close

April 2014

Kebijakan Lingkungan

Danau Erie yang Hancur Akibat Pencemaran

Danau Erie merupakan danau terbesar keempat dari lima danau terbaik dan populer di Amerika Utara. Dengan luas permukaannya, danau ini menjadi yang terbesar ke-11 di dunia.

Seperti yang dilansir dari Amusingplanet, selain untuk sumber kehidupan penduduk setempat, danau ini merupakan tujuan favorit wisatawan lokal. Bukan hanya itu, air dari danau ini sering dimanfaatkan manufaktur bagi keperluan mereka. Serta dari danau ini, mengalirlah listrik tenaga air ke Kanada dan Amerika Serikat.

Sayang, keindahan danau ini harus dilunturkan oleh pencemaran lingkungan yang terjadi selama puluhan tahun lalu. Tak hanya itu, isu penangkapan ikan secara berlebihan pun mulai ramai, serta kematian ganggang akibat polusi membuat danau ini berubah menjadi serbahijau karena limbah.

Ganggang hidup biasanya akan mengambang di permukaan air, serta dapat berkembang biak secara cepat. Ketika mati, mereka akan tenggelam ke dasar danau, di mana mereka akan membusuk dan menyerap oksigen yang ada dalam air dan menciptakan zona mati dan semua hewan akhirnya tidak dapat bertahan hidup. Pada 2011, ratusan ikan mati di danau ini akibat pencemaran tersebut.

Akibatnya, muncul pula ganggang beracun yang dapat mematikan semua hewan yang ada di danau. Bahkan, seekor anjing akan mati jika berenang dalam air dengan populasi gangang Microcystis aeruginosa tersebut. Kini, Erie tak lebih dari sebuah danau biasa yang sudah tercemar. Bahkan, danau ini mulai ditinggalkan wisatawan sejak danau mulai tak aman.[]

read more
Ragam

Chevron Turunkan Tim Khusus Tangani Minyak Tumpah

Menyusul kunjungan tim KLH Kota Dumai di terminal 4 pelabuhan Dumai tanggal 28 Maret dan 4 April lalu, manajemen PT Chevron Pacific Indonesia (Chevron) bersama dengan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Pertamina RU II, dan pemilik Kapal Medelin West, hari ini Selasa (8/4/2014) bertemu dengan jajaran Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Dumai.

Pertemuan tersebut untuk berkoordinasi mengenai kejadian tumpahan minyak yang berasal dari Kapal Medelin West pada tanggal 26 Maret 2014.

Seperti yang diinformasikan sebelumnya, Chevron menurunkan tim khusus penanganan tumpahan minyak untuk membantu pihak Medelin West membersihkan tumpahan minyak saat proses pengisian minyak mentah ke kapal. Selain mengisolasi lokasi tumpahan minyak, para petugas Chevron juga langsung membersihkan tumpahan minyak di laut pada saat yang sama. Tim ini mengerahkan peralatan dan kru yang terlatih untuk membersihkan minyak dari permukan laut.

“Chevron selalu siap dan siaga untuk mengantisipasi kondisi-kondisi yang tidak diharapkan, khususnya terhadap tumpahan minyak dari Kapal Medelin West. Kami berinisiatif membantu membersihkan tumpahan minyak dari Kapal Medelin West sebagai bentuk kepedulian Chevron terhadap lingkungan,” ujar Manager HCT – CTOM, Aristo Joeristanto.

Pada saat kejadian Chevron menginformasikan kepada KSOP Dumai sebagai pihak yang berwenang, yang kemudian langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan koordinasi penanganan tumpahan minyak dari Kapal Medelin West. Chevron juga mengirimkan surat laporan peristiwa tumpahan minyak ini kepada KLH Kota Dumai sehari setelahnya.

