close

limbah

Ragam

Limbah Pabrik Sawit Ensem Sawita Resahkan Masyarakat

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) asal pemilihan Kabupaten Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky meminta Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Provinsi Aceh segera turun ke Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, guna menyikapi aksi demo yang dilakukan masyarakat ke PKS PT Ensem Sawita, yang limbahnya meresahkan warga di sana.

Permintaan itu dilakukannya dengan melayangkan surat ke Bapedal Aceh, Rabu (27/1). Dalam suratnya, ia menyebutkan persoalan pencemaran limbah ini tidak bisa didiamkan begitu saja, karena menyangkut kesehatan masyarakat luas. “Bapedal kami minta melakukan investigasi. Jika ditemukan kondisi adanya pencemaran limbah dan polusi udara melebihi ambang batas, maka izin amdal harus dicabut,” ujarnya.

Warga yang selama ini mengaku mengalami gangguan kesehatan, katanya, juga berhak mendapat kompensasi dari perusahaan, tanpa harus menunggu proposal dari warga. karena berdasarkan UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, perusahaan harus sangat memperhatikan kondisi kesehatan masyarakat di sekitar pabrik (PKS).

Langkah anggota dewan menyurati Bapedal Aceh ini, terkait aksi puluhan ibu-ibu dari lima gampong di Kecamatan Birem Bayeun, Langsa, Selasa (26/1), yang mendemo pengelola pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) milik PT Ensem Sawita, di Gampong Aramiah.

Warga menuntut pihak perusahaan bertanggung jawab menciptakan lingkungan yang bebas limbah. Karena, bau busuk limbah dan asap dari PKS itu, telah menyebabkan warga terkena penyakit yang disebabkan pencemaran lingkungan.[]

Sumber: serambinews.com

read more
Ragam

India Luncurkan Indeks Kualitas Udara

Berdasarkan Indeks Preferensi Lingkungan tahun lalu, dalam hal kualitas udara India menempati peringkat 174 dari 178 negara. Selain itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mencatat, 13 kota di India merupakan bagian dari 20 kota paling tercemar di dunia. Dengan New Delhi menempati urutan pertama yang menjadi kota paling tercemar di dunia. Kondisi mengkhawatirkan yang diakibatkan polusi udara ini menjadi penyebab utama kematian dini di India. Dari data yang diperoleh WHO terkait polusi udara, sekitar 620 ribu orang di India meninggal setiap tahunnya.

Dilansir dari BBC News Senin (6/4/2015), Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, terkait peningkatan polusi ini limbah dan industri adalah dua faktor utama yang menyebabkan polusi kota-kota di India semakin tercemar.

“India harus memimpin dalam membimbing dunia memikirkan cara-cara untuk memerangi perubahan iklim”, kata Narendra.

Narendra mengutarakan, bahwa dunia berpikir India tak peduli lingkungan. Oleh karena itu, Ia ingin mengubah anggapan itu, bahwa India selalu menghormati lingkungan. Dengan upaya mengajak masyarakat India mengubah gaya hidup untuk mengurangi polusi. Dan beberapa waktu lalu, India telah meluncurkan indeks kualitas udara pertama, yang memberikan informasi real time terkait tingkat polusi. Indeks tersebut untuk awal akan memantau kualitas udara di 10 kota di India.

Terkait hal ini, Menteri Lingkungan Hidup India Prakash Javadekar mengatakan, indeks kualitas udara terbukti menjadi pendorong utama meningkatkan kualitas udara di perkotaan. Dengan adanya ini diharapkan akan meningkatkan kesadaran masyarakat kota untuk mengambil langkah-langkah mitigasi polusi udara. Indeks baru awalnya akan mencakup 10 kota antara lain Delhi, Agra, Kanpur, Lucknow, Varanasi, Faridabad, Ahmedabad, Chennai, Bangalore dan Hyderabad. Rencananya akan diperluas hingga lebih ke 60 kota. []

Sumber: pewartaekbis.com

read more
Ragam

Merkuri Diduga Cemari Sungai di Pidie dan Aceh Jaya

Inilah kondisi ikan yang mati akibat dugaan keracunan. Dagingnya lembek, mata bengkak, dan insang pecah. Dok: SulaimanInilah kondisi ikan yang mati akibat dugaan keracunan. Dagingnya lembek, mata bengkak, dan insang pecah.
Banda Aceh – Ribuan ikan mati dari aliran sungai di Pidie hingga Aceh Jaya, Aceh. Diduga, karena kebocoran penampungan rendaman pasir yang mengandung emas di Geumpang.

