close

kantong plastik

Green Style

Kampanye ASEAN Reusable Bag Goes to School Aceh

ASEAN RBC (ASEAN Reusable Bag Campaign) adalah sebuah program yang mengajak masyarakat menggunakan  tas belanja pakai ulang (reusable bag), diantaranya : ASEAN RBC Goes to Road, ASEAN RBC Goes to Campus, ASEAN RBC Goes to School, Shopping with Reusable Bag, ASEAN Reusable Bag Design Competition, dan ASEAN Reusable Bag Education, Forum and Expo 2015.

Kegiatan  yang saat ini akan dilaksanakan dan juga merupakan kegiatan perdana di Banda Aceh di tahun 2015 ini adalah ASEAN RBC Goes to School, dimana kegiatan merupakan rangkaian kegiatan dari ASEAN RBC untuk peringatan Hari Bumi, kegiatan ini akan di lakukan Rabu (22/4/2015) di SD Negeri 2 Punge Jurong, Banda Aceh.

Project Coordinator ASEAN Reusable Bag Campaign, Cut Ervida Diana mengatakan ASEAN RBC akan memberikan edukasi kepada siswa kelas 4 & 5 SD Negeri 2 pukul 10:00-12:00 mengenai bahaya penggunaan kantong plastik bagi lingkungan dan kesehatan, pencerdasan ini akan di berikan kepada anak-anak mengunakan media lagu, video/film serta tanya jawab.

Para siswa yang mengikuti kegiatan ASEAN RBC ini akan di berikan diary plastic atau rapor mengenai keseharian mereka dalam mengunakan kantong plastik. Para siswa akan diperkenalkan mengenai reusable bag serta manfaatnya. Adapun Kegiatan Goes to School ini akan diadakan selama 3 kali pertemuan

Harapan dari rangkaian ASEAN RBC ini adalah adanya, sebuah aksi kecil yang dapat memberikan perubahan besar terhadap lingkungan.

ASEAN Reusable bag Campaign ( ASEAN RBC) merupakan sebuah gerakan peduli lingkungan yang berkonsentrasi terhadap pengurangan penggunaan kantong plastik yang diinisiasi oleh Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) dengan nama program ASEAN Reusable Bag Campaign (ASEAN RBC) dan akan dilaksanakan di 3 negara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Philippines selama 1 tahun kedepan.

Di Indonesia sendiri, ASEAN RBC bekerjasama dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Sobat Bumi Indonesia, dan HiLo Green Community, sehingga gerakan ini tidak hanya terpusat di ibu kota saja, tetapi juga menjangkau ke daerah-daerah. Aceh adalah salah satu daerah yang menyelanggarakan kegiatan kampanye pengurangan kantong plastic ini bersama daerah  lain di Indonesia yaitu Bandung, Jakarta, Bogor, dan Makassar.[rel]

read more
Green Style

Super Indo Kampanyekan Pengurangan Kantong Plastik

Masyarakat dunia kini dihadapkan pada berbagai persoalan serius akibat kerusakan lingkungan, dan setiap makhluk berkepentingan terhadap pelestarian lingkungan untuk kelangsungan hidupnya di bumi.  Sejak tahun 2006, kepedulian dan upaya penyelamatan lingkungan itu telah dilakukan Super Indo secara konsisten dengan berbagai program dan edukasi kepada para pelanggan tentang pentingnya upaya pelestarian lingkungan.

Sejak tahun 2008, Super Indo telah mengajak pelanggannya untuk peduli pelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan kantong plastik saat berbelanja.

Super Indo memberikan alternatif solusi kepada para pelanggannya dengan menyediakan kardus bekas sebagai pengganti kantong plastik serta menyediakan reusable bag yang dapat dipakai berulang kali saat berbelanja.

Dalam rangka memperingati Hari Bumi 2014 ini, Super Indo tetap konsisten melakukan serangkaian program untuk kembali mengajak masyarakat membiasakan menggunakan kantong belanja pakai ulang.

Pelanggan yang menggunakan kantong belanja sendiri atau kantong belanja pakai ulang berhak mendapatkan cashback. Cashback ini bisa didonasikan untuk memperkuat program Bijak Kelola Sampah, sebuah kerjasama Super Indo dengan Yayasan Perisai, sebuah organisasi nirlaba  di bawah naungan InSWA (Indonesia Solid Waste Association) yang memiliki perhatian serius dan program nyata dalam pengelolaan dan pengembangan riset sampah.

Tidak cukup dengan itu, sejak tahun 2009 Super Indo juga menyediakan kantong belanja mudah urai (degradable) Oxium yang ramah lingkungan.

Jika kantong plastik biasa memerlukan waktu ribuan tahun untuk bisa hancur, maka plastik Oxium akan hancur dengan sendirinya dalam waktu dua hinggalimatahun dan akan terurai menjadi zat organik yang tidak membahayakan lingkungan.

