close

November 2013

Tajuk Lingkungan

Tata Ruang dan Catatan Sakit

Romantisme hutan sebagai zamrud khatulistiwa tampaknya terus memudar. Para pujangga mungkin sedang kehilangan syair tentang damai dan rimbunnya pohon-pohon. Hutan yang dahulu hijau kini berubah warna. Pertanda bahwa tegakan hutan yang dahulu lebat kini berkurang bahkan hilang.

Seperti Si bodoh yang menghambur-hamburkan hartanya, rezim penguasa secara turun temurun bersekutu dengan bandit dan bertindak serampangan, sesuka hati tanpa ada yang menghukum atau yang membuat perhitungan. Ketidak pedulian terhadap hal ini menunjukkan pertanda buruk.

Menjadi sangat riskan ketika laju deforestasi terus meningkat dari tahun ke tahun. Kebakaran hutan dalam skala besar terus berulang setiap tahunnya, pencurian kayu dan penyeludupan juga kian marak.

Memang desentralisasi dan otonomi daerah yang seluas-luasnya sedang berlangsung di tengah tuntutan masyarakat sekitar hutan yang menginginkan adanya rasa keadilan dalam pengelolaan hutan. Namun benturan kepentingan antara berbagai kelompok belum sepenuhnya mencapai titik temu. Ada kepentingan pemerintah pusat melawan daerah, juga kepentingan provinsi melawan kabupaten.

Sinisme terhadap pemerintah daerah yang tidak kreatif, sumber daya manusia yang tidak siap, hanya bersifat konsumtif, menjadi penonton yang baik dari segudang siasat pemerintah pusat, serta balas budi hutang politik dengan partai Si fulan, telah menjadi kecurigaan yang meluas. Semua cukup diatur dari sana.

Persoalan tata ruang provinsi/kabupaten yang tidak pernah tuntas adalah kanker ganas yang menambah runyam situasi dan memicu perebutan lahan, tumpang tindih areal dan konflik lahan antara masyarakat dengan pemegang konsesi.

Masa transisi yang terlalu panjang seolah sengaja diciptakan entah untuk kepentingan apa? Konkritnya, kondisi di lapangan begitu rawan, karena hampir tidak berlaku jaminan hukum tentang kepastian tata ruang dan lahan. Saling klaim, rebut merebut, penjarahan, pematokan batas dan kesewenang-wenangan.

Waktu demi waktu terus bergulir. Rezim demi rezim terus berganti seiring perkembangan sosial politik. Pola pemerintahan sentralistik dan militeristik telah runtuh, berganti rezim reformasi yang mengusung semangat demokrasi.

Desentralisasi dan otonomi daerah bahkan self government yang di dewa-dewakan itu ternyata bukanlah obat jitu atau formula yang ampuh bagi belantara di sana. Reformasi ternyata kosong isinya. Pada titik ini, ia tidak menunjukkan kemajuan sama sekali. Lembarannya bagaikan catatan-catatan sakit yang tidak berubah-ubah.[]

Sumber: hutan-tersisa.blogspot.com

read more
Ragam

Mafia Bantu Buang Limbah Nuklir Sembarangan

Pembuangan limbah nuklir di laut dan darat dengan aman membutuhkan biaya yang cukup besar.  Hal ini membuat banyak negara yang mempunyai fasilitas nuklir kebingungan membuang limbah mereka. Untuk menyiasati itu, perusahaan menyewa mafia membuangnya secara ilegal.

Baru-baru ini terungkap kasus di Italia mengenai praktek semacam ini. Penimbunan itu dikawatirkan menimbulkan lonjakan angka penderita kanker khususnya di Italia Selatan.

Senat Italia sedang menyelidiki hubungan antara polutan yang ditimbun itu dengan naiknya hampir 50 persen angka penderita tumor pada penduduk dari beberapa kota di sekitar Napoli.

Dalam dokumen rahasia tahun tahun 1997 dan baru sekarang dirilis ke publik, tertulis bahwa sebuah gembong mafia pernah mengaku dan mengingatkan pemerintah bahwa zat beracun yang mereka timbun di dalam tanah itu akan membunuh semua orang ‘dalam dua dekade’.

Data terakhir mencatat, terdapat kenaikan hampir 50 persen pada angka penderita tumor pada penduduk dari beberapa kota di sekitar Napoli. Napoli adalah ibukota Campania dan kota terbesar ketiga di Italia.