“Saya telah melihat langsung kesiapan dan kesigapan Chevron dalam penanganan tumpahan minyak, yang secara prosedural sudah melaporkannya kepada pihak berwenang, dalam hal ini KSOP Dumai,” jelas Kasi Pengawasan, Pengamanan, dan Penyidikan Pelanggaran terhadap Kapal, Edison Simorangkir.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Dumai, Basri, menghimbau seluruh stakeholder di sektor migas untuk meningkatkan keandalan dan kesiapsiagaan dalam penanggulangan tumpahan minyak di wilayah perairan.

“Saya berharap agar perusahaan lain dapat melakukan hal yang sama seperti yang telah dilakukan Chevron dalam kesiapan dan menanggapi kejadian ini,” katanya mengakhiri penjelasannya.[]

Sumber: riauterkini.com

read more
Ragam

Pemilih Cerdas Pilih Caleg Punya Visi Lingkungan

Pemerhati dan pegiat lingkungan yang juga Ketua Lembaga Kajian Lingkungan Hidup (LKLH) Aceh Ir TM Zulfikar MP mengatakan, di tengah ancaman percepatan perubahan iklim dan krisis ekologis, Indonesia dan Aceh sudah tentu membutuhkan sosok pemimpin bukan hanya presiden, gubernur, bupati dan walikota, namun juga anggota DPR/DPD/DPRD yang memiliki visi untuk menciptakan perbaikan lingkungan.

“Karena beberapa hari lagi kita akan melaksanakan pemilihan umum anggota legislatif maka yang akan kita pilih untuk duduk atau menjadi anggota dewan harus mereka yang memiliki visi yang jelas terhadap lingkungan,” kata Zulfikar, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, pembangunan yang berorientasi semata-mata untuk pertumbuhan ekonomi ternyata telah menyebabkan peminggiran rakyat dan hancurnya berbagai ekosistem dan keanekaragaman hayati yang ada.

Untuk itu, perlu ditegaskan betapa pentingnya menghadirkan pemimpin yang bersih, adil dan peduli terhadap kesejahteraan rakyat dan lingkungan hidup. Di samping itu politik berbiaya besar sudah seharusnya bisa diubah dengan kerja keras dan sistem verifikasi pendanaan yang jelas.

Rakyat, kata Zulfikar, berhak mengetahui asal muasal dana yang digunakan pemerintah karena banyak calon atau anggota legislatif yang menggunakan jabatannya untuk mendapatkan keuntungan dari berbagai cara yang tidak baik, serta bantuan perusahaan yang ingin meraup keuntungan yang lebih banyak.

“Jadi biasanya mereka berdalih melakukan pembangunan dan perubahan di suatu kawasan tertentu, tapi ujung-ujungnya untuk kepentingan kelompoknya dan partainya tanpa mempedulikan dampak dari kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkan,” katanya.
Karena itu, masyarakat berhak untuk tidak memilih calon anggota legislatif yang tidak bermoral dalam hal politik dan lingkungan.

Yang perlu dipahami, kata dosen Fakultas Teknik Lingkungan Universitas Serambi Mekkah ini, pertumbuhan ekonomi dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan. Tidak perlu ada ketakutan bahwa pertumbuhan ekonomi akan terganggu jika kita mendukung pelestarian lingkungan.

“Makanya pemilu legislatif nanti diharapkan mampu menjadi momentum untuk menumbuhkan kesadaran publik bahwa kita sedang dan akan mempertaruhkan masa depan anak cucu kita kepada pemimpin yang akan terpilih pada pemilu legislatif tersebut,” ujarnya.

Oleh sebab itu, ia mengingatkan supaya rakyat lebih cerdas untuk menentukan pilihan mereka. “Pilihlah para caleg yang berkualitas dan tidak terlibat pada tindakan perusakan lingkungan serta peduli dan ikutserta pada berbagai upaya pelestarian lingkungan hidup,” harap Zulfikar..

