close

hewan

Flora Fauna

Nelayan Peru Bantai 15 Ribu Lumba-lumba untuk Umpan Hiu dan Konsumsi

Fakta yang mengenaskan terjadi di Peru, sebuah negara di Amerika Latin. Sebanyak lima belas ribu lumba-lumba dibunuh setiap tahunnya hanya untuk dijadikan umpan ikan hiu dan konsumsi manusia oleh nelayan Peru.

Sebuah ekspedisi yang dilakukan oleh organisasi konservasi kelautan berbasis di Amerika Serikat , BlueVoice  dan Mundo Azul, berbasis di Peru, berhasil mendokumentasikan pembantaian ini melalui video dan foto dari perburuan besar-besaran lumba-lumba yang dilakukan oleh nelayan Peru. Ekspedisi ini mengikuti ekspedisi sebelumnya oleh dua kelompok ini bekerjasama dengan lembaga Ecostorm yang berbasis di Inggris.

Kedua ekspedisi kembali dengan membawa gambar video dan bukti foto pembunuhan lumba-lumba besar-besaran oleh nelayan Peru. Lumba-lumba ditembak dengan senjata harpun, kemudian dipukuli sampai mati dan dibantai untuk digunakan sebagai umpan ikan hiu. Lumba-lumba juga dibunuh untuk konsumsi manusia.

Presiden Mundo Azul, Stefan Austermuhle yang menumpang kapal nelayan Peru untuk mengumpulkan bukti, melaporkan ” Kami merekam dari perahu dan dalam air dan melihat hal yang mengerikan. Aku mati rasa melihat lumba-lumba dipukuli dengan tongkat sampai mati.  Yang bisa saya lakukan adalah terus merekam dengan harapan membuat dunia menyadari tragedi ini, entah bagaimana dapat mengakhirinya. ”

Berdasarkan jumlah kapal dalam armada perikanan dan kesaksian nelayan, Austermuhle memperkirakan hingga lima belas ribu lumba-lumba dibunuh untuk umpan dan konsumsi manusia dengan cara ini . Selain itu, lumba-lumba yang tidak diketahui jumlahnya juga dibunuh karena jaring nelayan di Peru.

” Membunuh lumba-lumba ilegal di Peru. Hukum sulit untuk ditegakkan di laut lepas, namun daging lumba-lumba yang dijual di pasar dapat dikendalikan jika polisi bersedia untuk melakukannya, ” kata direktur eksekutif BlueVoice Hardy Jones.

Hiu biru dan Hiu Mako dan hiu juga menjadi sasaran oleh kapal penangkap ikan Peru. Seorang nelayan yang minta namanya dirahasiakan menceritakan proses pembantaian hiu-hiu ini dengan kekejaman luar biasa dan memakan waktu selama satu jam bagi hiu hingga mati.

” Meskipun diketahui bahwa nelayan Peru menangkap ratusan hiu, sekarang dunia telah menyadari ada pembantaian besar lumba-lumba dari Peru, ” kata Jones. ” Banyak yang menyadari pembunuhan mengerikan lumba-lumba di Taiji, Jepang dan menganggap itu adalah pembantaian terbesar lumba-lumba di dunia, jauh dari itu. Ini (di Peru-red) lebih besar dari itu.”

Jones telah menghabiskan tiga dekade mengekspos pembantaian lumba-lumba di Jepang dan di tempat lain di belahan dunia.

” Stefan Austermuhle menghabiskan tiga minggu di dalam kapal nelayan yang menempatkan dirinya pada risiko pribadi. Dan dia membawa kembali bukti tragis yang kita butuhkan untuk disebarluaskan, ” kata Jones.

BlueVoice dan Mundo Azul mengumumkan Kamis, sebuah inisiatif sebuah kampanye internasional untuk mengakhiri pembantaian lumba-lumba. Langkah pertamanya adalah menampilkan bukti-bukti kehadapan badan internasional yang peduli terhadap konservasi laut dan pelestarian hewan.

Sumber: enn.com

read more
1 2 3
Page 3 of 3