close
Sains

Membuat Plastik dari Kulit Pisang

Ilustrasi | Foto: int

Mahasiswa Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia berhasil membuat plastik ramah lingkungan dari kulit pisang. Adalah Muhammad Yusuf Maulana, yang menjadi inovator dalam menambah nilai dari zat dalam kulit pisang sebagai bahan pembuat plastik ramah lingkungan.

Maulan telah menunjukkan ketertarikannya pada kulit pisang sejak duduk di bangku SMA. Dalam sebuah karya tulis, ia pernah menelit kulit pisang yang berkaitan dengan daya listrik. Karya tulis itu kemudian menghantarkannya menjadi juara dua di kota kelahirannya, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Berbekal pengetahuan tersebut, Yusuf kemudian meneliti lebih lanjut kandungan lain yang terdapat dalam kulit pisang. Dia lalu mengetahui zat amilopektin yang terdapat dalam kulit pisang. Hal tersebut dikaitkannya dengan permasalahan lingkungan, salah satunya adalah masalah plastik.

Ide ini terinspirasi dari pembuatan plastik dari singkong yang dilakukan oleh salah satu ilmuwan di Tangerang, Banten. Singkong masih satu keluarga dengan pisang. Plastik dari singkong tersebut saat ini telah dikomersialisasikan.

Menurut Yusuf, produk plastik yang dihasilkan dari kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk plastik botol air mineral. Lantaran bentuk akhirnya berupa gel, maka kulit pisang dapat juga dimanfaatkan menjadi styrofoam ramah lingkungan. Saat ini, Yusuf dan tim masih terus melakukan uji coba untuk mendapatkan formula terbaik untuk dapat menghasilkan sebuah plastik.

Adapun cara untuk mendapatkan sebuah plastik, adalah dengan mengeringkan kulit pisang terlebih dahulu. Setelah kulit pisang menjadi kering dan busuk, kulit pisang kemudian dipotong-potong kecil. Potongan kecil tersebut kemudian diolah dengan sedikit campuran kimia dan didiamkan selama satu hari.

Setelah satu hari zat amilopektin dari kulit pisang akan keluar. Dari setiap kali pengolahan, kata Yusuf, akan dihasilkan lebih kurang 20 persen zat amilopektin. Yusuf dan tim terus berusaha menggodok penelitiannya hingga mencapai purwarupa (prototype). “Saat ini belum prototype, prosesnya masih panjang. Sejauh ini kami baru tahap ekstraksi,” ungkapnya.

Perkembangan penelitian kulit pisang tersebut, menghantarkan Yusuf dan tim mendapat berbagai penghargaan. Emisi beracun di dalam proses produksi kantong plastik berkontribusi terhadap pemanasan global, hujan asam, dank abut asap. Sampah plastik juga berkontribusi terhadap pencemaran lingkungan lantaran sulit terurai.

Sumber: perubahaniklim.co

Tags : bioplastikpisangplastik

Leave a Response