close
Flora Fauna

Orangutan Kurang Gizi Diselamatkan di Kebun Sawit

Tim HOCRU – OIC mengevakuasi orangutan yang di kebun sawit, di Subulussalam, Aceh, Rabu (20/3/2019) | Foto: Doc OIC

Seekor orangutan betina dengan diselamatkan dari perkebunan sawit dekat dengan lokasi orangutan Hope ditemukan di Dusun Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, Rabu (20/3/2019). Tim penyelamat yang terdiri dari BKSDA Aceh, tim HOCRU OIC, dan WCS-IP berhasil mengevakuasi orangutan tersebut dan kemudian diberi nama Pertiwi.

Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, S.Hut, M.Si, menjelaskan kronologis penyelamatan Pertiwi. Pada tanggal 19 Maret 2019 siang, Tim HOCRU OIC mendapat informasi dari BKSDA-Aceh melalui nomor Call Center HOCRU bahwa ada beberapa individu orangutan yang terjebak di kebun masyarakat di Dusun Rikit.

Selanjutnya pada tanggal 19 Maret 2019 sore, tim HOCRU bersama BKSDA-Aceh dan WCS-IP melakukan crosscheck di lokasi perkebunan. Hasil pemantauan tim HOCRU menemukan beberapa sarang baru di lokasi tersebut. Tim langsung mencari keberadaan orangutan dan menemukan satu individu orangutan (anakan ± 7 tahun) di dalam sarang. Karena hari sudah sore tim memutuskan tidak melakukan upaya evakuasi pada hari itu dan diputuskan untuk melanjutkan keesokan harinya. Lokasi kebun berstatus APL dan berjarak ± 10 km dari Suaka Margasatwa Rawa Singkil.

Keesokan harinya tanggal 20 Maret 2019 pagi tim melihat orangutan masih dalam sarang dan tim meminta rekomendasi tindakan translokasi kepada pihak BKSDA-ACEH untuk satu individu orangutan yang terisolir di kebun masyarakat yang sedang membuka lahan. Untuk mengevakuasi orangutan tersebut tim HOCRU memutuskan untuk tidak menggunakan tembakan bius karena kondisi orangutan yang kurus dan kecil sehingga ditakutkan akan mengenai organ vital. Tim memutuskan untuk melakukan pemotongan pohon dan menggiring orangutan ke pohon yang rendah. Kemudian tim memotong pohon yang rendah tersebut agar dapat menangkap orangutan.

Setelah orangutan berhasil ditangkap baru kemudian dilakukan pembiusan untuk tujuan pemeriksaan kondisi tubuh orangutan. Orangutan terbius pada pukul 11.50 dan tim membawanya ke kandang untuk pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan Fisik
Orangutan Pertiwi memiliki berat badan ± 5 kg. Dari hasil pemeriksaan fisik diketahui orangutan tersebut berumur ± 7 tahun dan berjenis kelamin betina dan dengan kondisi malnutrisi (kurus) dan kondisi tangan sebelah kanan yang kurang responsif (kurang gerak).

Setelah semua pemeriksaan fisik selesai dinyatakan orangutan tidak layak untuk di lepasliarkan kembali ke habitatnya, harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Karantina orangutan Sumatera milik SOCP di Sibolangit Sumatera Utara.

Sapto Aji Prabowo, S.Hut, M.Si, menyatakan bahwa saat ini tim dari BKSDA Aceh dan mitra terus memantau daerah perkebunan yang diperkirakan masih ada orangutan yang terisolasi. BKSDA serius melakukan upaya-upaya mengatasi konflik antara manusia dan orangutan sehingga insiden konflik yang mengakibatkan kematian dan perburuan orangutan dapat dicegah. [rel]

Tags : hopeorangutan

Leave a Response