Kepercayaan Super Indo menggunakan plastik ramah lingkungan Oxium tidak salah. Beberapa sertifikasi dan penghargaan telah diterima dari lembaga-lembaga yang memiliki kredibilitas dalam persoalan lingkungan di tingkat nasional maupun internasional.

Selain telah mendapatkan Green Label Indonesia, OXIUM juga sudah diakui di mancanegara dengan didapatkannya Green Label Singapore di tahun 2014  dari The Singapore Green Labeling Scheme (SGLS), sebuah lembaga nirlaba resmi Kementerian Lingkungan Hidup Singapura.

Penghargaan itu semakin menegaskan eksistensi Oxium sebagai karya anak bangsaIndonesiadi kancah internasional sebagai plastik ramah lingkungan yang memenuhi serangkaian uji lab dan tahap teknis untuk membuktikan keamanannya bagi lingkungan.

Sumber: tribunnews.com

read more
Sains

Kantong Ramah Lingkungan dari Singkong

Telah kita ketahui bahwa di balik kegunaan, kantong plastik merupakan ancaman bagi kelestarian alam apabila tidak dikelola dengan baik. Namun saat ini tersedia kantong yang ramah lingkungan. Seperti yang dilakukan PT Inter Aneka Lestari Kimia dengan membuat kantong ramah lingkungan berbahan dasar tepung singkong bernama Envi Plast.

“Envi Plast terbuat dari bahan organik yaitu singkong. Kantong ini merupakan produk ramah lingkungan dan merupakan terobosan terbaru di tengah maraknya isu pemanasan global dan kampanye ‘go green’, untuk itu produk ini akan terus dipasarkan, dan produk ini pertama kalinya ada dunia” jelas Direktur Utama PT Intan Aneka Lestari Herman Moeliana, di Jakarta beberapa waktu lalu.

Keunikan kantong ini, mudah larut dalam suhu air panas 80 derajat Celsius, saat terkena bahan panas seperti setrikaan akan mengeras kemudian rapuh sama seperti kertas dan ketika terbakar tidak meleleh, tetapi rapuh menjadi bubuk.

Envi Plast tidak menyebut kantong ini sebagai plastik. Tetapi, lebih kepada kantong ramah lingkungan dan tidak merusak alam. “Ini memang terlihat seperti plastik tapi ini bukan plastik,” tuturnya.

Kantong ini bisa tersebar di kalangan masyarakat luas. Agar mereka peduli dengan kondisi bumi yang kian hari kian buruk. “Saya berharap pemerintah dan masyarakat mau menggunakan jenis kantong ramah lingkungan. Ini untuk kemaslahatan bumi,” tuturnya.

Ia mengatakan harga kantong ini dua kali lipat dibandingkan plastik berbahan nafta dari minyak bumi. Harga tersebut sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk membuat mesin dan bahan baku pembuatan kantongnya.

Oleh sebab itu, kantong ini didistribusikan ke beberapa company produk untuk disebarluaskan ke konsumen. Menariknya, dengan harga tersebut, perusahaan tidak meraup untung.  Ia memprediksi perusahaannya tidak mendapatkan keuntungan sampai tiga tahun ke depan.

“Kami ini malah nombok. Menjualkan produk ini, saya belum akan meraup keuntungan selama tiga tahun ke depan. Oleh karena itu, kami membutuhkan media untuk mengampanyekan produk ramah lingkungan ini,” jelasnya.

Telah kita ketahui, DKI Jakarta menghasilkan 6.800 ton per hari sekira 15% merupakan sampah jenis plastik yang tidak bisa terurai selama puluhan, bahkan ratusan tahun lamanya.

Produk ini pertama kali di manfaatkan pada SEA Games 2011 di Palembang, meskipun tergolong produk baru, envi plast sudah memperoleh dua penghargaan yaitu sebagai produk rintisan technology pada tahun 2012, dan dari LIPI untuk invation award pada tahun 2013 Dukung kampanye pengelolaan sampah Envi plast juga sebagai jalan keluar untuk mendukung kampanye pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pemerintahan DKI. Jakarta melalui Perda no. 3/2013 bagi pengelola pusat perbelanjaan yang tidak menggunakan kantong belanja ramah lingkungan akan di denda sebesar Rp.5juta-Rp.25juta.

“DKI jakarta sejak tahun 2013 telah mengeluarkan perda bagi pusat perbelanjaan yang tidak menggunakan kantong belanja ramah lingkungan akan didenda. Untuk itu envi plast merupakan solusi sebagai kantong ramah lingkungan,” ujar Herman.

Menurutnya, kantong tersebut tidak jauh berbeda dengan kantong biasa yang banyak dijual, hanya saja kantong tersebut memiliki kadar oxy adiktif lebih tinggi dari kantong biasa, maksudnya kantong tersebut memiliki zat untuk menguraikan plastik lebih cepat, meskipun demikian jika kantong tersebut tidak terkena sinar matahari tetap saja kantong tersebut butuh waktu lama untuk diuraikan.[]

Sumber: neraca.co.id

read more