Kejadian itu berlangsung sejak 26 Juli, di Geumpang, Pidie. Aliran sungai yang terhubung ke Krueng Teunom, Aceh Jaya,  membuat ikan di sana mati. Warga yang juga keracunan setelah mengkonsumsi ikan tersebut dilarikan ke rumah sakit.

Kuddi, panglima krueng (pawang sungai) Sarah Raya, mengatakan, jarak antara Geumpang hingga ke Krueng Teunom sekitar 57 kilometer. “Dari hari raya ke tiga sampai ke mari, ikan mati,” kata Kuddi, yang dihubungi Sabtu (2/8/2014).

Adi Saputra, warga Teunom mengatakan, ikan-ikan itu mengapung terbawa arus sungai. Warnanya putih pucat. “Insang pecah. Dagingnya lembek,” kata Adi. Sementara Kuddi menambahkan, sisik ikan yang mati memerah, mata bengkak, dan kelamin di perut terburai.

Dua malam sebelum kejadian, Kuddi bersama warga menelusuri sungai mencari ikan kerling. Tak seperti biasa, ikan yang didapat sangat banyak. Ia belum tahu, jika di Geumpang banyak ikan yang mati. “Malam hari raya ke tiga, mulai banyak yang mati,” katanya lagi.

Di hari pertama kejadian, aktivitas masyarakat seperti biasa; mandi, mencuci dan buang air di sungai. Warga bahkan mengambil ikan yang mati untuk dikonsumsi. Namun, beberapa warga mengeluhkan pusing dan badan sakit. Empat orang dilarikan ke rumah sakit, di Teunom. Sejak itu, warga tidak lagi mengkonsumsi apapun yang berasal dari sungai.

Jufri Abdurrahman, Kepala Desa Padang Kleng, Kecamatan Teunom, mengatakan, kejadian itu belum pernah terjadi di daerahnya. Masyarakat telah dihimbau untuk tidak mengkonsumsi ikan sungai. Pasalnya, keracunan telah terjadi atas beberapa warga di tiga desa: Sarah Raya, Alu Meuraksa, dan Bintah.

Imum Mukim Leutung, Kemukiman Mane, Pidie, Tengku Sulaiman, menyebutkan, dugaan keracunan dari pertambangan tradisional semakin kuat. Pasalnya, pertambangan di sana, diduga tidak hanya menggunakan merkuri. Karbon, soda, obat tetes, hingga cairan berbahaya lainnya juga digunakan.

“Saat emas sudah dipisahkan, pasirnya dibawa turun ke bawah dan dibakar. Kandungan emas lebih banyak,” kata Sulaiman. Karbon yang terkadung dalam cairan itulah yang kemudian dibawa air hujan ke Krueng Geumpang hingga Krueng Teunom. Jika memang terbukti ikan itu mati karena keracunan pertambangan, kata Sulaiman, maka warga bakal menutup pertambangan emas itu.

Di Geumpang, kematian ikan terjadi setelah hujan turun, 26 Juli lalu. “Selama ini di Kemukiman Mane, diterapkan aturan tidak boleh membuka tambang di aliran sungai Krueng Mane. “Jika saluran pembuangan terhubung ke sungai harus tutup,” jelas Sulaiman.

Sehari setelah kejadian di Krueng Geumpang, ikan mati di Krueng Mane. Seminggu setelahnya sampai ke Krueng Teunom, aliran sungai yang langsung terhubung ke laut.

Di wilayah Kemukiman Mane, Sulaiman bersama tokoh masyarakat juga telah membuat pengumuman untuk tidak mengkonsumsi ikan dan air yang  bersumber dari sungai. “Padahal dari dulu, Krueng Mane sumber perekonomian masyarakat sekitar,” kata Sulaiman.