Diharapkan juga orang-orang yang menjadi wakil rakyat dan pemimpin seharusnya memberikan contoh yang baik, seperti tidak melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan. Selain itu juga tidak melakukan tindakan yang menghalalkan segala cara untuk memenangi pertarungan politik dalam pesta demokrasi rakyat lima tahunan tersebut. []

Sumber: medanbisnis.com

read more
Hutan

Panggilan Melindungi Hutan Kita

Saya dan beberapa rekan berangkat ke Riau untuk menjalankan aktivitas penting yang menjadi DNA bagi Greenpeace: Bearing Witness. Bearing Witness kali ini berkaitan dengan kampanye Protect Paradise, sebuah kampanye untuk menghentikan tangisan berkepanjangan dari hutan Sumatera. Sejak ditugaskan kantor (RAcK Digital) untuk membantu kampanye Protect Paradise, perlahan paradigma saya terhadap mekanisme berjalannya dunia berubah, menjadi lebih utuh.

Dari hanya sekedar usaha menaikkan angka dalam petisi untuk menyelamatkan harimau dan hutan Sumatera, kemudian dibuat mual saat mendapat induksi dari Greenpeace mengenai keadaan hutan dan dunia saat ini, hingga merasa hampir putus asa, seolah tidak ada lagi yang bisa dilakukan, saat menjalani Bearing Witness ke Riau. Perjalanan ini adalah pengalaman yang mengoyak kotak nyaman saya dan mengirim saya pada realita akar dunia.

Kami mengunjungi tiga tempat dengan cerita yang amat berbeda. Desa Dosan, yang sering saya ceritakan melalui tulisan maupun secara langsung pada lingkungan saya adalah lokasi pertama yang kami kunjungi. Desa ini memiliki kearifan yang terpancar melalui Pak Dahlan, tokoh desa yang menyediakan tempat bermalam bagi tim kami yang berjumlah 14 orang. Desa Dosan adalah desa yang sudah memiliki komitmen untuk tidak lagi melakukan deforestasi, dan melakukan perkebunan sawit yang berkelanjutan. Mereka menerima asupan ilmu pengetahuan dari LSM setempat, Perkumpulan Elang, yang menekankan intensifikasi produksi, bukan ekstensifikasi. Di balik komitmen ini adalah kesadaran warga bahwa hutanlah yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan mereka, dan generasi penerus mereka.

Berkendara sekitar 5 jam dari Dosan, kami tiba di Teluk Meranti, di tepi Sungai Kampar. Kami bermalam di rumah Pak Daus, seorang warga lokal yang hingga kini bertahan untuk tidak menerima rayuan perusahaan yang membuka hutan di daerahnya. Berbeda dengan Desa Dosan, obrolan lepas makan malam kami dengan beberapa warga menimbulkan kegelisahan.

“Kuncinya di pemerintah, kalau begini terus, sudah tidak ada harapan lagi di Teluk Meranti ini” ucapan Pak Dani malam itu mengunci mulut saya. Pak Dani adalah warga tertua yang berdiskusi dengan kami malam itu, di tahun 2009, saat Greenpeace melakukan kampanye di daerah itu, Pak Dani adalah salah satu warga lokal yang memberi dukungan penuh. Teluk Meranti dikelilingi konsesi milik beberapa perusahaan besar juga perusahaan menengah yang sering disebut toke atau cukong, yang sering melakukan penebangan ilegal.

Di depan rumah pak Daus ada dermaga kecil yang menjorok ke aliran Sungai Kampar. Berbaring di dermaga saat malam hari, memandang begitu banyak bintang di langit, mendengar suara debur air sungai dan sesekali cengkrama nelayan-nelayan yang sedang menangkap udang, adalah pengalaman yang membawa otak dan hati saya pada kondisi tenang yang belum pernah saya alami.

4.5 jam perjalanan darat dari Teluk Meranti, kami tiba di lokasi akhir perjalanan Bearing Witness, Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Sama seperti di Teluk Meranti, di TNTN mata kami dimanjakan pemandangan luar biasa, namun telinga dan hati kami dilukai berita buruk yang tengah terjadi. Sejak diresmikan tahun 2004, hingga kini, luas TNTN telah berkurang hingga separuh, dari 83,000 hektar kini hanya sekitar 40,000 hektar, selebihnya telah berubah menjadi perkebunan sawit dan akasia. Kebanyakan lahan yang beralih fungsi ini dimiliki atau dioperasikan oleh warga setempat atau para toke, mereka mengaku ‘tidak tahu’ bahwa lahan yang mereka kelola adalah wilayah TNTN.

