close
Hutan

BRG Kembangkan Model Ekowisata Kawasan Gambut Pantai Timur Sumatera

Hutan gambut Rawa Tripa | Foto: M. Nizar Abdurrani

Sentul – Indonesia merupakan negara ke-empat yang memiliki ekosistem gambut terluas di dunia, dimana pada tahun 2011 luas lahan gambut Indonesia tercatat mencapai 14,9 juta hektar (Ritung et al, 2011). Lahan gambut merupakan ekosistem khas dan penting karena selain berfungsi sebagai pengatur tata air dan iklim mikro juga sebagai pusat keanekaragaman hayati dan habitat berbagai jenis burung air dan burung pemangsa yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan untuk kegiatan ekowisata.

Dalam Diskusi Kelompok Terpadu (Focus Group Discussion/FGD) yang berlangsung hari ini di Bogor, Rabu (3/07/2019) Badan Restorasi Gambut (BRG) bersama Bogor Nature’s Group berinisiatif untuk menyusun model pembangunan ekowisata berbasis lahan gambut di kawasan pantai timur Sumatera sekaligus menyediakan rancangan manajemen untuk pengembangan program wisata berkelanjutan dan pelestarian burung air di pantai timur Sumatera.

Sebagaimana diungkapkan oleh Kepala BRG Republik Indonesia, Nazir Foead, ”Tujuan pengembangan model ekowisata ini, selain untuk meningkatkan ekonomi lokal, juga untuk menjaga daya dukung dan daya tampung lingkungan, melestarikan sumberdaya alam dan pantai. Karena prinsip dasar ekowisata berkelanjutan, adalah menyelaraskan pertumbuhan ekonomi berbasis ekosistem dengan pelestarian alam dan kearifan budaya lokal.”

Dewasa ini, banyak bisnis wisata dijalankan dengan label ekowisata namun belum tentu memenuhi kaidah ekowisata. Bisnis ekowisata sebenarnya sangat khas, ditopang perencanaan dan manajemen lingkungan yang berkelanjutan serta integrasi antara potensi setempat dan daya dukung lingkungan.

Apalagi untuk lahan gambut dan hutan bakau di kawasan pantai timur Sumatera menjadi habitat hewan air, udang, kepiting yang menjadi daya tarik persinggahan burung-burung migran.

Dengan Tema “Pelestarian Burung Air dan Pengembangan Model Ekowisata Kawasan Gambut Pantai Timur Sumatera, dari FGD ini diharapkan bisa menghasilkan usulan konkrit baik rancangan manajemen dan rancangan teknik pengembangan model ekowisata dan pelestarian burung air di pantai timur Sumatera. Kelak, keberhasilan ekowisata di ekosistem gambut ini, akan menjadi promosi penting untuk menunjukkan keberhasilan program restorasi gambut serta dapat menjadi model ekowisata Indonesia yang berbasis kelestarian ekosistem gambut.[rel]

Tags : gambutrawatripa

Leave a Response