Mafia itu, Camorra Francesco Schiavone, yang pernah menjadi buronan kelas kakap dunia, mengatakan: “Penduduk itu semuanya beresiko pada mengalami kematian kematian akibat kanker dalam dua puluh tahun ke depan.

“Di kota seperti Casapesenna, Casal di Principe, Castel Volturno, dan sebagainya, mereka memiliki, kemungkinan, dua puluh tahun lagi untuk hidup. Bahkan saya berpikir tidak ada orang yang mampu bertahan.”

Para dokterpun sudah menyadari adanya peningkatan bahaya kanker di kota-kota sekitar Naples tahun 1990-an. Sejak saat itu angkanya meningkat sebesar 40 persen pada wanita dan 47 persen pada pria.

Perdagangan ilegal limbah berbahaya itu mulai terkuak ketika saat itu sepupu Francesco, Carmine Schiavone, diliputi rasa bersalah pada kerusakan lingkungan yang disebabkannya dan saudaranya.

Francesco Schiavone-pun akhirnya ditangkap untuk menjalani hukuman seumur hidup atas serangkaian kasus pembunuhan.

Dalam kesaksian rahasia di luar pengadilan ia memberitahukan pengacaranya, modus keluarga mafia klan Casalesi bekerja ‘layaknya operasi militer’ menimbun berton-ton limbah tersebut di lahan pertanian, gua-gua, pertambangan bahkan di tepi kota.

Keluarga mafia itu juga membuang limbah terkontaminasi di Danau Lucrino dan sepanjang pantai.

Tukang-tukang timbunnya beroperasi layaknya polisi sungguhan dengan seragam carabinier, serta senjata api. Mereka meraup keuntungan besar hingga 600 juta lira lama (£ 200.000) per bulan.

Industri ini digeluti klan ini secara sungguh-singguh pada tahun 1990 tetapi sesekali sudah berlangsung jauh sebelumnya.

Lumpur nuklir, dibawa dengan truk dari pabrik-pabrik di Jerman, dibuang di tempat pembuangan sampah, kata Schiavone. Bongkar muat dilakukan di malah hari dan diturunkan dengan beko.

Dia mengatakan, “Saya tahu di atas tanah itu ada ternak kerbau dan hidup sampai hari ini, di tempat tidak ada rumput tumbuh”

Biaya pembersihan akan membutuhkan biaya miliaran, katanya, sambil mengungkapkan tempat-tempat penimbunan di Napoli itu.

Schiavone mengungkapkan, “Kami telah menguburkan 520 drum limbah beracun di sebuah tambang yang khusus digali dekat kota Pure Villaricca. Bahkan kami juga melakukannya di tempat tempat yang sangat padat penduduk, luar kota, di Casal di Principe di belakang lapangan olahraga di tepi jalan tol.”

“Untuk membersihkannya akan senilai anggaran tahunan Italia selama satu tahun, saya pikir.”

Kasus ini terungkap ke publik sejak Majlis Rendah Parlemen Italia memutuskan untuk membuat dokumen itu terbuka untuk umum untuk kepentingan transparansi.

Sumber: republika.co.id

read more
Sains

Desainer Ini Membuat Plastik dari Kumbang Mati

Mungkin suatu hari nanti kita akan makan dengan sendok dan cangkir dibuat dengan kerang kumbang mati? Desainer Belanda Aagje Hoekstra berharap begitu. Lulusan Utrecht School of Arts baru-baru memamerkan karyanya di Eindhoven Design Week Belanda yang terbuat dari kerang yang bersumber dari kumbang yang mati.

Hoekstra mengatakan bioplastik yang dibuatnya memberikan ” kehidupan kedua ” untuk produk dari tanah pertanian, mengubahnya menjadi bahan yang tahan air dan tahan panas hingga 200 derajat Celcius.

Di Belanda larva kumbang dibiakkan untuk industri makanan hewan tetapi mereka berubah menjadi kumbang. Setelah bertelur kumbang mati, sehingga peternakan serangga di Belanda menghasilkan 30 kilogram kumbang mati setiap minggu.

Untuk mengambil sisa kumbang, Hoekstra mengupas mereka hingga hanya tinggal kerang, yang terdiri dari polimer alami yang disebut kitin. Hoekstra mengubah kitin menjadi kitosan, yang terjadi pada tingkat molekuler. Kitosan kemudian dapat dirubah menjadi plastik dengan panas, dicetak dengan pola yang khas.

” Saya ingin menjaga struktur kumbang dalam plastik sehingga Anda tahu di mana mereka berasal,” kata Hoekstra.