Sulaiman menjelaskan, petugas pemerintahan telah mengambil sampel ikan, untuk uji laboratorium. Senin, hasilnya keluar. “Saya sudah lapor bupati. Ini harus segera diatasi,” tandasnya. [005-mongabay-greenradio]

Sumber: TGJ

read more
Ragam

Kafe Ini Jual Sukses Jual Makanan dari ‘Sampah’

Kafe kecil di kota Leeds, Inggris, khusus menghidangkan makanan yang telah dibuang oleh supermarket dan restoran. Tujuannya adalah mengurangi sampah makanan global yang masih bisa dimakan.

Kafe ‘Pay As You Feel’ atau ‘Bayar Sesuka Hati’ terletak di wilayah Armley di Leeds. Menunya berubah setiap hari, dan kualitas hidangannya secara mengejutkan patut diacungi jempol – terutama kalau mempertimbangkan bahan-bahan yang digunakan.

“Sejak Januari 2014 kami sudah menyelamatkan sepuluh ton makanan yang tadinya mau dibuang,” ujar Ed Colbert, salah satu direktur The Real Junk Food Project yang mengelola kafe.

“Proyek ini bertujuan mengurangi sampah makanan. Di Inggris saja, 15 juta ton makanan dibuang setiap tahun. Kebanyakan masih bisa dimakan. Pada tingkat global, masalahnya lebih berat,” jelas Colbert.

Menurut Colbert, sepertiga suplai makanan global berakhir di tempat sampah. Ini termasuk peternakan, supermarket dan rumah tangga.

Sebagian besar bahan makanan diambil dari supermarket atau gudang pengemasan yang memberitahu staf kafe kalau ada makanan yang mau dibuang.

Ada juga orang-orang yang hendak bepergian dan datang membawa makanan yang kemungkinan besar basi selama ditinggal berlibur.

Penganan musisi ternama
Terkadang bahan makanan juga datang dari sumber tak terduga.

“Musisi ternama yang konser di Leeds suka menggelar pesta dan makanannya berlebih,” ungkap Colbert.

Kafe ini pernah menyiapkan dan menghidangkan makanan mahal seperti kaviar, yang umumnya tidak akan mampu dibayar oleh konsumen mereka. Sesuai nama kafenya, bayarannya juga sesuai kemampuan. Ada juga yang membayar dengan imbalan seperti membersihkan jendela atau menyediakan boks-boks bunga.

Label yang membingungkan

Salah satu penyebab berlimpahnya sampah makanan adalah label yang membingungkan.

“Konsumen memandang tanggal kadaluarsa dari segi kesehatan, dan bukan segi pemasaran, dan akhirnya membuang makanan,” kata Ed Colbert.

Sekeranjang apel, misalnya, masih akan terasa enak hingga tanggal tertentu. Dan meskipun rasanya sedikit berkurang sejak tanggal itu, mereka masih bisa disantap hingga berminggu-minggu kemudian.

Menteri Pertanian Belanda Sharon Dijksma sudah mendesak Uni Eropa untuk bertindak dan mengurangi pelabelan semacam ini untuk mengurangi sampah makanan.

“Saya mendukung pendekatan bersama Eropa untuk menjamin kesehatan pangan, namun aturan seperti ini seharusnya tidak berkontribusi bagi sampah makanan,” tulis Dijksma.

Ia menambahkan bahwa produk-produk dengan masa berlaku lama, seperti pasta dan nasi, lebih baik tidak diberi label tanggal kadaluarsa.

Para pengunjung kafe Pay As You Like mengaku tidak keberatan dengan fakta bahwa makanan mereka seharusnya menjadi sampah.

“Menakjubkan, saya suka – setiap hari saya mendapat sesuatu yang berbeda,” tutur Catherine Kidson. “Menurut saya ironis ketika ada orang kelaparan dan supermarket membuang-buang makanan.”

Konsumen lain menilai penyelamatan makanan dari tempat pembuangan sampah sebagai menguntungkan. “Ini menciptakan lingkungan yang lebih ramah secara ekologis,” papar Benjamin Sykes. “Makanan diberi kesempatan kedua ketimbang ditaruh di tempat pembuangan sampah dan menciptakan metana.”[]

Sumber: dw.de

read more
Energi

Perubahan Energi Munculkan Bahaya Limbah

Dalam memenuhi kebutuhannya manusia memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia. Semakin banyak jumlah manusia yang ada maka semakin banyak pula sumberdaya alam yang digali, diolah dan dijadikan berbagai produk yang siap digunakan dalam memenuhi kebutuhan manusia, baik kebutuhan pokok atau primer maupun sekunder bahkan tersier.

