close

November 2013

Energi

Cara Bikin Kulkas Tak Menguras Kantong Anda

Kulkas merupakan salah satu peralatan elektronik yang nyaris dimiliki hampir setiap rumah tangga dewasa ini. Kulkas pun bekerja selama 24 jam, tidak pernah mendapat istirahat bahkan saat di rumah tak ada seorang manusia pun, kulkas tetap menjaga makanan dan minuman tetap segar.

Menurut Departemen Energi AS, 14 persen dari energi rumah tangga berasal dari kulkas sendiri. Meskipun ini sudah terdengar banyak, angka ini bisa lebih tinggi lagi jika Anda tidak menjaga energi lemari es agar hemat . Untungnya ada beberapa hal mudah yang dapat Anda lakukan sekarang untuk menghemat penggunaan energi kulkas. Berikut tips yang dapat menghemat pengeluaran anda dari tagihan listrik :

1. Pastikan lemari es Anda kedap udara
Segel yang melapisi pintu kulkas Anda harus kedap udara agar mesin beroperasi dengan maksimum. Jika ada segel yang longgar akan memungkinkan udara dingin merembes keluar, sehingga menyebabkan kenaikan kecil – tapi stabil dalam suhu internal kulkas. Dalam rangka mempertahankan suhu optimum untuk menjaga makanan segar dan sejuk, kulkas akan mengkompensasi kebocoran ini yang berarti lebih banyak listrik . Jika segel longgar tetap di tempat untuk jangka waktu lama, sedikit demi sedikit untuk penggunaan listrik sehari-hari Anda membengkak.

Sebuah cara yang bagus untuk memeriksa segel pada kulkas Anda adalah untuk menempatkan senter di dalamnya. Lampu senter menghadap ke luar pintu kulkas. Setelah mematikan semua lampu di dapur Anda, periksa cahaya di pintu kulkas Anda. Jika Anda melihat cahaya memancar keluar ke dapur yang gelap, berarti kulkas tersebut tidak  kedap udara. Ganti segelnya sesegera mungkin untuk memaksimalkan energi kulkas.

2. Matikan Kulkas Ekstra yang tidak digunakan
Kebanyakan orang memiliki lebih dari satu kulkas. Selain di dapur utama, biasanya ada lemari es lebih kecil atau lebih tua di suatu tempat di rumah Anda. Lemari es sekunder paling sering digunakan untuk penyimpanan makanan/minuman dalam jangka panjang. Sering kali unit ini kurang dimanfaatkan dan karenanya boros energi.  Tagihan listrik Anda tidak akan peduli bahwa kulkas sekunder ini jarang digunakan. Kulkas ekstra, berarti biaya listrik bertambah.  Sebaiknya matikan kulkas sekunder ini sampai anda benar-benar membutuhkannya nanti.

3. Jauhkan Kulkas Anda Jauh dari Potensi Sumber Panas
Untuk memastikan kulkas Anda beroperasi seefisien mungkin, periksa untuk memastikan tidak ada sumber panas eksternal dekat mesin kulkas. Jika kulkas anda berdiri di dekat jendela besar mungkin sinar matahari bisa memanaskan logam eksterior lemari es Anda , sehingga meningkatkan pemakaian energi. Kulkas Anda akan menggunakan energi ekstra untuk mengkompensasi kenaikan suhu ini. Pada hari tertentu efeknya bisa dikelola, tapi selama berbulan-bulan atau tahun bisa berarti pengeluaran yang meningkat pula.

Sumber panas eksternal lain bisa jadi datang dari oven Anda. Jika kulkas anda berdiri dekat oven, setiap kali Anda memasak makanan panas berarti biaya ekstra untuk membayar tagihan listrik.

Bahkan jika kulkas Anda berdiri dengan jarak yang aman dari sumber panas eksternal, masih ada cara yang dapat menghemat penggunaan energi. The US Department of Energy menunjukkan bahwa Anda dapat menghemat uang tagihan listrik dengan membiarkan sisa makanan panas menjadi dingin pada suhu kamar sebelum Anda menempatkannya di dalam lemari es.

Jika menempatkan wadah makanan panas di lemari es dapat menyebabkan peningkatan mendadak dalam suhu internal, sehingga mesin menggunakan energi ekstra untuk menyetarakan perbedaan suhu.