Erich Fromm, seorang tokoh di dunia psikologi, sosial dan filosofi, melalui buku “To Have or To Be?” menyatakan pemikirannya mengenai dua mode yang mendasari manusia dalam menandakan eksistensinya: having dan being. Mode having terfokus pada kepemilikan material, kekuasaan, agresi, dan merupakan basis dari keserakahan, iri, dan kekerasan. Sementara mode being berbasis cinta kasih, kepuasan dalam berbagi, dan aktivitas produktif. Having dan being bisa dipahami sebagai pilihan gaya hidup.

Saya pernah berpikir bahwa saya dinilai dari apa yang saya miliki, sehingga saya terpacu untuk memiliki sebanyak mungkin dan sebagus mungkin, dan inilah yang menyebabkan dunia tidak lagi seimbang. Berkat pemikiran saya saat itu, dan mungkin anda, produsen terus memacu produksi, pemasar menggenjot permintaan masyarakat, masyarakat terbuai. Kenyataan bahwa sumber daya alam terus dikuras, binatang dan tumbuhan punah, kutub mencair, dan bahwa pola iklim berubah, tidak sampai ke hati manusia.

Kenyataannya, kita dinilai dari apa yang kita lakukan, dan penilaian sesungguhnya bukan oleh manusia, melainkan oleh Sang Pencipta. Saya tidak bermimpi untuk bisa mengubah dunia menjadi lebih baik, saya bermimpi untuk mati sebagai orang yang tidak pernah berhenti menyerah mengusahakan perubahan, melakukan kebaikan.

Sumber: greenpeace.or.id

read more
Sains

Mobil Ramah Lingkungan VW Masuk Pasar Inggris

Mobil ramah lingkungan terbaru dari produsen mobil Volkswagen (VW), Golf GTE siap diperkenalkan minggu depan. Rencananya Golf GTE Hybrid bakal dipamerkan bersamaan dengan ajang Gadget Show Live di NEC Birmingham, Inggris.

Seperti dilansir newspress, Senin (7/4/2014) tampang dari VW Golf GTE hybrid bukan pertama kali diperkenalkan, tapi sebelumnya sudah pernah dipamerkan dalam ajang Geneva Motor Show.

Namun bisa dipastikan VW Golf GTE ini baru pertama kali diperkenalkan di Inggris. Dan di hadapan para pecinta Gadget di Inggris.

Golf GTE hybrid telah mengadopsi 2 mesin, jika digabungkan maka mobil ini pun mampu menyemburkan tenaga hingga 204 PS dan 350 Nm, dan bisa berlari hingga 580 mil. Namun jika dipecah mesin bensin 1.4 liter TSI Direct-Injection ini bisa berlari hingga 150 PS dan untuk motor listrik bisa berlari hingga 102 PS motor listrik.

Bicara soal akselerasi, jika kedua mesin ini digabungkan bisa hanya butuh waktu 7,6 detik 0-100 km/jam dan bisa mencapai topspeed hingga 138 mil/jam. Dan jika hanya menggunakan mesin listrik mobil ramah lingkungan ini bisa berlari hingga 81 mil/jam. Dan emisi gas buang (CO2) yang dihasilkan bisa mencapai 35 g/km.

Sumber: detikoto.com

read more
Green Style

Di Kantor pun Anda Dapat Berkebun

Sejalan dengan perkembangan urban farming atau kegiatan berkebun di perkotaan, menjadikan berkebun itu bisa dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja. Ketersediaan lahan yang terbatas bukanlah suatu halangan untuk mematahkan keinginan seseorang yang ingin berkebun. Selama ada keinginan dan kemauan keras, dimanapun tempatnya bisa saja digunakan untuk berkebun. Ya, di kantor pun ternyata tetap bisa berkebun.

