close

monyet

Flora Fauna

Tertabrak Mobil, Anak Monyet Dekap Tubuh Ibunya yang Tiada

Sebuah kejadian mengharukan terjadi di Arab Saudi. Seekor anak monyet terlihat berbaring di tubuh ibunya yang telah menjadi bangkai usai ditabrak mobil di jalan raya.

Kecelakaan itu terjadi di sebuah jalan Saudi Ahad lalu dan mengejutkan penduduk setempat karena adegan emosional yang menarik banyak penonton itu.

Monyet balita itu tampaknya tidak peduli dengan kerumunan manusia yang mengelilingi dan terus memeluk ibunya dan menangis. Bahkan seperti menyadari induknya telah tiada, hewan mungil itu terus mendekap tubuh ibunya, seperti tidak rela meninggalkannya, dilaporkan Emirates 24/7.

“Banyak orang berhenti untuk melihat adegan mengharukan ini dan kerumunan mengambil gambar. Monyet kecil itu menolak untuk meninggalkan induknya dan terdengar menangis. Ini adegan yang sangat menyakitkan dan menunjukkan tidak ada yang lebih menyakitkan daripada kehilangan seorang ibu,” tulis media berbahasa Arab Harian Sabq.

Penduduk setempat bercerita monyet dan bayinya itu sedang berusaha menyeberang jalan menuju pegunungan di barat kota Taif ketika, tiba-tiba saja si induk tertabrak mobil.
Sumber: republika.co.id

read more
Ragam

Penggusuran Villa Puncak Positif Cegah Banjir

Pemerintah provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta berupaya mencegah banjir dengan mengupayakan beberapa langkah, diantaranya bekerja sama dengan pemerintah provinsi Jawa Barat, khususnya kabupaten Bogor untuk menggusur vila-vila ilegal di wilayah Puncak.

Dalam sepekan terakhir, Satuan Polisi Pamong Praja membongkar 41 vila di kawasan Puncak, karena tidak memiliki izin dan menyalahi aturan karena dibangun di daerah resapan air dan di hutan lindung.

Pakar lingkungan dari Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda Sobirin menjelaskan, ada tiga penyebab utama banjir di Jakarta yang butuh penanganan cepat, tidak hanya oleh Pemerintah Jakarta, tetapi juga Jawa Barat, Banten dan pemerintah pusat.

“Penyebab banjir yaitu satu, banjir kiriman dari hulu yaitu di Cilegung sebelah hulu, sebelah selatan Bogor, dan juga dari sungai Cisadane hulu. Kemudian yang kedua adalah drainase (saluran air) di kota Jakarta sendiri,” ujarnya.

“Drainase kota Jakarta itu sampai sekarang belum sempurna benar. Yang ketiga adalah, apabila musim bulan purnama dan bulan gelap itu air laut naik pasang dan kemudian airnya balik kembali menutup sungai.”

Sobirin menyambut baik kerja sama antar pemerintah daerah dalam melakukan penggusuran vila-vila yang dibangun diatas daerah resapan air.

“Penggusuran vila-vila itu cukup bagus sebagai pelajaran atas penyelewengan tata ruang yang selama ini dilakukan. Yaitu daerah itu adalah kawasan lindung yang berdasarkan kemiringan lereng curah hujan dan jenis tanah, daerah tersebut sebetulnya tidak boleh dibangun. Jadi dalam hal ini penegakan hukum penataan ruang itu harus ada,” ujarnya.

Meski demikian tambah Sobirin, jika daerah hulu Ciliwung sudah bebas dari vila-vila, itu baru sepertiga penyelesaian banjir Jakarta. Karena menurutnya duapertiga dari masalah banjir Jakarta ada di ibukota sendiri, yaitu masalah drainase dan pengamanan dari air pasang laut utara Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama sebelumnya menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta membantu Rp 2,1 milyar untuk membongkar vila liar itu.

Selain itu, Pemkab Bogor juga akan mendapatkan bantuan untuk perbaikan daerah aliran sungai (DAS) dan pembinaan masyarakat bantaran kali serta normalisasi waduk, seperti Sungai Ciliwung bagian hulu dan Situ Cikaret. Kedua area itu merupakan kawasan penampung dan distribusi air saat musim hujan.

Pengerukan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi di Jakarta Sabtu (30/11/2013) menjelaskan, pemerintahannya hingga kini terus melakukan pengerukan 13 sungai besar dan 884 sungai kecil yang melintasi Jakarta.

“Sepanjang tahun ini sudah kita lakukan pengerukan dan melebarkan 13 sungai besar. Kita mulai di  empat sungai yaitu Angke, Ciliwung, Sunter dan  Pesanggrahan, dan sungai-sungai kecil,” ujarnya.

“Di Jakarta ini ada 884 sungai kecil, 160-an sungai sudah dikeruk. Ternyata sudah 30 tahun sungai-sungai itu tidak pernah dikeruk sama sekali. Kedalaman yang seharusnya 2 meter tinggal 10 sentimeter. Kedalaman 3 meter tinggal setengah meter. Ini ada di semua tempat. Karena apa? Karena kanan kirinya sudah dihuni oleh penduduk.