Ekstra Perhatian Berarti Ekstra Hemat 
Kadang-kadang kerja ekstra dapat menghemat banyak uang pengeluaran. Tak satu pun dari tips efisiensi energi akan membuat Anda kaya, tetapi dalam jangka panjang tips ini bisa menghemat banyak uang saku Anda. Semakin cepat Anda memulai, semakin cepat mendapatkan lemari es dengan energi seefisien mungkin.

Sumber: greenerideal.com

read more
Ragam

Debu Gunung Sinabung Capai Kota Medan

Aktivitas Gunungapi Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), terus meningkat. Statuspun dinaikkan dari Siaga III menjadi Awas IV. Hingga Minggu (24/11/13), muntahan debu dari gunungapi ini sudah mulai menutupi Medan.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendrasto, Minggu pagi (24/11/2013), mengatakan status dinaikkan jadi awas IV, karena diduga ada peningkatan intensitas letusan dan diperkirakan meletus lagi. Lontaran material berukuran 3-4 cm pun makin luas mencapai empat kilometer.

Berdasarkan analisis, empat desa harus kosong, yaitu Desa Kutagunggung, Kutarakyat, Sigarang-garang dan Sukanalu. “Masyarakat dengan radius 3-5 kilometer dari kaki Sinabung, segera dievakuasi. Karena lontaran batu vulkanik sudah keluar dan jatuh cukup jauh, ” katanya di Medan. Dari pemantauan di pos pengamatan Gunung Sinabung, sepanjang Sabtu malam hingga Minggu pagi, terjadi delapan kali erupsi.

Putong, Komandan Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung, mengatakan,  setelah kenaikan status,  pihaknya terus evakuasi warga. “Perkiraan awal sekitar 15.000 jiwa yang tinggal di radius lima kilometer harus mengungsi.”

Gunung api Sinabung meletus lagi memuntahkan batu seukuran klereng. Status gunung ini naik dari Siaga III menjadi Awas IV | Foto: Ayat S Karokaro

Menurut dia, tim gabungan penanggulan bencana terus bergerak ke lokasi-lokasi yang dianggap berbahaya. Ada 500 orang terdiri dari TNI, Polri, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Lalu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, dibantu instansi di provinsi dan kabupaten, serta relawan.

“Truk untuk evakuasi sepertinya harus ditambah jika ada peningkatan status, atau antisipasi untuk kondisi terburuk. Kebutuhan lain makanan, masker, pakaian, selimut, tikar, makanan bayi, sanitasi, psikososial, dan layanan kesehatan.”

Kenaikan status ini menyebabkan warga desa yang diungsikan di atas radius lima kilometer, jumlah pengungsi terus bertambah. Hingga 24 November 2013, pengungsi di 20 titik sekitar 12.300 jiwa.

Sepanjang Sabtu malam (23/11/2013) hingga Minggu pagi (24/11/13), Gunungapi Sinabung, meletus delapan kali. Letusan ini, menyebabkan debu vulkanik dan lahar dingin serta awan panas. Bahkan, angin yang kencang, membawa debu vulkanik sampai ke Deli Serdang dan Medan.

Tampak debu vulkanik berwarna puti, jatuh ke rumah warga dan pepohonan. Kabut tebal. Kaca mobil di jalanan, dan pohon-pohon di Kota Medan, tertutup debu warna putih. Libur akhir pekan ini, masyarakat memilih istirahat di rumah.”Debu tebal sekali. Bahayakan kalau terhirup, bisa terserang penyakit saluran pernapasan,”  kata warga Medan, Juni Cintya Borotan.

“Kita sudah siapkan masker dan membagikan ke pengguna jalan yang melintas Medan dan bagi siapa saja yang membutuhkan, ” kata Asren Nasution, Kepala BNPB Sumut.  Dia berharap, warga Medan, mulai waspada, dan disarankan memilih tinggal di dalam rumah.

Meskipun debu di dua daerah ini tak begitu menganggu, namun Minggu pagi, sejumlah maskapai penerbangan di Bandara Kuala Namu International Airport (KNIA) Deli Serdang, sempat menunda penerbangan. Menjelang siang, penerbangan mulai normal.

Sumber: mongabay.co.id

read more
Green Style

Petani Cina Berhasil Kembangkan Berladang di Atas Atap

Seorang petani Cina, Peng Quigen belum lama ini menjadi “bintang” media lokal negeri itu setelah dia sukses bercocok tanam di atas atap kediamannya di Shaoxing, provinsi Zhejiang. Peng, membuka kebun di atas atap rumahnya yang berlantai empat. Di ladang uniknya itu dia sukses menanam berbagai tanaman mulai buah-buahan, sayuran, hingga beras.

