close
Ragam

Pemerintah Akan Perluas Kampanye Publik Hidden Park

Penyerahan penghargaan kepada pengisi acara Hidden Park | Foto: ist

Kegiatan Hidden Park Taman Tebet merupakan salah satu alternatif wadah aktivitas positif masyarakat perkotaan dalam memanfaatkan potensi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Keterlibatan masyarakat secara luas perlu senantiasa digalakkan dalam kegiatan semacam ini, untuk meningkatkan kualitas kehidupan perkotaan dan menjaga kelangsungan RTH itu sendiri.

Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Penataan Ruang, Kementerian PU, M. Basuki Hadimuljono, saat menutup kegiatan Hidden Park 2013 di Taman Tebet Jakarta yang telah dilaksanakan sejak 26 Oktober sampai dengan 17 November 2013 setiap akhir pekannya (17/11/2013).

Kegiatan Hidden Park merupakan suatu kampanye pengaktifan taman kota sebagai ruang publik kreatif. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat memperoleh pengalaman interaksi yang baru dan menyegarkan antara individu, komunitas, dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) itu sendiri.

Kegiatan ini pun merupakan suatu eksperimen sosial yang untuk identifikasi aspirasi masyarakat perkotaan terhadap RTH dan memfasilitasi diskusi antar pemangku kepentingan sehingga membuahkan kemitraan. Pada akhir rangkaian kegiatan ini, diharapkan muncul gerakan budaya bertaman yang semakin meluas, menumbuhkan tanggung jawab, dan rasa memiliki warga kota terhadap taman-tamannya.

Dalam kegiatan ini terdapat berbagai acara kreatif yang antara lain terdiri atas Moonlight Theater, Sunday Market, dongeng anak-anak, Urban Farming, senam Yoga, workshop membatik, permainan outdoor dan pertunjukan seni.

Berbagai acara kreatif tersebut diselenggarakan oleh beragam komunitas seperti Klab Cekatan, Sahabat Kota, Si Dalang, Jakarta Games Society, Komunitas Dokter Olahraga dan sebagainya. Banyak pula pelaku dunia usaha yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini seperti Teh Kotak untuk Alam, Campina, Indika Energy, Coca Cola, dan sebagainya.

Pada acara penutupan Hidden Park 2013 ini dilaksanakan penyerahan penghargaan kepada segenap pengisi acara dari berbagai pemangku kepentingan yang turut berpartisipasi. Pada kegiatan ini pun diserahkan pula aspirasi masyarakat berbentuk Wish Ribbon yang pada umumnya mengharapkan perluasan taman kota serta peningkatan kualitas sarana publik di taman kota.

Untuk menjaga keberlangsungan pemanfaatan Taman Tebet untuk kegiatan positif, Dirjen Penataan Ruang secara simbolis menyerahkan beberapa sarana publik yang disediakan sejak kegiatan Hidden Park, yaitu Rumah Buku, static bike, pull up bar, TRX Suspension, dan static walk.

Setelah pelaksanaan Hidden Park pada 2012 lalu di Taman Langsat dan tahun ini di Taman Tebet, Ditjen Penataan Ruang akan mereplikasi kegiatan serupa di kota-kota lainnya di Indonesia. Konsep pengembangan kegiatan Hidden Park yang akan datang, antara lain akan mengedepankan konsep Green and Blue Development yaitu harmoni pengembangan ruang terbuka hijau untuk kelestarian sumber daya air. [rel]

Tags : hidden parktaman

Leave a Response