close
Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo | Foto: Fatma

Banda Aceh – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh meminta Polda Aceh mengusut tuntas pelaku penembakan orangutan, serta melakukan pengamanan senapan angin dan sosilisasi Perka 2018.

BKSDA telah berkoordinasi dengan Kapolda terkait dengan penggunaan senjata ilegal karena di Perka 2018 telah jelas bahwa harus ada ijin untuk kepentingan olahraga.

“Dirjen juga sudah menandatangani surat untuk ke Polda untuk pengamanan senapan angin dan sosilisasi Perka 2018. Dukungan Polda untuk mendukung pengungkapan kasus ini responnya sangat bagus,” kata Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo kepada Greenjournalist di Banda Aceh. Jumat, (15/03/2019).

“Jadi hari ini sudah mulai dihadirkan empat penyidik ke Medan untuk melihat kondisi Hope di pusat rehabilitasi, dan saya berharap kasus ini tidak terlalu lama bisa diungkap siapa pelakunya,” ungkapnya.

Populasi orang utan di Indonesia ada 13.700 individu, di Aceh tidak dapat dipastikan jumlahnya karena pergerakannya dari Aceh ke Sumut. Namun jika dilihat dari konversi habitat dan kasus-kasus kematian dikhawatirkan populasinya sangat terancam.

Sapto juga mengatakan kondisi terakhir Hope Orangutan yang ditembak dengan 74 butir peluru yang bersarang di tubuhnya berdasarkan informasi dari dokter rehabilitasi tadi pagi, sudah mulai membaik.

“Nafsu makannya sudah bagus, sudah mau makan banyak, dan sudah berusaha untuk bergerak, Meskipun tim dokter membatasi pergerakannya karena kalau tidak makin parah luka yang ada di bahu karena patah tulang mencuat keluar,” ujar Sapto.

“Patah tulang dalam beberapa hari ini akan dioperasi segera untuk disambungkan kembali karena kalau tidak akan membahayakan tulang iga yang akan mempengaruhi paru-paru,” jelasnya.

Dari 74 butir peluru baru 7 butir yang dikeluarkan karena dilihat dari kondisi Orangutan sendiri jika semua dikeluarkan sekaligus membahayakan, karena akan banyak luka ditubuhnya. Jadi, dokter menunda pengangkatan peluru tersebut dan menunggu kondisi yang bagus.

“Itupun nanti yang diangkat peluru-peluru yang tidak terlalu dalam, yang dekat dengan kulit. Kalau peluru yang dalam, tidak diangkat dulu selama tidak membahayakan organ vital,” tutupnya.[fat]

Tags : hopeleuser

Leave a Response