close
Bendungan Three Gorges Dam di China | Foto: epa/Corbis

Ketika China membutuhkan energi terbarukan sebesar 120.000 megawatt hingga tahun 2020, pemerintah mulai membangun bendungan di banyak sungai. Menurut China, ini adalah strategi yang aman untuk menekan polusi, mengontrol banjir dan meminimalkan perubahan iklim. Namun tidak semua ahli lingkungan dan ilmuwan di dunia setuju dengan strategi pemerintah China.

Pemerhati lingkungan menegaskan bahwa China sebaliknya telah menghalangi aliran bebas sungai, menghancurkan ekologi, memindahkan jutaan orang, meningkatkan kemungkinan gempa bumi dan akhirnya, ” menjual jiwa negara mereka untuk pertumbuhan ekonomi “.

Dalam membangun energi listrik terbarukan, insinyur China telah membangun mega – bendungan pada tingkat yang tak tertandingi dalam sejarah manusia. Jauh lebih besar dari Bendungan Hoover di Sungai Colorado – yang memiliki ketinggian 221 meter dan mampu menghasilkan listrik lebih dari 2.000 megawatt – sedang dibangun di sungai terbesar China. Bendungan yang dikenal dengan sebutan adalah Three Gorges Dam, selesai dibangun tahun 2008, membentang satu mil di Sungai Yangtze dan dapat menghasilkan sepuluh kali tenaga listrik daripada dari Bendungan Hoover. Namun Three Gorges hanya sebagian kecil program bendungan China saat ini.

Pemerintah sekarang terlibat dalam ekspansi baru bendungan berskala besar, waduk dalam waduk – sekitar 130 di seluruh Tenggara China.

Sejak tahun 1950 Cina telah membangun 22.000 bendungan dengan tinggi lebih dari 15 meter, kira-kira setengah dari total bendungan dunia saat ini . Selama tahun 1990, pertumbuhan ekonomi naik dan polusi udara mendorong kebutuhan energi bersih, mendorong China membuat mega – bendungan. Protes dari pemerhati lingkungan telah memperlambat beberapa bangunan bendungan dalam beberapa tahun terakhir . Tetapi di bawah 12 Rencana Lima Tahun yang ke-12 (2011-2015) pemerintah China tampaknya tidak lagi menahan diri. Oposisi telah ditekan dan pembangunan bendungan terus bergerak maju.

Sekitar 100 bendungan dalam tahap rekonstruksi atau perencanaan di sungai Yangtze dan anak sungainya. Semua sungai yang mengalir dari Dataran Tinggi Tibet, wilayah geologis tidak stabil dengan ketinggian rata-rata 4.500 meter (14.800 kaki). Aliran sungai mengalir turun dengan lembut, melewati batuan sedimen, menciptakan ngarai curam, banyak diantaranya lebih dalam dari Grand Canyon.

Pembangunan bendungan ternyata juga beresiko tinggi terhadap gempa bumi. Probe International, sebuah LSM Kanada, pada April 2012 memperingatkan bahwa hampir setengah dari bendungan baru Cina berada di zona tinggi hingga sangat tinggi resiko gempa dan sebagian besar sisanya dalam zona bahaya sedang.

Sumber: enn.com

Tags : bendunganekologisungai

Leave a Response