Dan Peng membuka lahan pertanian di atas atap rumahnya ini bukan sekadar hobi atau mencari sensasi. Dari ladangnya yang hanya seluas 120 meter persegi itu, Peng mendapatkan hasil panen yang cukup siginifikan.

Tahun lalu, Peng menghasilkan 400 kilogram semangka dari ladang di atas atap rumahnya itu. Bahkan hasil panen Peng, lebih banyak 30 persen dari hasil di ladang konvensional.

Tahun ini, Peng mencoba menanam padi di atap rumahnya itu. Dan meski terkena dampak topan Fitow yang baru-baru ini menerjang Cina, Peng berharap panen padinya itu cukup banyak untuk konsumsi satu orang dewasa selama satu tahun.

Apa yang membuat ladang di atas gedung ini begitu istimewa? Peng mengatakan, hal yang paling istimewa kemungkinan besar adalah fakta bahwa ladang ini dibuka di atas landasan beton.

Namun, kondisi itu justru menguntungkan karena masalah hilangnya air dan erosi tahan tidak menjadi kendala di ladang milik Peng ini. “Itulah sebabnya hasil di ladang ini lebih tinggi ketimbang di ladang biasa,” ujar dia.

Sebagian besar konstruksi yang dibangun di atap berbagai gedung di Cina adalah ilegal dan mengundang protes warga. Namun, para tetangga Peng justru menyukai ide unik ini dan bahkan mereka secara sukarela ikut membantu Peng memanen hasil buminya itu.

Bahkan pemerintah setempat sejauh ini tidak menganggap ladang “angkasa” Peng itu melanggar peraturan.

Sumber: NatGeo Indonesia dan Kompas.com

read more
Perubahan Iklim

Jakarta Bebas Polusi hanya 81 Hari

Jakarta merupakan salah satu kota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia. Padatnya kendaraan dan banyaknya perokok, menjadi penyumbang utama 686.864 ton polutan yang dihasilkan Jakarta per tahun. Dari jumlah tersebut 60 persen adalah gas karbonmonoksida (CO), yang merupakan hasil pembakaran tak sempurna akibat kekurangan oksigen.

“Dari penelitian tersebut, maka hanya 81 hari dalam 1 tahun udara di Jakarta dikatakan bebas polusi. Apabila kadar CO udara tinggi, maka bisa dipastikan tingkat CO dan zat beracun lain dalam tubuh juga besar,” kata dokter spesialis paru dari RSUP Persahabatan, dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P., dalam ulang tahun RSUP Persahabatan yang ke-50 di Jakarta, Minggu (24/11/2013).

Hal ini tentu berbahaya karena CO merupakan gas yang paling mudah dihirup dan masuk ke dalam tubuh. Gas CO kemudian berikatan dengan hemoglobin (Hb) dan menghalangi penangkapan serta sirkulasi oksigen. Akibatnya, penghirup CO lekas lemas dan letih akibat kekurangan oksigen.

Sayangnya, kadar CO yang tinggi dan efek buruknya seolah tak dirasakan penduduk Jakarta. Kondisi ini memprihatinkan karena efek buruk CO menyerang segala usia, dengan tingkat serangan bergantung pada frekuensi dan banyaknya gas diserap.

Kondisi inilah yang coba diubah melalui kesadaran pentingnya pengukuran kandungan CO dalam tubuh . “Kami ingin masyarakat tahu pentingnya mengetahui kandungan CO dalam tubuh, sehingga bisa menyadari kualitas udara di sekelilingnya. Pengukuran CO bisa dikatakan sebagai tindak deteksi dini,” kata Direktur Utama RSUP Persahabatan, Dr. Mohammad Syahril.

Agenda ini, kata Syahril, diikuti kurang lebih 586 peserta dari berbagai komunitas dan masyarakat di sekitar RSUP Persahabatan. Agenda ini juga memperoleh penghargaan dari MURI Indonesia, sebagai kegiatan pertama pengukuran kadar CO dengan jumlah peserta terbanyak.

Setelah mengetahui kadar CO dalam dirinya, Syahril mengatakan, masyarakat bisa menilai kualitas udara yang selama ini dihirup. Bila buruk, masyarakat bisa mulai membentengi diri misalnya dengan menggunakan masker dalam kegiatan sehari-hari. Masyarakat juga bisa menindaklanjuti dengan pemeriksaan lain, misalnya electrokardiograph (EKG). Tingginya kadar CO meningkatkan kekentalan darah, sehingga memperbesar peluang terjadinya penyakit jantung koroner (PJK).