Sejauh ini, Hoekstra telah menciptakan beberapa potongan perhiasan dengan bahan ini menarik  dan ini bukan satu-satunya contoh bioplastik dari serangga yang dapat dilihat. Mungkin ada sedikit faktor menjijikan di sini , tapi mengingat dampak positif yang ditimbulkan ini patut diapresiasi. Bioplastik serangga merupakan langkah cerdas pintar penggunaan kembali benda-benda terbuang.

Sumber: treehugger.com

read more
Sains

Bumi Punya Planet Kembaran Berjarak 400 Tahun Cahaya

Secara fisik, Kepler-78b bisa jadi rumah baru bagi umat manusia saat planet Bumi tidak lagi bisa ditempati di masa depan. Diameternya hanya 1,2 kali lebih besar daripada Bumi, 1,7 kali lebih masif, dan memiliki kepadatan yang hampir identik. Para ilmuwan meyakini bahwa Kepler-78b sebagian besar tersusun atas batu dan besi, seperti juga Bumi.

Persoalannya, permukaan planet ini 2.000 derajat lebih panas daripada Bumi karena begitu dekat dengan bintang induknya. Planet ini membuat para ilmuwan kebingungan, bagaimana ia bisa begitu dengan bintangnya. Dengan posisi yang yang ganjil tersebut, menurut para ilmuwan, “Planet ini seharusnya tidak eksis.”

Satu tahun di Kepler-78b hanya 8,5 jam–waktu yang dibutuhkannya untuk mengorbit satu kali mengelilingi bintangnya. “Persamaannya dengan Bumi hanya pada ukuran dan massanya, tetapi [planet ini] sama sekali berbeda dengan Bumi dalam hal suhunya yang 2.000 derajat lebih panas,” kata Josh Winn, dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), AS, yang menjadi bagian dalam penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Nature.

“Kepler-78b adalah sebuah dunia lava yang membara, sederhananya, ia mestinya tidak ada. Kedekatannya dengan bintang, bagaimana bisa berada di sana, masih menjadi misteri. Hal yang kami tahu, ia tidak akan eksis selamanya. Gelombang gravitasi pelan-pelan akan menariknya semakin ke depat ke bintangnya dan akhirnya akan menghancurkannya,” demikian penjelasan Chris Watson dari Queen’s University di Belfast. Bersama tim dari MIT, ia dan timnya juga mempelajari planet ini.

Untuk menganalisis goyangan bintang akibat tarikan gravitasi dari Kepler-78b, tim astronom dari Amerika dan Eropa memperoleh data dari observatorium di Hawaii dan Kepulauan Canary.

Sebelumnya, sudah beberapa kali ilmuwan menemukan exoplanet dengan ukuran atau massa mirip Bumi, tetapi Kepler-78b adalah yang pertama diketahui ukuran sekaligus massanya.

Subhanjoy Mohanty, seorang pakar astrofisika dari Imperial College London mengatakan bahwa temuan ini merupakan langkah penting dalam upaya pencarian planet yang seperti Bumi. Sebab, temuan sebelumnya yang memiliki komposisi sejenis ukurannya jauh lebih besar.

Temuan ini menjadi salah satu topik yang akan dibicarakan pekan depan dalam konferensi ilmiah Kepler yang kedua, pada 4-8 November di Ames Research Center, NASA. Lebih dari 400 pakar astrofisika dari Australia, Cina, Eropa, Amerika Latin, dan AS akan mempresentasikan analisis mereka.

Sumber: NatGeo Indonesia

read more
Ragam

Gunung Berapi Jaboi Sabang Keluarkan Asap dan Bau Belerang

Gunung berapi Jaboi yang berada di Kecamatan Sukajaya Kota Sabang kembali mengeluarkan asap tebal dan bau belerang yang menyengat hingga jarak satu kilometer.

Asap tebal yang membumbung tinggi tersebut mulai terlihat warga sejak pukul 15.00 Wib, Sabtu (2/11/2013).

Awalnya warga mengira ada yang membakar sampah di area terlarang tersebut, namun setelah dilihat lebih dekat ternyata asap tebal tersebut berasal dari kawah gunung berapi Jaboi yang aktif.

Selain asap tebal di kawah gunung berapi yang hingga saat ini belum memiliki tim pemantau atau petugas jaga tersebut juga mengeluarkan api hingga membuat puluhan warga setempat panik.