Ide berkebun di kantor ini berawal dari kekhawatiran terhadap perubahan iklim serta kondisi lingkungan yang semakin tidak sehat. Semua perusahaan bisa memberikan kontribusi kecil untuk lingkungan yang diwujudkan dengan memanfaatkan taman kantor dan sisa lahan di kantor untuk berkebun. Aksi hijau ini bisa membuat suasana kantor lebih hijau.

Perusahaan bisa menyebarkan semangat positif peduli lingkungan di perkotaan dengan program urban farming yang juga bisa diterapkan di perkantoran. Kegiatan berkebun di kantor dapat dilakukan dengan memanfaatkan sisa lahan, taman kantor, maupun dengan menggunakan pot yang bisa difungsikan sebagai penghias ruangan dengan ditanami beraneka tanaman hias.

Mengapa berkebun di kantor? Yap, kantor bagi sebagian besar orang adalah rumah kedua, karena mulai pagi hingga sore atau bahkan petang mereka menghabiskan waktunya di kantor.

Menjadi sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk membuat kantor yang senyaman mungkin untuk pegawainya. Satu ruang hijau seperti taman di luar ataupun di dalam kantor bisa membantu untuk menjaga produktifitas kerja. Uniknya, taman yang ada di pekarangan perusahaan ini juga dimanfaatkan untuk berkebun secara organik karena tidak menggunakan bahan-bahan kimia untuk proses pemupukan maupun perawatan tanaman.

Kegunaan taman kantor  yang juga difungsikan untuk berkebun tidak hanya sebagai penghias saja, tentunya juga memiliki manfaat. Misalnya saja sebagai pilihan tempat beristirahat untuk penghilang rasa kepenatan dari menatap layar komputer selama berjam-jam pada saat pekerjaan kantor menumpuk, penyuplai udara segar nan sejuk di area kantor, serta tidak ketinggalan yakni untuk memperindah kantor menjadi lebih hijau yang membuatnya menjadi lebih asri dan nyaman.

Di taman kantor juga terdapat gazebo yang dapat digunakan oleh karyawan untuk bersantai menikmati udara segar pada saat jam istirahat.

Untuk penataan taman dan kebun di perusahaan ini, disusun apik secara berkelompok dengan mengelompokkannya berdasarkan jenis tanaman ataupun teknik berkebun yang digunakan. Penyusunan secara berkelompok dengan jenis yang sama pada masing-masing kelompok dapat menciptakan keindahan dan suasana yang nyaman. pengelompokan itu terdiri dari jenis tanaman hias, tanaman tabulampot, hidroponik, vertikultur, dan akuaponik.

Untuk sekelas berkebun di kantor dengan memanfaatkan sisa lahan dan taman kantor, kebun di perusahaan ini termasuk ke dalam kebun yang cukup produktif karena jenis tanaman yang dikembangkan cukup beraneka ragam dan terus berjalan hingga saat ini.

Mulai dari jenis tanaman buah-buahan seperti durian, rambutan, nangka, jeruk, jambu, markisa, dan belimbing, jenis sayuran seperti selada, sawi, caisim, cabe, terong, tomat, kol, dan kangkung yang dikembangkan secara hidroponik, vertikultur, dan akuaponik, jenis tanaman hias seperti beraneka jenis anthurium dan anggrek, hingga jenis tanaman perkebunan seperti lada dan vanili berhasil ditanam dan telah menghiasi taman dan kebun yang ada diperusahaan ini.

Hasil panen buah dari kegiatan berkebun di kantor tersebut bisa dinikmati oleh seluruh karyawan. Setiap kali panen, hasilnya akan dibagikan secara merata untuk seluruh karyawan untuk dimakan bersama-sama, bahkan karyawan juga bisa memetik sendiri secara langsung ketika memiliki waktu senggang.

