close
Ragam

Fotografer Aceh, Fahreza Ahmad, Juarai Lomba Foto Lingkungan ASEAN

Foto pemenang juara III - ASEAN Biodiversity and Climate Change | Fahreza Ahmad

Badan ASEAN Centre for Biodiversity ( ACB ) dan GIZ mengumumkan pemenang lomba foto lingkungan ASEAN yang bertemakan ” Zooming in on Biodiversity and Climate Change”, dalam acara pertemuan ke-IV ASEAN Konferensi Heritage Parks,  1 Oktober 2013 lalu di Tagaytay City, Filipina . Hal yang membanggakan, fotografer dari Aceh, Fahreza Ahmad, berhasil meraih juara III dalam lomba ini dengan fotonya yang berjudul “Flood”. Fahreza adalah fotografer yang aktif memotret isu-isu lingkungan di Aceh.

Acara penyerahan penghargaan dipimpin oleh Direktur Eksekutif ACB , Atty . Roberto V. Oliva dan Direktur Proyek Keanekaragaman ACB – GIZ dan Proyek Perubahan Iklim ( BCCP ), Dr Berthold Seibert.

Lomba foto ini dimulai sejak 1 Desember 2012 hingga 31 Juli 2013, dengan tujuan menarik perhatian publik terhadap isu-isu keanekaragaman hayati yang bersinggungan dengan isu perubahan iklim dan perlunya tindakan global dan lokal untuk mengatasi kedua masalah ini .

Panitia dari ACB dan GIZ menerima 798 foto dari peserta Kamboja , Indonesia, Malaysia , Myanmar, Filipina , Singapura, Thailand dan Viet Nam.  Pemenang dibagi dalam beberapa kategori yaitu pemuda, amatir dan kategori profesional. Fahreza memenangkan juara untuk kategori profesional. Ia memotret situasi banjir yang terjadi di Padang Tiji-Pidie, beberapa waktu lalu. Ini merupakan kemenangan keduanya di pentas international setelah sebelumnya sempat meraih juara dalam lomba foto yang diadakan oleh UNESCO Republik Rakyat China.

Ketiga pemenang Hadiah Pertama adalah: Kategori Pemuda – Dimas Dwi Adiansyah (Indonesia) untuk fotonya berjudul “Working together for the future “; Kategori Amatir – Jose Melencio ” Bimbo ” M. Brillo (Filipina) untuk fotonya berjudul ” No Fly Zone “; Kategori profesional – Kyaw Kyaw Winn (Myanmar) untuk fotonya berjudul ” Harapan ” .

“Working Together for the Future” oleh Dimas Dwi Adiansyah (Indonesia)

Para pemenang lainnya : Kategori Pemuda, pemenang kedua – Jan Brendan Singlador ( Filipina ) untuk fotonya berjudul ” Mangrove Planting”, Kategori Amatir, pemenang kedua, – Aldrin Cuadra ( Filipina ) untuk fotonya berjudul ” Hope”; Kategori Amatir, pemenang ketiga – Aditya Nugraha ( Indonesia ) untuk fotonya ” Mudskipper Fight”, Kategori Profesional, pemenang kedua – Nikki Sandino Victoriano (Filipina) dengan fotonya berjudul ” Man-made Forest “dan pemenang ketiga untuk kategori profesional – Fahreza Ahmad (Indonesia) untuk foto berjudul “Flood. ”

Mudskipper Fight oleh Aditya Nugrah (Indonesia)

Sementara itu Wilfredo Leonado memenangkan foto pilihan pembaca dengan potretnya yang berjudul “Surviving Drought, ” yang mengantongi jumlah like tertinggi di Facebook .

Total hadiah sebesar US $ 4000 diterima oleh pemenang di semua kategori. Foto para pemenang akan diterbitkan dalam  ASEAN Biodiversity Magazine dan publikasi internasional lainnya dan ditampilkan dalam pameran yang akan di negara-negara ASEAN .

Surviving Drought oleh Wilfredo Leonado

” Kehilangan keanekaragaman hayati dan perubahan iklim merupakan tantangan yang mengkhawatirkan untuk kawasan ASEAN dan seluruh dunia . Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu bantuan semua pihak. Lomba foto ini telah memberi kita kesempatan untuk melibatkan profesional, fotografer amatir dan siswa dalam menghasilkan kesadaran untuk keanekaragaman hayati dan perubahan iklim. Foto mereka akan digunakan sebagai alat pendidikan sehingga orang dapat belajar tentang isu-isu kunci , ” kata Atty . Oliva.

Menurut Dr Berthold Seibert, hubungan antara keanekaragaman hayati dan iklim merupakan salah satu paling sedikit dipahami , namun salah satu hal yang paling penting . ” Minimnya pengetahuan sering diterjemahkan menjadi ketidakpedulian dan kurangnya tindakan.  Selamat kepada semua pemenang, gambar mereka telah menangkap kebutuhan mendesak untuk mengatasi hilangnya keanekaragaman hayati dan perubahan iklim , ” jelasnya .[]

Sumber: aseanbiodiversity.org

Tags : perubahan iklim

Leave a Response