Dalam proses pengambilan, pengolahan dan pemanfaatan sumberdaya alam, terdapat sisa yang tidak digunakan lagi. Sisa tersebut dibuang kerena tidak dibutuhkan lagi. Sisa dari proses inilah yang kemudian biasanya kita sebut dengan limbah, dimana kemudian limbah ini yang mencemari lingkungan baik pada perairan, udara dan daratan sehingga lama kelamaan merusak lingkungan.

Kerusakan lingkungan akibat pencemaan telah terjadi dimana-mana yang berdampak pada penurunan kemampuan lingkungan untuk memenuhi semua kebutuhan manusia. Bahkan, pencemaran dan kerusakan lingkungan menimbulkan berbagai dampak buruk bagi manusia seperti munculnya bermacam penyakit dan bencana alam.

Manusia untuk memenuhi kebutuhannya melakukan berbagai kegiatan baik untuk memenuhi sandang, pangan dan papan yang merupakan kebutuhan pokok tetapi juga, kebutuhan sekunder dan tersier seperti kendaraan bermotor, alat-alat pertanian, alat-alat rumah tangga dan lain-lain. Berbagai kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pada akhirnya menghasilkan yang namanya sisa berupa sampah atau limbah yang dibuang ke lingkungan.

Hal ini pada dasarnya terjadi karena setiap aktivitas manusia adalah sebuah proses pengubahan zat atau energy dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Setiap proses tersebut tidak dapat sepenuhnya diubah, melaikan selalu ada sisa atau disebut entropy yang kemudian menjadi sampah atau limbah yang masuk atau dimasukan ke lingkungan.

Salah satu contoh sederhana dari entropy adalah saat kita makan dan terjadi proses perubahan energy saat itu. Tidak semua makanan dapat diubah menjadi energi seluruhnya pasti akan ada sisa dalam bentuk kotoran atau tinja.

Begitulah dengan kegiatan industri, tidak semua bahan mentah diubah menjadi produk industri yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari, melainkan akan ada sisa yang kemudian menjadi sampah atau limbah dan jika tidak diolah dengan baik maka limbah tersebut dapat menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan.

Salah satu sumber pencemaran lingkungan adalah kegiatan rumah tangga dan perorangan mulai dari kegiatan memasak, mencuci, dan buang air. Selain itu , dalam rumah tangga juga terdapat kegiatan konsumsi, baik bahan organik maupun anorganik yang sisanya dibuang ke lingkungan.

Kegiatan-kegiatan tersebut menghasilkan limbah baik berbentuk padat maupun cair baik organik maupun anorganik. Untuk limbah yang organik berasal dari sisa sayuran dan makanan lainnya mundah untuk hancur dan juga bisa dimanfaatkan sebagia bahan kompos tetapi, anorganik sulit hancur meski sudah ditimbun. Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan limbah dari kegiatan mencuci berupa sabun dan diterjen serta bahan pemberih lainnya ( misalnya pembersih lantai).

Deterjen yang dibuang ke lingkungan akan menggangu kehidupan yang ada di perairan baik itu sungai , danau, ataupun kolam. Dimana larutan sabun akan menaikan pH atau keasaman air, sehingga dapat menganggu kehidupan organisme air. Kegiatan rumah tangga yang lain adalah berupa buang air besar atau tinja . kotoran manusia ini dapat mencemari air sungai dan air tanah dengan berkembangnya bakteri koli yang dapat menyebabkan penyakit diare.

Semoga setelah membaca bacaan ini diharapkan kita sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan berupaya mencegah kerusakan lingkungan.

read more
Ragam

Balthasar Kunjungi Kawasan Pembuangan Limbah Rancaekek

Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengunjungi daerah terkena dampak pembuangan limbah industri tekstil di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu.

“Kita harus melakukan sinergi. Masyarakat harus bisa makan dan minum sehat termasuk memperoleh lingkungan sehat,” kata Balthasar di sela-sela kunjungannya ke Rancaekek.