Diduga aktifitas gunung berapi yang tidak lazim itu disebabkan pengunjung wisata yang membuang puntung rokok di lokasi terlarang tersebut hingga memancing percikan api dan membuat aktifitas kawah semakin memanas.

Berdasarkan laporan dari masyarakat setempat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sabang langsung memerintahkan pihak pemadam kebakaran menuju lokasi wisata gunung berapi Jaboi tersebut.

Sedikitnya dua unit pemadam dikerahkan untuk menangani asap yang sudah semakin besar, namun di lokasi puluhan warga terlihat bahu membahu melakukan penanganan secara tradisional dengan cara menutup lubang kawah dengan tempelan tanah yang sebelumnya telah dicampur dengan air.

Usman (55 tahun), salah seorang warga menyebutkan penanganan yang dilakukan secara tradisional tersebut terbukti dapat menangani aktifitas kawah hingga api dan luapan asap dari kawah tidak membesar.

“Sudah biasa, yang kita butuhkan hanya campuran tanah dan air, karena sumburan api dan asap masih yang terjadi masih kacil hingga cukup dengan puluhan ember tanah layaknya kita cor bangunan dengan sement,” kata Usman kepada wartawan.

Ketua BPBD Kota Sabang, T Zakaria, mengakui pihaknya telah menurunkan sedikitnya dua unit pemadam, memberikan bantuan masker dan melakukan koordinasi dengan sejumlah intansi terkait termasuk Polsek maupun pihak PMI.

“Setelah kita memperoleh informasi dari warga kita langsung melakukan koordinasi dan langsung turun ke lokasi walau setibanya di sana warga sudah lebih dulu melakukan penanganan,” tandasnya.

Saat berita ini diturunkan aktifitas kawah gunung berapi Jaboi Kecamatan Sukajaya Sabang sudah menurun. Sejumlah lubang-lubang kawah yang sebelumnya mengeluarkan api dan asap tebal kini sudah hilang. Antisipasi yang dapat dan harus dilakukan oleh pemerintah daerah adalah menempatkan sejumlah anggota baik dari jagawana, Satpol PP maupun BPBD untuk melakukan penjagaan secara rutin mengingat gunung berapi Jaboi yang ada di Sabang ini merupakan gunung berapi aktif dan patut memperoleh perhatian khusus.

Sumber : atjehlink.com

read more
Hutan

Tim Survey Harimau Sumatera Meninggal di Lauser

Seorang tim survey Harimau Sumatera di hutan Lauser yang terletak Gelombang, kecamatan Sultan Daulat, kota Sublussalam, meninggal saat melakukan survey bersama 17 rekannya, Selasa (29/10/2013) lalu.

Korban meninggal bernama Tambrin (52) warga desa Jambo Dalem kecamatan Trumom Timur.  Menurut keterangan, korban meninggal setelah makan siang, “Tiba-tiba sesak nafas dan langsung meninggal,” ujar Mayfendri, Ketua SAR Aceh selatan, meneruskan keterangan teman korban. Jumat, (1/11) saat duhubungi oleh wartawan dari Tapaktuan.

Korban meninggal saat survey Harimau Sumatera di hutan Lauser bersama turis dari Belanda. Saat ini korban sedang dievakuasi tim SAR dari Aceh selatan, SAR Subulussalam dan Basarnas Aceh Tenggara.

Lokasi Survey yang jauh di tengah hutan menyulitkan tim evakuasi. “Medannya sangat berat, kita haru melintasi sungai gelombang 3 jam perjalanan menggunakan speed karet, dan dari pinggir sungai para tim juga harus berjalan 3 jam ketengah hutan,” ujar Mayfendri.

Lebih lanjut, Ia berharap kedepan agar pihak yang melakukan ekspedisi melibatkan unsur-unsur terkait agar lebih aman,

Tim Lauser bersama turis Belanda berangkat hari Minggu tanggal 26 Oktober,  melakukan survey harimau Sumatera di hutan belantara lauser, Korban yang meninggal pada hari Selasa ditinggalkan dalam hutan oleh anggota tim karena ketakutan dan mencari bantuan ke luar hutan. (red/iy)

Sumber: acehselatan.com

read more
Ragam

Air dan Kekuasaan

Sebuah karunia tuhan yang paling indah di dunia ini adalah alam, pesonanya membuat kita selalu tertarik untuk menikmati setiap saat.  Alam selalu memberikan arti penting  bagi kehidupan kita, terutama kandungan air yang ada di dalamnya. Tanpa adanya air, kita tidak bisa menggerakkan aktivitas apapun, sehingga unsur tersebut tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, setiap waktu tubuh kita selalu membutuhkan senyawa itu. Air merupakan bagian utama dalam berbagai aspek kehidupan, baik untuk proses metabolisme pertumbuhan manusia, untuk pertanian dan bagi peternakan.