Memakan buah dari hasil petik di kebun sendiri itu dianggap lebih menyenangkan bagi karyawan karena menimbulkan kepuasan tersendiri dibandingkan dengan membelinya di toko buah atau di supermarket.

Sedangkan untuk hasil panen sayuran, akan dijual kepada karyawan yang berminat untuk membelinya, karena hasil dari penjualan sayuran itulah yang akan digunakan untuk pembelian bibit dan untuk proses perawatan tanaman agar kegiatan berkebun di perusahaan ini bisa terus berjalan.

Kegiatan berkebun di kantor ini bisa di bawah kendali tim tertentu seperti tim research & development dengan dibantu beberapa tenaga lapangan. Beberapa karyawan di divisi lain pun – yang memiliki minat untuk berkebun – bisa turut andil dengan bersama-sama merawat dan mengembangkan kebun.

Selain itu, direktur perusahaan bisa meluangkan waktunya dengan turut serta turun ke lapangan untuk terus memantau perkembangan kebun, agar kegiatan berkebun tersebut dapat terus berjalan dengan baik.

Berkebun selain mengasyikkan juga membantu memberikan ruang terbuka hijau dan ketahanan pangan. Untuk saat ini berkebun bukan hanya sebagai pekerjaan petani yang konvensional saja, tetapi bisa menjadi suatu budaya baru bagi karyawan kantoran yang tak hanya bermanfaat secara ekologi tetapi punya nilai ekonomi dan estetika.

Akan tetapi, upaya-upaya ini masih perlu digaungkan, agar memperhatikan lingkungan alam tidak sekedar soal tren semata, melainkan kesadaran untuk mewujudnyatakan budaya baru ramah lingkungan.

* Penulis adalah alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Diponegoro, Semarang. Saat ini penulis bekerja dan tinggal di Yogyakarta.

read more
Perubahan Iklim

Kedubes Inggris Luncurkan Komik Perubahan Iklim

Kedutaan Besar Inggris di Jakarta meluncurkan komik berjudul Noru, mengisahkan keadaan dunia setelah terkena dampak buruk dari perubahan iklim, guna mengajak masyarakat Indonesia lebih waspada dan mulai berupaya melestarikan bumi.

“Saya baru tahu tentang Noru dari Kedubes Inggris di Korea Selatan. Harapan saya melalui komik Noru ini, masyarakat Indonesia yang membacanya mulai berpikir mengenai hal yang bisa dilakukan untuk mengubah iklim di bumi menjadi lebih baik,” kata perwakilan Kedubes Inggris di Jakarta, Stuart Bruce, di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, tujuan diterbitkannya komik online Noru di Indonesia adalah untuk meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim serta mendorong pemikiran dan diskusi seputar dampak perubahan iklim, khususnya di kalangan masyarakat usia muda.

Stuart juga mengatakan, laporan Climate Asia dari Media Aksi BBC, yang diluncurkan di Indonesia pada Oktober 2013, menunjukkan, masyarakat Indonesia memiliki pengetahuan paling minim tentang dampak perubahan iklim dibandingkan dengan masyarakat dari seluruh negara di Asia.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya berharap melalui penyebaran komik Noru itu, setiap orang Indonesia yang sudah membacanya dapat berpartisipasi untuk mencegah dampak buruk perubahan iklim dengan kegiatan pelestarian bumi.

“Saya berharap semua orang yang sudah baca Noru akan melakukan aksi sederhana saja untuk pelestarian bumi, seperti mematikan lampu bila tidak diperlukan atau membawa botol air dari rumah sehingga tidak perlu beli air botolan terus-menerus,” ujarnya.

“Saya juga berharap mereka yang sudah menonton akan menyebarkan informasi tentang Noru ini ke orang lain, agar yang lainnya juga tergerak melakukan sesuatu untuk bumi kita,” lanjutnya.