Kadar CO dalam tubuh dibagi tiga menggunakan warna merah, kuning, dan hijau. Hijau adalah warna yang menunjukkan kadar CO masih rendah hingga normal, yaitu berkisar 0-6 ppm. Warna ini biasa dimiliki seseorang yang tidak merokok.

Warna kuning menunjukkan kadar CO dalam tubuh mulai meningkat, yaitu 7-20 ppm. Warna ini biasa dimiliki perokok ringan, pasif, atau yang terpajan polusi cukup berat. Sedangkan untuk perokok berat, kandungan CO dalam tubuh adalah lebih dari 20 ppm yang dilambangkan warna merah. Kadar CO dalam udara pernapasan sebanding dengan CO yang berikatan dengan Hb dalam darah.

Dari dua sumber terbesar polusi, Syahril menyatakan, rokok menjadi yang utama. Hal ini dikarenakan rokok  lebih mudah menginfeksi sejumlah orang terutama yang sering bertemu, misal keluarga atau kolega kerja. Rokok juga tidak hanya menyebarkan CO tapi juga zat berbahaya lain misal tar dan nikotin.

Dengan jumlah populasi Jakarta tinggi maka kemungkinan jumlah perokok juga besar. “Karena itu berhentilah merokok sedini mungkin. Selain itu jangan ragu untuk menegur orang yang merokok ditempat umum, karena kita berhak hidup sehat,” kata Syahril.

Sumber: NatGeo Indonesia & Kompas.com

read more
Green Style

Lima Cara Bikin Produk Hijau

Produk yang ramah lingkungan berpotensi mengurangi limbah, menghemat energi, waktu dan biaya. Menciptakan produk hijau juga bisa menjadi pintu masuk terciptanya proses manufaktur yang ramah lingkungan.

Kedua aksi hijau ini (produk dan proses manufaktur yang ramah lingkungan) akan menghemat sumber daya dan memangkas emisi CO2, gas rumah kaca penyebab perubahan iklim dan pemanasan global. Ada lima langkah untuk menciptakan produk yang ramah lingkungan. Berikut kiat-kiatnya yang diambil dari tulisan Naomi Stevens di situs Greenerideal yang diterbitkan baru-baru ini.

1. Kurangi limbah
Cara penggunaan dan fungsi dari sebuah produk menentukan proses manufaktur dan bahan baku yang akan digunakan. Proses manufaktur sebisa mungkin mengoptimalkan bahan-bahan yang telah tersedia. Semakin sedikit bahan baku yang digunakan, semakin sedikit pula limbah yang akan berakhir di lokasi pembuangan sampah. Gunakan bahan baku yang limbahnya bisa dipakai untuk memroduksi produk lain, baik melalui proses pencampuran atau peleburan. Misalnya, jika Anda menggunakan bahan plastik, limbah plastik (yang berkualitas) bisa diproses untuk bahan produk-produk yang lain.

2. Kurangi komponen produk
Semakin sedikit komponen produk semakin sedikit pula emisi CO2 yang akan dihasilkan. Anda tidak hanya bisa mengurangi bahan baku dan waktu produksi, namun juga mengurangi jumlah cetakan produk yang diperlukan. Menciptakan cetakan metal yang kuat dan awet dalam proses manufaktur memerlukan energi yang sangat besar.

Semakin sedikit jumlah cetakan, semakin sedikit pula energi – dan biaya – yang diperlukan. Bahan baku yang digunakan juga jauh lebih sedikit sehingga menekan jumlah limbah. Proses produksi bisa berjalan lebih cepat sehingga mesin beroperasi secara optimal.

3. Manfaatkan semua sumber daya lokal
Walaupun kemungkinan biayanya akan lebih tinggi (terutama di negara-negara maju, namun tidak di negara berkembang), usahakan menggunakan semua sumber daya lokal yang tersedia sehingga produk Anda dan proses manufakturnya bisa mengurangi jejak karbon dan jarak pengiriman produk.

4. Jangan memesan berlebihan
Memesan melebihi kuota bisa memicu produksi dan pemakaian sumber daya yang berlebihan. Termasuk sumber daya listrik, tenaga kerja, bahan baku, yang tidak hanya meningkatkan biaya namun juga menambah limbah dan emisi karbon yang tidak perlu, kecuali produk Anda bisa dipakai ulang.