Dalam hal pertumbuhan manusia, jika kita mengalami kekurangan cairan air setiap jam, maka tubuh kita akan terasa mengering dan energi kita menghilang sehingga berpengaruh pada tidak sanggup untuk melakukan aktivitas keseharian. Dan, akibat kekurangan senyawa itu di dalam tubuh juga akan berdampak pada timbulnya berbagai penyakit. Kedua, untuk sektor pertanian, dalam bidang persawahan dan perkebunan misalnya, jika saja air tidak mampu dialirkan secara rutin maka para petani tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal, karena faktor ketersediaan air yang cukup sangat menentukan kualitas dan produktivitas tanaman, karena air unsur penting dalam melakukan fotosintesis dan respirasi. Dan, tentunya ini akan berdampak kepada kelaparan.

Begitu juga untuk sektor peternakan, air sangat dibutuhkan. Terhentinya pasokan air akan berdampak pada berhentinya siklus kehidupan binatang seperti, bebek dan ayam untuk berkembang biak yang akhirnya berujung pada menurunnya tingkat kesejahteraan manusia.

Sumber Energi

Sebuah studi yang dilakukan oleh lembaga penelitian Geological Survey  yang berpusat di Amerika akhir tahun 2010 menyebutkan bahwa, sekitar 72 persen bumi tertutup  oleh air. Sebanyak 50 persen air terdapat di enam negara, yang salah satunya terdapat di Indonesia. Masuknya negara kita sebagai wilayah yang memiliki potensi air yang banyak maka patut disyukuri dengan sebaiknya-baiknya, karena dengan melimpahnya unsur itu kita bisa memanfaatkan untuk  berbagai keperluan energi. Bayangkan, jika seandainya negeri kita mengalami kekurangan air, berbagai ancaman akan datang baik dari aspek kesehatan, kesejahteraan dan berbagai hal negatif lainnya..

Dalam perkembangan teknologi zaman sekarang ini, air merupakan alternatif  yang bisa digunakan untuk menghasilkan energi listrik yang digolongkan dalam energi terbarukan, tak terkecuali di Indonesia. Pelaksanaan teknologi konversi air sebagai penghasil energi listrik yang dilakukan saat ini semakin digalakkan oleh pemerintah karena bertujuan untuk menghematnya  penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai bahan baku utama untuk memproduksi daya listrik di negara kita. Dalam draf Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional 2012 – 2031 bahwa produksi listrik yang bersumber dari air diproyeksi akan dihasilkan sebesar 6.310 MW ( 6.310.000 watt) atau 11 persen. Proyeksi daya yang dilakukan PLN itu menurut saya belum maksimal, akan tetapi terlepas benar dan salah tentang keakuratan data yang telah diakumulasikan, karena yang terpenting adalah unsur air ini sudah menjadi hal penting untuk keberlangsungan energi listrik di negara Indonesia. Yang menjadi pertanyaan, apakah kita sudah bersyukur dengan melimpahnya air diberikan di negara kita!.

Aneh bin ajaib, kiranya itulah ungkapan yang cocok untuk penghuni pulau di Indonesia yang ini tidak mau mengucapkan terima kasih bagi pemilik semesta ini. Mereka secara terang-terangan melakukan tindakan untuk perusakan terhadap sumber utama pemasok air dengan memotong kayu-kayu penyimpan air di dalam hutan.

Indonesia Harus Bersyukur

Air merupakan secuil kekuasaan tuhan yang diberikan bagi rakyat Indonesia, dengan diberikan kekayaan ini, sudah sepatutnya rasa syukur kita kepada sang khalik harus diperbanyak  Karena dengan bersyukur atas berbagai nikmat lain akan diturunkan dan bahkan akan dilipatgandakan. Semoga ke depan rasa syukur ini bisa tanamkan dalam jiwa masing-masing setiap penduduk Indonesia, baik dalam tindakannya maupun dalam ucapan kita.[]

read more
Galeri

Sidang Lapangan Rawa Tripa

Majelis Hakim melakukan sidang lapangan di perkebunan kelapa Sawit milik PT Kalista Alam di Rawa Tripa.

read more
1 14 15 16 17 18
Page 16 of 18