Pemerintah Jakarta, tambah Jokowi, selama setahun ini terus membangun sumur resapan dalam.

“Kita juga telah membangun sumur resapan dalam. Ada 1.958 sumur resapan sedalam 60 sampai 200 meter,” ujarnya.

Pemprov DKI, lanjut Jokowi, juga mempercepat pembangunan Waduk Pluit dan Waduk Ria Rio Pulo Gadung, termasuk menata hunian yang ada di sekitarnya. Di Jakarta ini menurut Jokowi, banyak problem non-teknis yang menjadi kendala dalam mengatasi banjir di Jakarta. Hal Ini menurutnya, terus berlarut karena kewibawaan pemerintah selama puluhan tahun tidak pernah dijaga.

Sumber: NatGeo Indonesia/voaindonesia.com

read more
Flora Fauna

Pemerintah DKI Sita Puluhan Topeng Monyet

Petugas Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Timur melakukan razia terhadap topeng monyet berserta pawangnya di kawasan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (29/10/2013). Sebanyak 31 topeng monyet terjaring razia.

Sebelumnya, tujuh monyet diserahkan secara sukarela oleh pawangnya. Dari kegiatan razia tersebut, para pawang akan menjalani pembinaan di Panti Dinas Sosial, Cipayung, Jakarta Timur.

Wali Kota Jakarta Timur HR Krisdianto mengatakan, para pawang yang memiliki topeng monyet tersebut akan diberi kerahiman dengan jumlah total Rp 2.000.000. Nilai itu terdiri dari Rp 1.000.000 untuk sang pawang dan Rp 1.000.000 untuk ganti rugi peliharaannya.

“Pemiliknya kita berikan uang kerahiman Rp 1.000.000 dan pengganti monyet Rp 1.000.000 sehingga totalnya Rp 2.000.000,” kata Krisdianto kepada wartawan, Selasa (29/10/2013).

Untuk binatang primata tersebut, pihaknya akan menyerahkan ke kantor Balai Kesehatan Hewan dan Ikan (BKHI) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Adapun pawangnya dibawa oleh petugas ke Panti Sosial Ceger, Cipayung.

Menurut Krisdiyanto, pihaknya akan terus melakukan razia topeng monyet hingga Jakarta Timur dapat bersih dari topeng monyet. Hal ini dilakukan sesuai dengan program Pemprov DKI Jakarta agar bebas dari topeng monyet pada 2014.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur Sabdo Kurnianto mengatakan, tercatat pihaknya sudah mengamankan total 52 topeng monyet di kawasan Jakarta Timur.

“Kami juga mengimbau pada pengamen topeng monyet ini untuk segera alih profesi agar tidak terjaring razia petugas,” ujar Sabdo.

Sabdo mengatakan, agar tidak terjadi kekeliruan, dan juga pemanfaatan pemberian uang kerahiman, sejumlah topeng monyet yang dirazia dan diamankan akan dites. “Tes topeng monyet ini untuk memastikan apakah itu topeng monyet atau bukan dan mencegah agar tak ada mobilisasi monyet liar karena adanya magnet pemberian kerahiman Rp 1 juta dari Pemprov DKI,” ujar Sabdo.[]

Sumber: kompas.com

read more
Flora Fauna

Mulai 2014, Pemerintah DKI Larang Topeng Monyet

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan larangan keberadaan topeng monyet di Jakarta mulai 2014. Jokowi menginginkan agar monyet-monyet yang itu dibeli dan dipelihara di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan.

Jokowi mengatakan, Pemprov DKI Jakarta telah memiliki data lokasi persebaran topeng monyet di Jakarta. Selain itu, ia juga telah memiliki data jumlah monyet yang dimanfaatkan untuk tontonan anak-anak itu. “Kita sudah data jumlah monyet sama lokasi-lokasinya,” kata Jokowi di Monas, Jakarta Pusat.

Menurut Jokowi, permainan topeng monyet telah menyakiti fisik hewan primata itu. Untuk meniadakan topeng monyet tersebut, Jokowi menyatakan bahwa Pemprov DKI akan membeli monyet-monyet tersebut dan akan memindahkannya ke Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Di TMR akan disediakan lahan seluas satu hektar khusus untuk menampung bintang liar. Adapun tukang topeng monyetnya akan diberi pembinaan.

“Jangan anggap main-main. Topeng monyet itu sudah menjadi isu internasional. Kasihan monyetnya,” kata Jokowi.

Poster sosialisasi Jakarta bebas topeng monyet ini dipasang di sejumlah tempat, antara lain di Gedung Erasmus Huis, Kuningan, Jakarta Selatan. Poster yang dibuat oleh Jakarta Animal Aid Network (JAAN) itu menggambarkan karikatur monyet yang tersiksa akibat topeng monyet. Topeng monyet dianggap melanggar Pasal 302 KUHP. Disebutkan pula bahwa monyet bukanlah hewan peliharaan dan habitatnya bukan di perkotaan.

Monyet lebih baik hidup di alam bebas dan bisa menularkan penyakit kepada manusia. Begitu pula sebaliknya, manusia dapat menularkan penyakit ke monyet. Salah satu penyakit menular itu adalah tuberkulosis (TBC).

Sumber: National Geographic

read more