Noru, yang dalam bahasa Korea berarti rusa, diciptakan komikus Korea Selatan, Sung-Ho An. Komik online Noru ini pertama kali dikeluarkan dalam bahasa Korea oleh Kedubes Inggris dan British Council di Korea Selatan.

Situs www.noruindonesia.com akan diluncurkan bersamaan dengan episode pertama komik online Noru, yakni pada 2 April 2014. Episode selanjutnya akan diluncurkan melalui situs tersebut setiap dua minggu sekali.

“Episode kedua akan diterbitkan pada 16 April, episode ketiga pada 30 April dan seterusnya hingga episode ke-18 pada akhir November 2014,” jelas Stuart.

Hak publikasi dan terjemahan bahasa Indonesia untuk Noru Indonesia didukung sepenuhnya oleh Kedubes Inggris dan Unit Perubahan Iklim Inggris di Jakarta.

Sumber: antaranews.com

read more
Green Style

Ayo Bikin Rumahmu Ramah Lingkungan

Merencanakan pembangunan hunian saat ini haruslah berwawasan lingkungan hidup, artinya sebuah hunian tersebut haruslah memerhatikan keamanan lingkungan hidup juga ramah terhadap lingkungan dan hemat terhadappenggunaan energi. Hal ini pun kini sudah banyak diterapkan dihunian-hunian modern, selain ramah terhadap lingkungan, hunian dengan konsep ini pun didesain khusus agar bisa berhemat energy dengan nyaman. Hal ini pun kini menjadi isu penting dalam merencanakan pembangunan sebuah hunian.

Ubah kebiasaan
Hal terpenting yang bisa dilakukan untuk menghemat energi adalah mengubah kebiasaan tertentu. Matikan keran air saat menggosok gigi dan perbaiki semua keran air yang bocor atau tetap menetes saat sudah dimatikan. Kebiasaan ini mampu menghemat ribuan galon air per tahunnya. Jangan lupa juga untuk mematikan alat-alat elektronik yang tidak dibutuhkan, seperti televisi, radio, atau komputer. Selalu cabut kabel charger saat tidak digunakan juga salah satu cara menghemat listrik.

Gunakan lampu hemat energi
Ganti lampu di rumah dengan lampu neon hemat energi, yang hanya menggunakan 35% dari energi lampu pijar biasa. Saat siang hari, buka tirai rumah Anda untuk menggunakan sinar matahari sebagai penerangan alami dan matikan lampu saat meninggalkan ruangan. Nyalakan AC di waktu-waktu yang Anda rasa paling penting, entah itu siang atau malam hari. Selain itu, hindari memilih suhu terendah yang juga boros energi. Secara rutin lakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah ada kebocoran atau kerusakan, untuk menghindari pemborosan akibat AC rusak.

Buat Jadwal penggunaan Listrik
Buat sistem pencahayaan yang baik sehingga tidak perlu menghidupkan lampu di siang hari. Buat jadwal mencuci dalam satu minggu, dan gunakan mesin cuci sesuai kapasitas, jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit. gunakan pengering bila hanya benar-benar perlu. Buat jadwal menyetrika seminggu sekali, karena proses pemanasan setrikaan memerlukan daya listrik yang cukup besar. Bersihkan kulkas secara rutin agar kinerja kulkas tetap optimal. Perhatikan meteran listrik dan segera evaluasi jika terjadi lonjakan penggunaan.

Desain Hunian
Ventilasi yang cukup dan dengan posisi tepat akan memperlancar sirkulasi udara dalam ruang agar tidak pengap dan lembab. Gunakanlah ventilasi silang, yaitu membuat ventilasi di sisi ruang yang berseberangan agar udara mudah mengalir. Hal selanjutnya yang bisa dilakukan adalah merancang peletakan lampu dengan pertimbangan optimalisasi. Misalnya, usahakan menaruh satu lampu di tengah ruangan agar cahayanya bisa menerangi seluas-luasnya ruang dan tidak perlu memasang banyak lampu sekaligus.[]

Sumber: neraca.co.id

read more
1 6 7 8 9 10
Page 8 of 10