Sebagaimana diberitakan, warga Rancaekek sempat mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar mengatasi pencemaran sungai dari limbah industri di lingkungan mereka.

Polusi sungai tersebut memicu kerusakan lingkungan dan menjalar ke lahan pertanian milik warga setempat. Dengan begitu membuat ratusan hektare sawah, sumber air dan perikanan milik warga menjadi tidak produktif.

Pencemaran limbah industri itu melanda sejumlah sungai-sungai di kawasan Rancaekek seperti Sungai Cikijing, Cimande dan Cikeruh.

Diduga pencemaran sungai itu terjadi karena banyak pabrik yang membuang limbah tanpa mengolah terlebih dahulu. Padahal warga di kawasan tersebut bergantung pada sungai, di antaranya untuk pengairan pertanian, perikanan, sumber mata air dan untuk kebutuhan penunjang hidup lainnya.

Dengan pencemaran sungai tersebut membuat air sungai tidak mendukung untuk dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Berdasarkan pantauan Antara, sungai nampak hitam pekat yang mengindikasikan tidak ada daya dukung untuk kehidupan. []

Sumber: antaranews.com

read more
Kebijakan Lingkungan

Puluhan Demonstran Anti Proyek Limbah Ditangkap

Polisi di China mengatakan telah menangkap sedikitnya 53 orang terkait demonstrasi lingkungan hidup yang berubah menjadi aksi kekerasan hari Sabtu (10/5/2014). Demonstrasi itu menentang rencana pembangunan sebuah tempat pembuangan limbah besar di kota Hangzhou Timur.

Dalam pernyataan yang rilis hari Senin (12/5/2014), polisi di Hangzhou mengatakan tujuh demonstran lainnya telah ditangkap karena “menyebarluaskan isu” tentang hal tersebut di situs-situs media sosial.

Demonstrasi di Hangzhou menjadi aksi kekerasan ketika pihak berwenang berupaya membubarkan demonstrasi tersebut. Sedikitnya 10 demonstran dan 29 polisi luka-luka dalam konfrontasi itu. Kantor berita resmi Xinhua mengatakan lebih dari 30 mobil dijungkirbalikkan.

Para pejabat mengatakan mereka akan mengupayakan dukungan publik bagi pembangunan proyek pembuangan limbah itu sebelum berupaya membangunnya.

Demonstrasi ini bukanlah aksi besar pertama menentang proyek-proyek industri di China, dimana banyak kota diselimuti kabut tebal hampir sepanjang tahun.
Sumber: voaindonesia.com

read more
Energi

BBM Mahal, Pabrik Jamu Manfaatkan Limbah Pabrik

PT Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memanfaatkan limbah pabrik sebagai sumber energi untuk memproduksi jamu dan obat-obatan. Limbah pabrik ini lebih murah ketimbang bahan bakar minyak dan gas bumi.

“Suatu hari nanti harga bahan bakar minyak dan gas akan meningkat. Kami tidak bisa selamanya menggunakan bahan bakar fosil untuk menopang operasional perusahaan,”kata Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat, di Jakarta, Jumat (25/4/2014).

Menurutnya, volume limbah yang bisa diolah mencapai 35 ton per hari. Namun, Sido Muncul baru bisa mengolah 12 ton limbah per hari. Irwan mengungkapkan Sido Muncul tengah membidik pasar Asean dan Jepang. Untuk itu, Sido Muncul akan bekerja sama dengan perusahaan Thailand dan Jepang.

“Agar seluruh limbah yang dihasilkan bisa dimanfaatkan, perseroan perlu menambah 4-5 mesin lagi,” jelas dia. Satu mesin membutuhkan biaya investasi Rp 1,2 miliar.

“Perusahaan Jepang ingin Sido Muncul menjual produk-produk mereka di Indonesia. Sebaliknya, dia akan menjual produk Sido Muncul di Jepang,” jelas dia.

Adapun perusahaan Thailand bakal berperan menjadi distributor produk Sido Muncul untuk pasar Thailand, Vietnam, dan Kamboja. “Saat ini prosesnya baru mulai penjajakan,” jelas dia.

Sumber: merdeka.com

read more
1 2 3 5
Page 1 of 5