close
Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (kiri) saat deklarasi di Gedong Joang, Jakarta, dan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa saat deklarasi di Rumah Polonia, Jakarta, Senin (18/5/2014) | Foto: TRIBUNNEWS/DANY PERMANA dan WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA

Tanggal 9 Juli 2014 nanti seluruh Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi yaitu memilih presiden untuk periode 2014 – 2019. Semua pihak berharap presiden terpilih nanti dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat Indonesia yang sepertinya masih jauh panggang dari api. Seluruh sektor di Indonesia semenjak kemerdekaan hingga kini masih babak belur. Sektor lingkungan tak ketinggalan, masih merupakan sektor yang telah lama tidak dikelola dengan serius secara praktek. Padahal kualitas lingkungan yang baik dapat membawa kesejahteraan rakyat ke level yang lebih tinggi.

Pencapaian kesejahteraan ini sangat minim dirasakan terutama bagi masyarakat pedesaan, dimana sebagian besar penduduk Indonesia tinggal dan kerusakan lingkungannya semakin hari semakin parah. Kedua calon presiden, Prabowo Subianto dan Joko Widodo tampaknya menyadari akan pentingnya lingkungan. Keduanya telah memasukan isu lingkungan ke dalam visi dan misinya.

Sebagaimana yang telah dianalisis oleh Alamendah dalam blognya, kedua pasang capres dan cawapres telah memuat isu-isu lingkungan hidup dalam visi, misi, dan program aksi yang mereka serahkan pada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dengan visi misi setebal 42 halaman yang dilabeli judul “Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian. Sedangkan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dengan visi misi setebal 9 halaman yang berjudul “Membangun Indonesia yang Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur, serta Bermartabat”.

Pasangan capres dan cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla memiliki visi dan misi terkait lingkungan hidup yang lebih detail dan panjang dibandingkan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang lebih singkat. Secara kasat mata hal ini seolah-olah Jokowi lebih serius memandang masalah lingkungan dibanding rivalnya Prabowo. Tetapi semuanya masih perlu dibuktikan lebih lanjut.

Ada hal yang juga tak kalah pentingnya dibanding hanya memelototi visi dan misi kedua kandidat di atas kertas yaitu track record kedua capres ini. Secara kebetulan kedua mempunyai hubungan yang erat dengan “kehutanan”, salah satu wilayah Indonesia yang rusak berat. Prabowo adalah pengusaha di bidang kehutanan, memiliki beberapa lahan penguasaan hutan. Sementara Jokowi adalah sarjana Kehutanan keluaran kampus terkenal Universitas Gajah Mada. Selain itu Jokowi juga adalah pengusaha mebel yang notabene juga menggunakan kayu, produk dari kehutanan.

Perlu ada tracking yang jelas untuk melihat rekam jejak keduanya dalam bidang kehutanan, apakah kedua bermasalah dengan sektor kehutanan atau tidak. Jangan sampai jika ada rekam jejak negatif terulang kembali. Kalaupun jejak positif, ya silahkan saja mengulangnya.

Karena itu mari kita pantau bersama-sama program lingkungan kedua capres. Bukan saja tentang hutan, tetapi masih banyak isu lain yang perlu perhatian. []

Tags : capreslingkunganpemilu

Leave a Response