close
Hutan

Sebanyak 364 Ranger untuk Jaga Hutan Ulu Masen

Ranger expo di Banda Aceh | Foto: AJNN

Sebuah organisasi, Federasi Ranger Aceh (penjaga hutan ) baru dibentuk di Aceh sebagai lembaga penyatu para kelompok ranger di Aceh. Ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderalnya adalah Yacob Ishadami, mantan kepala program Acehgreen semasa pemerintahan Gubernur Irwandi dan juga seorang yang ahli lingkungan.

Komunitas Ranger ini adalah komunitas pelestari hutan dan satwa yang diharapkan mampu membantu masyarakat untuk menjaga dan melestarikan hutan dan satwa sehingga alam bisa dilindungi dari kejahatan-kejahatan lingkungan. Keberadaan ranger diharapkan juga bisa membantu warga hidup berdampingan dengan alamnya.

Demikian dikatakan Yacob Ishadami pada kegiatan Aceh Ranger Expo 2013 yang usai digelar pada Minggu malam (15/12/2013). Yacob, berharap pemerintah bisa memberi perhatian serius terhadap keberadaan ranger sebagai salah satu unsur bagian dari negara yang menjalankan tugas-tugas perlindungan di masyarakat.

“Sangat diharapkan juga ranger-ranger bisa dimasukkan ke struktur mukim adat, sehingga mereka juga bisa memperkuat struktur mukim adat, terutama dalam hal-hal yang terkait dengan pelestarian lingkungan. Istilahnya kita pun menitipkan keberadaan hutan kita kepada para ranger,” jelas Yacob.

Saat ini, sebut Yacob, baru ada 18 kelompok ranger dengan jumlah personel 364 orang di 5 kabupaten di Provinsi Aceh. Mereka berada di kawasan ekosistem Ulu Masen, yang terdiri dari Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie dan Kabupaten Pidie Jaya.

Kepala mukim Keumala Dalam, Kabupaten Pidie, M Yusuf (47) mengaku keberadaan kelompokranger mulai memberi dampak positif bagi kehidupan masyarakat, terutama dalam pelestarian lingkungan dan hutan.

“Sebelum ada kelompok ranger, ada banyak aktivitas illegal logging di tempat kami, tapi setelah adanya kelompok ini, aktivitas illegal logging mulai ada berkurang. Selain itu aktivitas penangkapan hewan liar, termasuk penangkapan burung juga berkurang, soalnya keberadaan burung sangat penting di dalam hutan,” jelas Yusuf.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Mukim Lango, Kabupaten Aceh Barat, M Idrus (39). “Sebagian besar ranger ini kan direkrut dari orang-orang di desa yang sebelumnya berprofesi sebagai logger. Nah, karena mereka sekarang sudah menjadi ranger, tentunya para logger berkurang dan mereka sendiri mengimbau agar orang-orang bisa menghentikan aksi merambah hutan,” ujar Idrus.

Sementara itu, Aceh Ranger Expo 2013, di Taman Sari Banda Aceh juga dimeriahkan dengan pameran foto, stan aneka rupa tentang ranger (pelestari hutan dan satwa), dan juga berbagai atraksi para ranger. Saat ini, di Aceh terdapat 364 anggota ranger yang dibagi dalam 18 kelompok.

Sumber: theglobejournal.com & kompas

Tags : hutanrangerulu masen

Leave a Response