5. Gunakan bahan baku yang bisa didaur ulang dan bisa terurai di alam
Memilih bahan baku yang bisa didaur ulang dan terurai di alam bisa mengurangi dampak negatif produk Anda terhadap lingkungan. Bahan baku hijau juga memberikan nilai tambah bagi produk Anda sehingga bisa bersaing dengan produk-produk lain. Jika produk tersebut tak lagi bisa terjual, bahan bakunya bisa Anda gunakan untuk memroduksi produk baru.

Pastikan Anda selalu memertimbangkan kelima faktor di atas sebelum mendesain dan memroduksi sebuah produk. Sehingga produk Anda bisa menekan emisi karbon, mengurangi biaya dan pemakaian sumber daya yang berlebihan yang tentu saja tidak ramah lingkungan.

Sumber: hijauku.com

read more
Ragam

Pawang Rusa Diterkam Harimau yang Dilepaskannya

Muhammad Jalil (55), warga Desa Lhok Puntoi, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya, juga dikenal sebagai pawang rusa, berusaha melepas seekor Harimau yang terjerat jaring Babi di kebun kacang tanah di Desa Suka Damai, kecamatan yang sama, Sabtu (23/11/2013), sekira pukul 11.30 WIB, siang tadi.

Ironisnya, setelah berhasil dilepas, Harimau yang sudah terkena jaring sejak Jumat (22/11/2013) malam, kemudian menerkam Muhammad Jalil sehingga korban mengalami luka pada bagian muka dan punggung. Korban pukul 12.00 WIB, Sabtu siang tadi, ditangani oleh dokter di Ruang IGD RSUD Teungku Peukan, Abdya.

Informasi diperoleh, jaring babi yang kemudian menjerat Harimau itu, dipasang oleh Tgk Nasir, warga Desa Seuneulop sebagai pengaman areal tanaman kacang tanah miliknya di kawasan Desa Suka Damai. Tidak diyana, yang terjerat justru binatang buas, Harimau pada Jumat (22/11/2013) malam. Informasi tersebut segerara menarik perhatian besar masyarakat, kemudian berduyun-duyun menuju lokasi.

“Ribuan warga menonton di lokasi sejak Jumat malam hingga Sabtu siang. Namun warga tidak berani mendekat, melainkan menonton dari jarak jauh sekitar ratusan meter,” ungkap Jasman, Kadis Sosial, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Abdya, juga warga Manggeng.

Warga tidak berani mendekat, karena menurut Jasman, di lokasi terdapat dua ekor harimau. Harimau yang satu lagi tidak terjerat jaring, tapi tetap bertahan di sekitar lokasi mengawasi rekannya yang sudah terjerat jaring babi. Diantara warga yang datang ke lokasi, adalah Muhamad Jalil, warga Desa Lhok Pontoi, juga dikenal sering bertindak sebagai Pawang Rusa.

Tiba di lokasi, Muhammad Jalil segera mendekati Harimau yang tidak berdaya itu. Pawang Rusa tersebut, kemudian meminta izin kepada Harimau untuk melepas “sang nenek” dari jaring yang menjerat. Keberanian Muhammad Jalil, berhasil melepas binatang buas tersebut dari jaring yang menjerat. Tapi, ironisnya, setelah terlepas sang Harimau justru menerkam korban sehingga mengalami luka-luka pada bagian muka dan punggung. Sementara Harimau, kemudian lari masuk ke dalam semak-semak sekitar lokasi kebun kacang tanah tersebut.

Sedangkan korban Muhammad Jalil yang berlumuran darah akhir ditolong masyarakat yang sedari Sabtu pagi tadi sudah berkumpul di sekitar lokasi Harimau yang terkena jaring babi. Korban segera dilarikan oleh masyarakat bersama personel Polsek dan Koramil Manggeng ke Puskesmas Manggeng. Korban selanjutnya dibawa dengan ambulanS ke RSUD Teungku Peukan Abdya.()

Sumber: serambinews.com

read more
Perubahan Iklim

Polusi Iklim yang Terlupakan, Nitrogen Oksida

Dampak polusi nitrogen oksida (N2O), gas rumah kaca yang sering disebut sebagai gas ketawa (laughing gas) terhadap lingkungan dan iklim seringkali terlupakan. Konsentrasi emisi N2O diperkirakan akan naik berlipat ganda pada 2050, membahayakan pemulihan lapisan ozon, memerparah perubahan iklim.

Kesimpulan ini terungkap dari laporan terbaru Program Lingkungan PBB berjudul “Drawing Down N2O to Protect Climate and the Ozone Layer” yang diluncurkan Kamis (21/11/2013).

