close

Hari ini, Selasa 15 Oktober 2013 atau bertepatan dengan 10 Zulhijjah 1434 H merupakan hari raya akbar, Iedul Adha bagi umat Islam di muka bumi. Pada hari raya ini umat Islam melakukan ibadah qurban yaitu pemotongan hewan kurban yang telah memenuhi syarat. Inti dari perayaan ini adalah mengenang bagaimana Nabi Ibrahim AS dahulu patuh pada perintah Allah SWT untuk mengorbankan anaknya, Nabi Ismail dengan cara memotongnya.

Hari ini menjadi hikmah bagi kita umat manusia untuk selalu patuh dan taat kepada pencipta alam semesta, dimana sang pencipta telah mengeluarkan segenap aturan-Nya agar bumi ini dapat berjalan dengan baik. Namun sayangnya manusia lambat laun menjadi tidak patuh dan cenderung merusak bumi dan segala isinya demi kepentingan sesaat. Padahal jika saja mau “berkorban’ hari ini demi kelangsungan kehidupan di masa mendatang tentu jauh lebih baik.

Yang dikurbankan manusia adalah kehidupan yang tenteram dan damai demi kehidupan sesat yang penuh materialisme. Manusia berusaha menggali bahan tambang, semakin hari semakin dalam, semakin jauh. Manusia tak puas-puas membuka perkebunan dengan merusak hutan, padahal yang telah dimiliki kebun yang sejauh mata memandang tak habis-habisnya. Apalagi yang mereka cari?

Allah SWT sebagai pencipta alam dan segala isinya telah menetapkan juga bagaimana aturan main dalam menjaga bumi ini. Isi bumi sudah diciptakan sedemikian rupa memadai untuk dimanfaatkan bagi seluruh manusia. Tapi adanya manusia yang tamak dan serakahlah yang membuat isi bumi ini seolah-olah tidak mencukupi lagi. Kalau nafsu mengeruk sumber daya alam ini dituruti, berpuluh gunung emas pun tiada mampu menambal ketamakan hati manusia.

Hari raya Iedul Adha ini harus dimaknai sebagai hari suci yang penuh dengan pengorbanan demi kemaslahan umat. Ketika seekor domba dikurbankan oleh satu manusia, maka yang menerima manfaatnya adalah orang ramai. Apalagi lembu yang dikurbankan, akan lebih banyak lagi manusia yang mendapat manfaatnya. Itulah maknanya, mengeluarkan yang baik-baik demi kebaikan yang lebih besar lagi.

Manusia dituntut untuk pandai-pandai mengelola dan mengatur sumber daya alam yang sudah diberikan gratis oleh Sang Pencipta. Jika tidak maka tunggulah murka alam turun dengan sendirinya. Murka alam sangat susah untuk dibendung, apalagi dihilangkan karena ini adalah sunnatullah. Hutan yang telah gundul sangat rentan bencana longsor, mangrove yang telah punah tak bisa lagi halangi gelombang ekstrim capai dapur rumah kita.

Selamat merayakan Hari Raya Kurban..

Leave a Response