Banda Aceh – Dua ekor orang utan dievakuasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dari sebuah perkebunan di Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Aceh. Satwa dilindungi tersebut terdiri dari induk dan anak dengan kondisi memprihatinkan.
“Kondisi induk terluka di beberapa bagian serta terkena tembakan senapan angin di matanya. Sedang bayi berumur sebulan dalam kondisi malnutrisi,” kata Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo melalui via chat WhatsApp, Selasa (12/3/2019).
Proses evakuasi itu dilakukan tim BKSDA pada Senin 11 Maret kemarin. BKSDA mendapat laporan terkait keberadaan induk dan bayi orang utan itu sekitar seminggu yang lalu.
Setelah mengetahui lokasi dan posisi satwa lindung tersebut, tim BKSDA Aceh bersama mitra OIC dan WCS mengerahkan tim melakukan upaya evakuasi dua ekor orangutan yang terdiri dari induk dan anak dengan kondisi induk orangutan kurang sehat, luka di tangan, kaki, jari tangan, serta mata kena peluru senapan angin. Namun naas, anaknya mati dalam perjalanan evakuasi.
“OU (orang utan) kemudian dibawa ke pusat rehabilitasi Sibolangit di Sumatera Utara. Tapi bayinya tidak dapat diselamatkan,” jelas Sapto.
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan di Sibolangit , induk OU mengalami patah tulang tangan dan kaki kanan serta jari, didapatkan 73 butir peluru senapan angin serta luka bacok yang sudah bernanah di punggung.
Nantinya Induk orang utan itu bakal dilepasliarkan kembali setelah dirawat di pusat rehabilitasi. Petugas juga mengobati luka yang terdapat di tubuh satwa tersebut.[fat]