Gas nitrogen oksida secara alami bisa ditemukan di alam. Prilaku manusia sejak masa revolusi industri telah menyebabkan produksi emisi N2O yang berbahaya bagi iklim ini melonjak. Menurut UNEP, upaya mengurangi emisi N2O bisa membawa manfaat ekonomi hingga $160 miliar per tahun.

Berbagai sektor menikmati manfaat ini seperti sektor pertanian, manufaktur bahan kimia, pembangkit listrik, pengelolaan limbah, transportasi hingga produksi perikanan. Mengurangi emisi N2O juga bisa meningkatkan produktivitas pangan dan ternak, memerbaiki kualitas kesehatan, mengurangi kemiskinan serta kerusakan lingkungan.

Dari penelitian sebelumnya disimpulkan, dunia bisa meningkatkan efisiensi penggunaan nitrogen hingga 20% dengan biaya $12 miliar. Manfaat yang diperoleh – dari pengurangan pemakaian pupuk saja – mencapai $23 miliar per tahun. Jika ditambah manfaat terhadap lingkungan, kesehatan dan perubahan iklim, nilai manfaat akan melonjak menjadi $160 miliar per tahun.

“Gas ketawa ini bukan untuk guyonan,” ujar Achim Steiner, Direktur Eksekutif UNEP. “N2O merusak iklim dan ozon yang juga menyumbang efek pemanasan global. N2O juga beredar dalam jangka waktu yang lama di atmosfer, mencapai rata-rata 120 tahun,” tambahnya lagi.

Sektor pertanian adalah sumber utama emisi N2O, yang menyumbang dua pertiga dari produksi emisi ini. Sumber yang lain berasal dari industri, pembakaran bahan bakar fosil, biomasa dan limbah.

Di sektor pertanian, upaya mengurangi emisi N2O bisa dilakukan dengan meningkatkan efisiensi penggunaan unsur nitrogen di pertanian baik dalam proses penanaman maupun proses produksi ternak. Mengurangi konsumsi daging dan limbah makanan juga bisa menekan emisi N2O, termasuk mengurangi pembakaran hutan, mengolah limbah dan mendaur ulang nutrisi.

Menurut UNEP, tanpa upaya pengurangan emisi, polusi N2O akan meningkat rata-rata 83% pada periode 2005 hingga 2050. Sementara melalui skenario mitigasi, emisi N2O bisa dikurangi hingga 22% pada tahun 2050 dibanding level tahun 2005.

Sumber: hijauku.com

read more
Flora Fauna

Pembersihan Danau Berikan Dampak Buruk

Terkadang, kehidupan liar lebih baik dibiarkan tetap kotor. Buktinya, saat para petani di Irlandia Utara mengurangi jumlah pupuk yang mengalir dari tanah mereka ke Lough Neagh, danau terbesar di Inggris Raya, hasilnya malah terjadi penurunan drastis jumlah burung yang bermigrasi ke sana, menghabiskan waktu musim dinginnya.

Menurut Irena Tomankova, peneliti dari Queens University Belfast, dengan mereduksi polusi, sebenarnya para petani telah meningkatkan kualitas air danau. “Tetapi konsekuensi mengejutkannya adalah menurunnya hewan-hewan invertebrata, yang artinya, berkurangnya makanan bagi para bebek,” ucapnya.

Alasannya adalah karena semakin berkurangnya nutrien di danau yang dapat dikonsumsi oleh serangga dan siput di dasar danau yang berlumpur. Padahal, makhluk-makhluk ini merupakan makanan yang sering disantap burung-burung pendatang seperti pochard, bebek berumbai, dan goldeneye.

Akhirnya, para burung yang biasanya singgah di Irlandia Utara untuk menghindari musim dingin yang membeku di kawasan utara dan timur Eropa menjadi enggan berkunjung. Jumlah bebek yang menghabiskan musim dingin di danau itu turun, dari 100 ribu ekor pada tahun 1990-an menjadi hanya 25 ribu ekor saja di tahun 2010 lalu.

Hal ini menyulitkan pemerintah Irlandia Utara. Pasalnya, danau seluas 392 kilometer persegi tersebut merupakan kawasan wisata terkenal dan di bawah Ramsar Convention dengan salah satu andalannya sebagai tempat persinggahan para burung.

Sumber: NatGeo Indonesia/newscientist.com

read more
1 2 3 4 5 6 18
Page 4 of 18