berbagai penjuru Indonesia.

Kegiatan DDC adalah kegiatan penggalangan dana pertama di jalanan yang ada pada waktu itu, menggunakan konsep direct dialogue (berbicara langsung), bertatap muka, dengan orang perorangan. Namun kegiatan tersebut bukan sekedar persoalan finansial saja, tapi ada kekuatan masyarakat (people power) di dalamnya.

Ketika publik mengetahui apa yang terjadi pada lingkungan Bumi mereka dan memberi dukungan terhadap kampanye yang kami lakukan, selalu ada kekuatan individu-individu untuk mendorong sebuah perubahan di dalamnya. Sebuah perjuangan yang melebihi apapun, dan itu telah terbukti dalam banyak kemenangan yang kita raih selama ini tidak lepas dari dukungan Supporter Greenpeace.

Mencari orang, menyatukan banyak orang, mengubah pikiran orang untuk mendorong perubahan adalah tantangan dalam keseharian bagi Tim DDC. Diacuhkan, mendapat penolakan atau pun harus berdiri lama bukanlah alasan untuk berhenti, karena bagi mereka peran ini sangatlah penting dalam gerakan perjuangan penyelamatan lingkungan untuk menginspirasi dan terus mendorong perubahan.

Kegiatan DDC hampir sepenuhnya sama, di berbagai negara manapun yang memiliki kantor Greenpeace, baik di Asia, Amerika hingga Afrika. Kami selalu bertemu langsung dengan orang perorangan, menyampaikan bagaimana kisah kami dan mengajak mereka menjadi bagian dari cerita ini untuk bersama-sama mewujudkan masa depan Bumi yang lebih baik.

Di Greenpeace, kami percaya setiap orang berhak mendapat informasi tentang Bumi, tentang rumah yang kita tinggali bersama, dan bagaimana kita bisa menjaganya agar tetap indah hingga nanti. Jadi jika suatu saat kamu berjumpa dengan tim DDC, berikan dua menit, balas senyuman mereka dan mari kita berbuat sesuatu untuk menjaga planet biru yang indah ini.

sumber: greenpeace.or.id

read more
Ragam

Aktivis Greenpeace ‘Arktik 30’ Dipindahkan ke St. Petersburg

Greenpeace International mendapatkan informasi dari sumber-sumber diplomatik bahwa tiga puluh pria dan wanita yang dipenjara oleh Rusia menyusul aksi damai menentang pengeboran minyak di Arktik, telah dipindahkan dari rumah tahanan di Murmansk ke penjara di St. Petersburg.

Para pengacara Greenpeace tidak mengetahui alasan kepindahan mereka. Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional Kumi Naidoo mengatakan, “Mereka harusnya tidak berada di penjara sama sekali. Mereka harusnya bebas untuk berada bersama keluarga dan memulai kembali kehidupannya.  Di St. Petersburg matahari bersinar di bulan-bulan pada saat musim dingin, tidak seperti Murmansk. Keluarga dan pejabat konsuler sekarang lebih mudah untuk mengunjungi mereka. Tapi tidak ada jaminan kalau kondisi dalam penjara baru lebih baik dari Murmansk.  Bahkan bisa jadi lebih buruk. Tidak ada pembenaran apapun untuk terus memenjarakan Arktik 30 satu hari lebih lama. Mereka adalah tahanan hati nurani yang melakukan tindakan karena tekad mereka untuk melindungi kita semua dan mereka harus dibebaskan.”

Hari ini Greenpeace merilis foto-foto dari dalam penjara Murmansk dimana Arktik 30 telah ditahan selama lebih dari sebulan. Foto-foto menunjukan dengan jelas sel kecil dan kondisi yang dialami tiga puluh orang aktivis Greenpeace.

Jaksa yang berwenang di Rusia dipecat tanggal 1 November karena tersingkap bahwa mereka gagal mengangkat tuduhan perompakan terhadap Arktik 30, meskipun telah bersumpah untuk melakukannya.

Komite Investigasi Rusia yang berkuasa mengumumkan minggu lalu bahwa tuduhan perompak – dengan maksimum hukuman penjara 15 tahun – akan diganti dengan tuduhan perbuatan mengacau (hooliganism). Tapi ketika mereka dibawa menghadap Komite di pengadilan minggu ini, tuduhan perompak tidak ditarik. Malahan setiap dari mereka dikenakan tambahan tuduhan perbuatan mengacau (hooliganism).

Sekarang mereka menghadapi dua pelanggaran, dengan hukuman maksimum masing-masing 15 dan 7 tahun penjara.

Sumber: greenpeace.or.id

read more
1 2 3
Page 3 of 3